Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (Sauropus androgunus (L) Merr) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA BIOAUTOGRAFI Yusriyani Yusriyani
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.685 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah komponen kimia dan zona hambat dari ekstrak daun katuk yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap  Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan metode bioautografi. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi laboratorium yang dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar. Penelitian ini menggunakan medium NA sebagai media pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan bahan uji ekstrak etanol daun katuk menggunakan metode maserasi yang dilanjutkan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) kemudian pengujian aktivitas ekstrak  daun katuk dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 komponen kimia yang terdapat dari ekstrak daun katuk. Setelah dilanjutkan dengan metode bioautografi, diperoleh rata-rata zona daya hambat yang terbentuk terhadap Staphylococcus aureus yaitu 9,33 mm dengan nilai Rf rata-rata 0,723 dan 10,33 mm dengan nilai Rf rata-rata 0,726 sedangkan pada Escherichia coli yaitu 6,33 mm dengan nilai Rf rata-rata 0,886, 7 mm dengan nilai Rf rata-rata 0,553 dan 10,33 mm dengan nilai Rf rata-rata 0,19. Kata Kunci : Antibakteri, ekstrak, daun katuk, bioautografi.
FORMULASI GEL LUKA BAKAR LIDAH BUAYA (Alloe Vera L) KOMBINASI BUAH MENTIMUN (Cucumis Sativus L) TERHADAP HEWAN UJI KELINCI (Oryptolagus Cunicullus). admin; YUSRIYANI YUSRIYANI; FARID FANI TEMARWUT
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.91 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan gel kombinasi lidah buaya (Aloe vera L) dan buah mentimun (Cucumis sativus L) dan mengetahui konsentrasi dalam sediaan gel yang dapat menyembuhkan luka bakar paling cepat pada hewan uji kelinci (Oryptolagus cuniculus).Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode ekstraksi maserasi.Penelitian ini di lakukan di Laboratorium STIFA Makassar. Dimana pengujian di lakukan dengan cara di buat formulasi gel dengan variasi konsentrasi lidah buaya (Aloe vera L) kombinasi buah mentimun (Cucumis sativus L) dengan 3 konsentrasi yaitu formula I (konsentrasi 0,8%),formula II (konsentrasi 1,6 %) formula III (konsentrasi 3,2%).Lalu di lakukan beberapa pengujian yaitu pengujian organoleptik, homogenitas,PH,daya sebar,dan viskositas. Kemudian di lakukan pengujian efektivitas luka bakar pada hewan uji kelinci (Oryptolagus cuniculu) L) dengan 3 konsentrasi yaitu formula I (konsentrasi 0,8%) dengan diameter luka bakar 11,1 mm,formula II (konsentrasi 1,6 %) dengan diameter luka bakar 12mm,formula III (konsentrasi 3,2%) dengan diameter luka bakar 12,8 mm. Hasil pengujian dari ketiga konsentrasi tersebut dapat di simpulkan bahwa yang paling berefek pada hewan uji kelinci adalah konsentrasi 3,2% dengan diameter luka 12,8 mm.Kemudian di lakukan uji statistik dengan data yang di peroleh signifikan dengan nilai 0,05 pada taraf kepercayaan 95%. Keywords: Gel luka bakar, Aloe vera, Cucumis sativus L
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1 Diphenyl-2-Picryl Hydrazil) admin; Yusriyani Yusriyani
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.94 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan pada ekstrak fraksi polar.. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut methanol.kemudian difraksinasi dengan nilai rendemen 3,92 %. Uji fitokimia menunjukkan, pada fraksi polar mengandung senyawa fenol dan flavanoid. Uji aktivitas antioksidan menggunakan zat radikal DPPH, menunjukkan fraksi polar ekstrak kulit buah naga merah memiliki nilai IC50 sebesar 46,363 µg/mL. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan fraksi polar ekstrak kulit buah naga merah sangat kuat (IC50 < 50 µg/mL)
STUDI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN TUKAK LAMBUNG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH I LAGALIGO KABUPATEN LUWU TIMUR admin; Sukirawati Sukirawati; Yusriyani Yusriyani
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.503 KB)

Abstract

Interaksi obat adalah situasi dimana suatu zat memengaruhi aktivitas obat, yaitu meningkatkan atau menurunkan efeknya atau menghasilkan efek baru yang tidak diinginkan atau direncanakan. Tukak lambung merupakan suatu penyakit pada saluran pencernaan yang ditunjukkan dengan terjadinya kerusakan mukosa lambung yang dapat disebabkan