Claim Missing Document
Check
Articles

PROFIL SUPPLEMENTARY SCALES MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY-2 (MMPI-2) ADAPTASI INDONESIA PADA MAHASISWA SEMESTER 1 TAHUN AKADEMIK 2013/2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Palempung, Heidy; Kandow, L F. J.; Kairupan, B H. R.
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v2i2.5098

Abstract

Abstract: College student as social beings confronted with a lot of exterbal or internal demandings. All the demands can be problematic, either it’s academic nor non academic. It requires subtantial adjusments in the life of someone who is not accustomed to the status of a college student. This research aim to was to conduct a mental status examination to college student as early detection of mental disorders. This research is a cross-sectional survey study to determine the mental status of the first semester students of Medical Faculty of Sam Ratulangi University school year 2013/2014 based on supplementary scales. Instruments used were the Indonesian adaptation of MMPI-2. Sample distribution obtained from 101 respondents by socio-demographic majority in female (72,22%), age 18 (85,71%), origin from North Sulawesi (51,58%),  most tribe originating from North Sulawesi (51,8%), parents working as private sector workers (45,24%). Supplementary scales MMPI-2 distribution, scales obtained with a high precentage of succesion to the low: Mt (25,74%),  A (21,78%), PK (20,19%), Ho (11,88%), AAS (9,9%),  MDS (7,92%), Do (5,94%), MAC-R (5,94%), R (1,98%), Re (0,99%), dan OH (0,99%). Conclusion: From the results above the scales that found high are College Maladjustment Scales,  Anxiety Scales, Post-Traumatic Stress Disorder Scales, and Hostility Scales. Scales for students who demonstrate a high yield should receive attention from faculty leaders to prevent the onset of mental disorders. Keyword: Profile, supplementary scaless, MMPI-2, college student.   Abstrak: Mahasiswa sebagai makhluk sosial hampir selalu diperhadapkan dengan banyak tuntutan eksternal atau internal. Banyaknya tuntutan dapat menimbulkan masalah akademis maupun non-akademis. Dibutuhkan penyesuaian yang besar dalam kehidupan seseorang yang belum terbiasa dalam menyandang status mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan pemeriksaan status mental pada mahasiswa  sebagai deteksi dini adanya gangguan mental. Penelitian ini merupakan penelitian survey potong lintang untuk mengetahui status mental mahasiwa semester 1 TA 2013/2014 FK UNSRAT berdasarkan supplementary scales. Instrumen yang digunakan adalah MMPI-2 adaptasi Indonesia. Didapatkan distribusi mahasiswa dari 101 responden berdasarkan sosio-demografik terbanyak pada perempuan (72,22%), umur 18 tahun (85,71%), asal daerah berasal dari Sulawesi Utara (51,58%), suku terbanyak berasal dari luar sulawei utara (51,8%), pekerjaan orang tua sebagai pekerja swasta (45,24%). Distribusi supplementary scales MMPI-2, didapatkan skala yang tinggi dengan presentase berturut-turut dari tinggi ke rendah yaitu: Mt (25,74%),  A (21,78%), PK (20,19%), Ho (11,88%), AAS (9,9%),  MDS (7,92%), Do (5,94%), MAC-R (5,94%), R (1,98%), Re (0,99%), dan OH (0,99%). Simpulan: Dari hasil di atas ditemukan skala yang tinggi yaitu College Maladjustment Scales,  Anxiety Scales, Post-Traumatic Stress Dissorder Scales, dan Hostility Scales. Bagi mahasiswa yang skalanya menunjukkan hasil yang tinggi seharusnya mendapat perhatian dari pimpinan fakultas untuk mencegah timbulnya gangguan jiwa. Kata Kunci: Profil, supplementary scales, MMPI-2, mahasiswa.
PROFIL CONTENT SCALE MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY-2 (MMPI-2) ADAPTASI INDONESIA PADA MAHASISWA SEMESTER 1 TAHUN AKADEMIK 2013/2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Galala, Ferdian R. D.; Kairupan, Barnabas H. R; Elim, Christofel; Ekawardani, Neni
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.6513

Abstract

Abstract: Human being as an early adult often faces problems in his/her daily activities, especially as a new student entering the college environment. These problems arise because of the process of adjustment to the new environment. If the student is not able to overcome the problems it can cause negative effects in their daily life as the prosecution of science, so it can lead to emotional disorders such as anxiety and depression. This was a cross survey study that was designed to assess the mental status of the 1st year freshmen college students class 2013/2014 at Unsrat Medical Faculty by using clinical and subclinical scale MMPI-2 in Indonesian adaptation. A univarian analysis using Microsoft Excel software were used for the data analysis. The results showed that from 101 respondent there were 72.28% females. There were 64.36% came from North Sulawesi, but more students came from other areas outside North Sulawesi (53.47%), who had 2 siblings (33.67%). Their parents were working on a private sector (43.57%). Score’s distribution content scale MMPI-2 from the highest to lowest; SOD (35.64%), WRK (19.80%), ANX (17.82%), TRT (14.85%), ANG (11.88%), OBS (10.89%), LSE (9.90%), FRS (8.91%), DEP (8.91%), CYN (4.95%), BIZ (2.97%), ASP (2.97%), respectively. Dominant outcomes from the content component scale based on the content scale’s scores; SOD1 : 30 students, SOD2 : 19 students, respectively. Conclusion: The most dominant scale from the highest score is the social discomfort scale and work interference scale.Keywords: college student, profile, content scale, content component scale, MMPI-2.Abstrak: Manusia dalam kehidupannya sebagai orang dewasa awal, seringkali menghadapi masalah dalam aktifitasnya sehari-hari. Terlebih lagi seorang mahasiswa yang baru memasuki lingkungan perkuliahan. Permasalahan tersebut timbul oleh karena adanya proses penyesuaian diri dengan lingkungan barunya itu. Jika mahasiswa tidak mampu mengatasi permasalahan tersebut maka dapat menimbulkan efek negatif dalam kesehariannya sebagai penuntut ilmu, sehingga dapat berujung kepada gangguan emosional seperti cemas dan depresi.Penelitian ini merupakan penelitian survei potong lintang untuk mengetahui status mental mahasiswa semester 1 tahun akademik 2013/2014 FK UNSRAT dengan menggunakan skala content scale dan content component scale MMPI-2 adaptasi Indonesia. Analisa data berupa analisis univariat dengan menggunakan microsoft excel. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa distribusi mahasiswa dari 101 responden yang memiliki hasil valid berdasarkan sosiodemografi terbanyak pada perempuan (72,28%), berasal dari daerah Sulawesi Utara (64,36%) namun lebih banyak berasal dari suku yang berada di luar Sulawesi Utara (53,47%), memiliki jumlah saudara 2 orang (33,67%) dan anak ke 1 dalam keluarga (40,59%) dan pekerjaan orang tua di bidang swasta (43,56%). Distribusi skor tinggi skala klinis MMPI-2 berturut turut dari yang paling tinggi ke rendah yaitu SOD (35.64%), WRK (19.80%), ANX (17.82%), TRT (14.85%), ANG (11.88%), OBS (10.89%), LSE (9.90%), FRS (8.91%), DEP (8.91%), CYN (4.95%), BIZ (2.97%), ASP (2.97%). Hasil yang menonjol pada skala content component scale berdasarkan skor tinggi content scale berturut-turut adalah; SOD1 : 30 orang, SOD2 : 19 orang. Simpulan: Skala yang paling menonjol dari skor tinggi ialah skala social discomfort dan skala work interferenceKata kunci: mahasiswa, profil, content scale, content component scale, MMPI-2.
Analisis Faktor- Faktor yang Memengaruhi Depresi pada Ibu Kandung yang Memiliki Anak dengan Retardasi Mental di Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat Manado Pratiwi, Dewi S.; Dundu, Anita E.; Kairupan, Bernabas H. R.
e-CliniC Vol 6, No 1 (2018): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.6.1.2018.18634

Abstract

Abstract: The first common reaction in parents who have a retarded child is shock, fear, sadness, disappointment, guilt, rejection or anger. These conditions could potentially lead to psychological problems that can cause depression. There are many factors that can influence depression in biological mothers who have children with mental retardation. This study was aimed to analyze the factors that could influence depression in biological mothers who had children with mental retardation at the Special School of Coaching Disabled Children Foundation Manado. This was a descriptive-analytical study with a cross-sectional design. Data were obtained by using Hamilton Depression Rate Scale (HDRS) questionnaire and socio-demographic questionnaire. There were 17 biological mothers as respondents. The results showed that 11 respondents suffered form depression; 6 respondents (35.3%) with mild depression and 5 respondents (29.4%) with moderate depression. Meanwhile, six respondents (35.3%) had no depression. The factors that could influence depression were as follows: age (P = 0.332), education (P = 0.335), occupation (P = 0.586), marital status, number of children (P = 0.905), gender of children (P = 0.966), and level of mental retardation of the children (P = 0.774). Conclusion: There was no relationship between depression and factors that could influence depression in biological mothers who had children with mental retardation.Keywords: depression, mother, child, mental retardation, HDRSAbstrak: Reaksi umum yang pertama kali terjadi pada orangtua yang memiliki anak dengan retardasi ialah rasa kaget, takut, sedih, kecewa, merasa bersalah, menolak atau marah-marah. Kondisi seperti ini berpotensi memunculkan masalah psikologis yang bisa menyebabkan depresi. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi depresi pada ibu yang memiliki anak retardasi mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor -faktor yang dapat memengaruhi depresi pada ibu kandung yang memiliki anak retardasi mental di Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif-analitik dengan desain potong lintang. Data diperoleh melalui kuisioner Hamilton Depression Rate Scale (HDRS) dan kuisioner sosio-demografi. Responden penelitian berjumlah 17 orang ibu. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang mempunyai anak retardasi mental mengalami depresi sebanyak 11 responden dengan 6 responden (35,3%) depresi ringan dan 5 responden (29,4%) depresi sedangkan yang tidak mengalami depresi sebanyak 6 orang (35,3%). Faktor-faktor yang dapat memengaruhi depresi pada ibu yaitu usia (P= 0,332), pendidikan terakhir (P=0,335), pekerjaan (P=0,586), status pernikahan, jumlah anak (P=0,905), jenis kelamin anak (P=0,966), dan tingkat retardasi mental anak (P=0,774). Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara faktor-faktor yang memengaruhi depresi dengan depresi pada ibu.Kata kunci: depresi, ibu, anak, retardasi mental, HDR
PROFIL PSY-5 SCALES DARI MMPI-2 ADAPTASI INDONESIA PADA MAHASISWA SEMESTER 1 TA 2013/2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Raintama, Marsevino; Kandou, Lisbeth F. J.; Kairupan, Barnabas H. R.
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.1.2016.11014

Abstract

Abstract: A college student is constantly facing problems from internal source as well as external source that can affect both academic and non-academic field. Those problems can disturb the student?s mental health. One of the methods to identify a person?s mental status is a personality test. This study used Personality Psychopathology Five (PSY-5) scales from the Indonesian adaptation of MMPI-2 to obtain the mental status of college students of 1st semester academic year of 2013/2014 Medical Faculty University of Sam Ratulangi. This was a descriptive study with a cross sectional survey. The results showed that of 101 respondents based on the socio-demographic the majority were females (72.28%), aged 18 years (88.12%), originated from Sulawesi Utara (64.36%), belonged to a tribe from out of Sulawesi (53.47%), had a sibling (33.67%), first child of the family (40.59%), and parents worked at the private sector. The distribution based on the academic characteristics of the respondents showed that the majority applied with the T2 and had high prestation index varied from ordinary to high (32.68% to 33.66%). Based on the distribution of Psy-5 scales of 101 respondents, there were some PSY-5 sub-scales that had high values as follows: AGGR (5.94%), PSYC (6.93%), DISC (7.92%), NEGE (12.87%), and INTR (16.83%). College students with high values of PSY-5 scales could show particular types of personality that varied in every PSY-5 sub-scales. It is suggested that students who had high scale values should be paid attention from the head of the faculty to prevent the occurence of mental disorders.Keywords: personality test, PSY-5 scales, MMPI-2, college students Abstrak: Mahasiswa cenderung berhadapan dengan masalah baik yang berasal dari sumber internal maupun eksternal, yang dapat memengaruhi prestasi bidang akademis maupun non-akademis. Setiap masalah tersebut dapat menimbulkan pengaruh pada kesehatan mental mahasiswa. Salah satu cara untuk mengidentifikasi status mental seseorang ialah dengan menggunakan tes kepribadian. Penelitian ini menggunakan Personality Psychopathology Five (PSY-5) scales dari MMPI-2 adaptasi Indonesia untuk mengetahui status mental dari mahasiswa semester 1 TA 2012/2013 FK UNSRAT. Jenis penelitian ialah deskriptif dan dilakukan survei secara potong lintang. Hasil penelitian memperlihatkan 101 responden berdasarkan sosio-demografik terbanyak ialah perempuan (72,28%), usia 18 tahun (88,12%), asal daerah Sulawesi Utara (64,36%), suku di luar Sulawesi (53,47%), jumlah bersaudara 2 orang (33,67%), anak pertama dalam keluarga (40,59%), dan pekerjaan orang tua sebagai pekerja swasta (43,56%). Distribusi berdasarkan karakteristik akademis didapatkan dari 101 responden terbanyak mengikuti jalur T2 dan memiliki nilai indeks prestasi SMA sedang dan baik (32,68% dan 33,66%). Simpulan: Pada distribusi skala Psy-5 dari 101 responden ditemukan beberapa sub skala PSY-5 yang tinggi antara lain AGGR (5,94%), PSYC (6,93%), DISC (7,92%), NEGE (12,87%), dan INTR (16,83%). Mahasiswa dengan skala PSY-5 yang tinggi didapati beberapa jenis kepribadian khas yang berbeda-beda pada tiap sub skala PSY-5. Bagi setiap mahasiswa yang menunjukkan profil skala yang tinggi seharusnya mendapat perhatian dari pimpinan fakultas untuk mencegah tmbulnya gangguan jiwa. Kata kunci: tes kepribadian, PSY-5 scales, MMPI-2, mahasiswa
Profil supplementary scales Minnesota multiphasic personality inventory-2 (MMPI-2) adaptasi Indonesia pada komunitas public united not kingdom (punk) di kawasan Megamas Kota Manado Ab'ror, Rijal; Kairupan, Bernabas H.R.; Munayang, Herdy
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.2.2016.14684

Abstract

Abstract: Society in general still views punk community negatively. It is caused by their dress and hair styles which were assumed as weird, therefore, they are considered dangerous for other citizens. This study was aimed to examine mental health status of members of punk community for detection of the presence of any mental disorders. This was a survey study with a cross-sectional design to determine the members of punk community mental status at Megamas area in Manado based on Supplementary Scales of Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2) Indonesian adaptation. According to socio-demographic data the majority of 30 respondents were males (86.67%), age range 18-27 years old (86.67%), respondents’ parents worked as private sectors employees (50%), respondents worked in private sectors (70%), had three siblings (43.33%), lived in Manado (76.67%), senior high school graduates (83.33%), reason of joining punk community was freedom (63,33%). Supplementary scales of MMPI-2 distribution obtained high t-score to low t-score as follows: PK (83.33%), AAS (56.67%), MAC-R (46.67%), A (46.67%), MDS (43.33%), Ho (36.67%), Mt (30%), OH (6.67%), R (3.33%), Es (0%), Do (0%), Re (0%), APS (0%), GM (0%), and GF (0%). Conclusion: The supplementary scales of MMPI-2 Indonesian adaptation in punk community at Megamas area in Manado city obtained high t-scores in Post Traumatic Disorder, Addiction Acknowledge/Admission Scale, MacAndrew Alcoholism-Revised, Anxiety Scale, Marital Distress, and Hostility Scales.Keywords: profile, supplementary scales, MMPI-2 Indonesian adaptation, punk community Abstrak: Masyarakat umumnya masih memandang komunitas punk dengan pandangan negatif dikarenakan gaya berpakaian dan gaya rambut yang aneh serta dianggap sebagai komunitas yang berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan status kesehatan mental pada anggota komunitas punk untuk mendeteksi adanya gangguan mental. Jenis penelitian ialah survey dengan desain potong lintang untuk mengetahui status mental anggota komunitas punk di kawasan Megamas Kota Manado berdasarkan Supplementary Scales Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2) adaptasi Indonesia. Berdasarkan sosio-demografi dari 30 responden, distribusi anggota komunitas punk terbanyak ialah laki-laki (86,67%), rentang usia 18-27 tahun (86,67%), pekerjaan orang tua responden di bidang swasta (50%), pekerjaan responden di bidang swasta (70%), memiliki jumlah saudara sebanyak tiga orang (43,33%), beralamat di Kota Manado (76,67%), pendidikan terakhir SMA (83,33%), dan alasan bergabung pada komunitas punk karena menginginkan kebebasan (63,33%). Hasil distribusi supplementary scales MMPI-2, mendapatkan skala dengan t-skor yang tinggi dengan persentase berturut-turut dari tinggi ke rendah yaitu: PK (83,33%), AAS (56,67%), MAC-R (46,67%), A (46,67%), MDS (43,33%), Ho (36,67%), Mt (30%), OH (6,67%), R (3,33%), Es (0%), Do (0%), Re(0%),APS (0%), GM (0%), dan GF (0%). Simpulan: Supplementary Scales Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2) adaptasi Indonesia yang tinggi yaitu pada Post Traumatic Disorder, Addiction Acknowledge/Admission Scale, MacAndrew Alkhoholism-Revised, Anxiety Scale, Marital Distress dan Hostility Scales. Kata kunci: profil, supplementary scales, MMPI-2 adaptasi indonesia, komunitas punk
HUBUNGAN KEKERASAN DENGAN DEPRESI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Hutasoit, Christin Y.; Munayang, Herdy; Kairupan, Bernabas H.R.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.2.2016.14485

Abstract

Abstract: Child abuse is all forms of violence and neglect that occurred against children under the age of 18 years old. One of the psychological impact of violence is depression. Depression is a mood disorder that can happen to anyone, including a child. The purpose of this study is to determine whether there is a relationship of violence with depression in elementary school children in the district Malalayang city of Manado. Design of the study is quantitative analytical research with cross sectional approach. Samples were 4th, 5th, and 6th grade elementary schools students in the district of the city of Manado Malalayang aged 9 to 12 years old. The respondents who followed the study are 316 children consisting of 169 female and 147 male. Screening instrument used for children depression in this study was Children Depression Inventory (CDI). Statistic analysis chi-square test with alternative test fisher. The results showed that of 316 respondents, 315 experience abuse but only 31 respondents become depressed. The result (p value) of the analysis of relationship between violence and depression in children using Fisher test is 1.000 (p> 0.05). Conclusion: Violence is not associated with depression in children, but does not guarantee children who are abused in childhood will not experience depression as they grow up.Keywords: violence, depression, elementary school children, CDI Abstrak: Kekerasan pada anak adalah segala bentuk tindakan kekerasan dan penelantaran yang terjadi terhadap anak di bawah usia 18 tahun. Salah satu dampak psikologis dari kekerasan adalah depresi. Depresi adalah gangguan mood yang dapat terjadi pada siapapun, termasuk seorang anak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan kekerasan dengan depresi pada anak sekolah dasar di kecamatan Malalayang kota Manado. Desain Penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 sekolah dasar di kecamatan Malalayang kota Manado yang berusia 9 sampai 12 tahun.Responden yang mengikuti penelitian adalah 316 anak yang terdiri dari 169 perempuan dan 147 laki-laki.Intrumen yang digunakan untuk skrining depresi pada anak dalam penelitian ini adalah kuesioner Children Depression Inventory (CDI).Uji analisis yang digunakan adalah chi-square dengan uji alternatif uji fisher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 316 responden, 315 yang mengalami kekerasan tetapi hanya 31 responden yang depresi. Hasil analisis hubungan kekerasan dengan depresi pada anak menggunakan uji fisher didapatkan nilai p sebesar 1,000 (p > 0,05). Simpulan: kekerasan tidak berhubungan dengan depresi pada anak, tetapi tidak menjamin anak yang mengalami kekerasan pada masa kecil tidak akan mengalami depresi saat dewasa. Kata kunci: kekerasan, depresi, anak sekolah dasar, CDI
PROFIL CONTENT SCALES MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY-2 (MMPI-2) ADAPTASI INDONESIA PADA MAHASISWA SEMESTER 5 TA 2012/2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Astuti, Dwi W. P.; Kairupan, Barnabas H. R.; Elim, Christofel
Jurnal Biomedik : JBM Vol 5, No 1 (2013): JURNAL BIOMEDIK : JBM Suplemen
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.5.1.2013.2630

Abstract

Abstract: Stress factors derived from academic and non-academic aspects can cause mental disorders in medical students. Mental disorders can lead to the impairment of student cognitive development and learning, as well as impact on the performance or functionality as a doctor later. This study aimed to determine the mental status profile of the fifth semester students of the Faculty of Medicine University of Sam Ratulangi, Manado, by using the content scales of MMPI-2 mental health tests. This was a descriptive study using a cross-sectional design. A hundred students who were randomly selected had to fill in the MMPI-2 questionnaires. A univariate analysis was conducted to analyze the data by using the SPSS version 20. The results showed that of the total respondents the majority (56%) were 20 years old; females were 53%; from outside of North Sulawesi were those from tribes (66%), and regions (56%).  The siblings (2 brothers) represented 38% while the second born 37%. Most parents worked as civil servants: 46% fathers, 49% mothers. All content scales showed a high profile with the greatest percentages on scales SOD (32%) and WRK (30%). Based on the high score of content scales, the most prominent content component scales were SOD₁ (84.4%) and TRT₁ (62.5%). Conclusion: The profile of mental disorders among the fifth semester students of the Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi Manado, was generally low. Keywords: Content Scales, students, MMPI-2.   Abstrak: Faktor-faktor stres yang berasal dari aspek akademik maupun non-akademik dapat menimbulkan gangguan mental pada mahasiswa kedokteran, yang berakibat lanjut berupa gangguan perkembangan kognitif dan belajar yang berdampak pada prestasi sekaligus fungsionalitas mereka sebagai dokter nanti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil status mental mahasiswa semester 5 FK Universitas Sam Ratuilangi Manado berdasarkan content scales pada tes kesehatan mental MMPI-2. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan cross-sectional design. Kuesioner MMPI-2 dibagikan pada 100 sampel mahasiswa yang dipilih secara acak. Analisis univariat dilakukan menggunakan program SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia 20 tahun (56%), jenis kelamin perempuan (53%), berasal dari suku dan daerah di luar Sulawesi Utara (66% dan 56%), 2 bersaudara dan anak ke-2 dalam keluarga (38% dan 37%), dengan pekerjaan orang tua terbanyak PNS (46% dan 49%). Semua content scales menunjukkan profil tinggi dengan presentase yang terbesar pada skala SOD (32%) dan WRK (30%). Berdasarkan skor tinggi content scales, content component scales yang paling menonjol ialah SOD₁ (84,4%) dan TRT₁ (62,5%). Simpulan: Profil gangguan mental pada mahasiswa semester 5 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado secara umum rendah. Kata kunci: content scales, mahasiswa, MMPI-2.
EFEKTIFITAS PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT DIARE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA DI SD NEGERI PETTA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Engka, Ovilia Natalia; Kairupan, B. H. R.; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia. Pada negara berkembang, anak-anak diusia bawah 3 tahun rata-rata mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap episodenya, diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak dan menjadi penyebab kematian kedua anak berusia dibawah 5 tahun. Dalam jumlah khasus penderita diare di Kabupaten sangihe, dari jumlah tersebut, di Puskesmas Enemawira yang berada di wilayah Kabupaten sangihe terdapat 152 kasus yang terlaporkan menderita diare, dari total kasus yang berada di Puskesmas Enemawira terdapat 21 kasus yang terjadi. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk Mengetahui pengetahuan siswa sebelum dan sesudah penyuluhan tentang penyakit diare di SD Negeri Petta Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian ini menggunakan metode pretest dan posttest dengan desain quasi eksperimental semu. Populasi kelas V dan VI, Sampel 30 siswa. Alat ukur yang digunakan adalah Kuesioner yang berisi 10 pertanyaan. Pengukuran univariat bertujuan utnuk melihat karakteristik atau gambaran distribusi frekuensi dan variable yang akan diteliti, baik independen maupun dependen, dan Bivariat memakai Uji T berpasangan (paired sample test), yang bertujuan untuk menguji atau melihat perbandingan keefektivitasan penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan siswa tentang penyakit diare sebelum dan sesudah penyuluhan. Pada pre dan post-test SDN Petta dengan rerata 0,200 t-hitung 1.989 p-value= 0.056 dan pada nilai pre dan post-test SDN 01 Tahuna rerata 0,167 t-hitung 518 p-value= 0,609 (p<0,01). Sehingga ada peningkatan signitifkan yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti penyuluhan di SDN petta meningkat dibandingkan dengan SDN 01 Tahuna yang tidak penyuluhan. Kesimpulan tingkat pengetahuan siswa tentang penyakit diare yang dilakukan di SD Negeri Petta pada hasil sebelum penyuluhan sangat kurang dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan mengalami peningkatan yang signifikan atau dengan kata lain pengetahuan menjadi lebih baik dibandingkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan di SD 1 Tahuna, pengetahuan siswa tanpa dilakukan penyuluhan terbilang cukup baik.Kata Kunci : Penyakit Diare, Pengetahuan, Penyuluhan.ABSTRACTDiarrhea is a disease based on environment and occur in almost all geographic regions of the world. In developing countries, children under 3 years of age on average were 3 episodes of diarrhea per year. Each episode, diarrhea will cause loss of nutrients children need to grow, so diarrhea is a major cause of malnutrition in children and to the death of two children under 5 years. In others, such number of diarrhea patients in Sangihe regency, and of these, in Enemawira health center located in the district of Sangihe there were 152 cases of reported suffering from diarrhea, than others, such that total is in Puskesmas Enemawira there were 21 cases. The purpose of this study is to Know the knowledge of students before and after extension of diarrhea in SD Negeri Petta Sangihe Islands Regency. This study uses pretest and posttest thedesign. quasi quasi-experimentalPopulation class V and VI, samples of 30 students. Measuring instrument used is a questionnaire containing 10 questions. Measurement univariate primary objective is to see the characteristics or picture frequency distributions and variables to be studied, whether independent or dependent, and Bivariat wear T test pairs(pairedsampletest),which aims to test or see a comparison of the effectiveness of counseling on the level of students' knowledge of diarrheal disease before and after counseling. in the pre and post-test SDN Petta with a mean of 0.200 t count 1,989 p-value = 0.056 and the value of pre and post-test SDN 01 Tahuna averages 518 0.167 t-test p-value = 0.609 (p <0.01). So there is a significant increase in signitifkan H0 rejected and H1 accepted meaning in SDN extension Petta increased compared with the SDN 01 Tahuna that no extension. Conclusion The level of students' knowledge of diarrheal disease were conducted in primary schools Petta on the outcome before the extension was very lacking and after given health education has increased significantly, or in other words the knowledge to be better than the results of research that has been done in SD 1 Tahuna, knowledge of students without counseling was quite good.Keywords : Diarrhea Desease, Knowledge, Counseling.
HUBUNGAN P ENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA SISWA SDN PETA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Tampara, Jody M; Kairupan, B. H.R.; Boky, Harvani
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan sangat berpotensi KLB yang sering disertai dengan kematian. Pada tahun 2016 di Provinsi Sulawesi Utara jumlah kasus diare cukup tinggi yaitu 21.469 kasus. Dari jumlah kasus tersebut kebanyakan yang mengalami penyakit diare terjadi pada bayi dan anak-anak. Untuk menurunkan angka penderita diare pada anak-anak perlu pelaksanaan yang cepat dan tepat, salah satunya adalah PHBS mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan tidakan mencuci tangan dengan kejadian diare pada siswa SDN Peta Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian ini mengunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV-VI yang berjumlah 66 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik 61%, responden yang memiliki sikap yang baik 44%, responden yang memiliki tindakan yang baik 52%. Dengan α 0,05 Hasil uji analisis menunjukan ada hubungan antara kejadian diare dengan variabel pengetahuan (p V = 0,018), kejadian diare dengan variabel sikap (p V = 0,000), dan kejadian diare dengan variabel tindakan (p V = 0,000). Hasil analisis menunjukan terdapat hubungan antara pengetahuan sikap dan tindakan mencuci tangan dengan kejadian diare. Kesimpulan adalah ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan sikap dan tindakan mencuci tangan dengan kejadian diare.Kata Kunci : Penyakit Diare, Pengetahuan, sikap dan tindakan mencuci tangan, Siswa SDABSTRACTDiarrhea is an endemic disease in Indonesia and is also a potential disease of outbreaks which is often accompanied by death. In 2016 in North Sulawesi Province, the number of diarrhea cases was high with the amount of 21,469 cases. Of the cases, most diarrhea cases occurred in infants and children. To reduce the rate of diarrhea in children, fast and proper implementation procedures are needed, one of which is clean and healthy life behavior by washing the hands with clean water and soap. The purpose of this research was to determine the relationship between knowledge, attitude and hand washing activity towards the occurence of diarrhea in students of Peta elementary school, Sangihe Islands District. This research used analytical survey research design with Cross-sectional approach. The sample in this research was grade IV-VI students which are amounted to 66 respondents. Data collection used was questionnaire, data analysis used was the chi-square test. The results indicated that 61% respondents have propitious knowledge, 44% respondents have a good attitude, 52% respondents have a good behavior. With α 0,05, the result of analysis test with the use of chi-square indicated that there was a relationship between the occurrence of diarrhea towards the knowledge variable with the (p V = 0,018), diarrhea towards attitude variable with the (p V = 0,000), and diarrhea towards behavior variable with the (p V = 0,000). Analysis result indicated that there was a relationship between knowledge, attitude and hand washing activity towards diarrhea. The conclusion was that there was a significant relationship between knowledge, attitude and hand washing activity towards the occurrence of diarrhea.Keywords: Diarrhea Disease, Knowledge, Attitudes and Hand Washing Activity, Elementary School Students
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR DI SMA YBP TATELI KABUPATEN MINAHASA Walesasi, Intan Permata Sari; Kairupan, B .H.R; Engkeng, Sulaemana
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seks pranikah merupakan segala bentuk perilaku seksual yang dilakukan dengan adanya dorongan seksual tanpa ikatan pernikahan yang sah. Berbagai macam dampak yang dapat ditimbulkan oleh perilaku seks pranikah yaitu dampak psikologis, fisiologis, sosial dan dampak fisik. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group. Penelitian ini dilaksanakan di SMA YBP Tateli Kabupaten Minahasa pada bulan Juli – Agustus 2019 dengan sampel penelitian sebanyak 52 pelajar yang diambil dari total populasi. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil dari penelitian ini yaitu diperoleh pValue = (0,000<0,05) yang artinya terdapat peningkatan pengetahuan yang bermakna terhadap seks pranikah. Kata Kunci: Pengetahuan, Seks Pranikah, Pelajar. ABSTRACKPremarital sex is any behavior that is driven by sexual desire without any legal marriage ties. The various kind of impacts that can be cause by premarital sex behavior is psychological, physiological, social and physical impacts. In this study using an Quasi Experiment with Non Equivalen Control Group design. The place of this research was conducted at YBP Tateli Senior Highschool, distric Minahasa on Juli-August 2019 with the sample used amounted 52 students drawn from the total population. This study used a questionnaire as instrument. The result in this study is obtained pValue = (0,000<0,05) which means that there is a significant increase in student knowledge of premarital sex. Keyword: Knowledge, premarital sex, Students   
Co-Authors A. J.M. Rattu Aaltje E. Manampiring Aaltje E. Manampiring Ab'ror, Rijal Adam, Hilman Alexander Sam Leonard Bolang Ali, Christania Cindy Natasya Andika, Agustinus Anita E. Dundu Asep Rahman Asep Rahman, Asep Barbara, Aryesam Veronika Maria Bidjuni, Hendro J. Billy J. Kepel Buanasari, Andi Christian Tambingon Christofel Elim Cindy Lois Rompis Dewantara, Lilac Doda, Diana V.D. Dundu, Anita Dundu, Anita Elisabet Dwi W. P. Astuti E. David Kaunang Engka, Ovilia Natalia Eva Mariane Mantjoro Fatimawali . Ferdian R. D. Galala Gawina F. Marchel Grace Debbie Kandou Grace Debbie Kandou Harsali F. Lampus Harvani Boky, Harvani Hasanuddin, Israyati R. Heidy Palempung Hendro Bidjuni Herdy Munayang Herdy Munayang Hesti Lestari Hutasoit, Christin Y. Iyong, Elvira Aprelia Jehosua S. V. Sinolungan Jimmy Posangi Jumria Jumria Kairupan, Felly Aprilia Kairupan, Tiffani S. Kapantow, Marlin Grace Kapantow, Nova Hellen Kepel, Billy Johnson Kiroh, Amanda G. M. Kolibu, Febi K. L F. J. Kandow Lahamu, Ilke Silmawati Lisbeth F. J. Kandou Maddusa, Sri Seprianto Manampiring, Aaltje E Mantjoro, Eva M. Marsevino Raintama, Marsevino Martha M. Kaseke Martha Marie Kaseke Martha Marie Kaseke Matali, Linda Agnes Mawitjere, Mega Putri Belia Melita A. Lolowang Mercy Taroreh Mintjelungan, Debby L. A. Mitha Lepa Mokiwang, Lavenia E. Molenaar, Emmanuela Ranita Nancy S.H. Malonda, Nancy S.H. Nelwan, Ester Jeini Neni Ekawardani Niode, Nurdjannah Jane Novie H. Rampengan Novie Homenta Rampengan Oksfriani Jufri Sumampouw Oktavianus Suardiyasa, I Made Daniel Pai, Restawari Syalomitha Pantow, Dewi Christie Peginusa, Gloria Makahanap Pinatik, Candiela Criste Pinori, Sara Novi Poli, Sefanya L. Pondagitan, Alpinia Shinta Porotu'o, Andreano Christian Pratiwi, Dewi S. Rattu, A. Joy.M. Ratulangi, Annastasya G. Rau, Elim P. E. Rengkung, Chrisal Novri Jozef Rengkung, Tammy Sinthya Reni Ch. Ibrahim Rianna J Sumampouw Rindiani B. E. Wewengkang Rocky V. Pangerapan Rokot, Natasya T. Sapulete, Margareth Rosalinda Sefti Rompas Sherly Delita Fatbinan Sulaemana Engkeng, Sulaemana Surya, Welong S. Tampara, Jody M Tendean, Lydia Estelina Naomi Tendean, Widya Tirajoh, Carissa V Umanailo, Novita Sarah M Veronica Christy Elisabeth Laoh Wahongan, Greta J.P. Walesasi, Intan Permata Sari Wariki, Windy M. V. Welong S. Surya William T. Palandeng Wurangian, Prisilia Karina Yuke Tyneke Darado Yulianty Sanggelorang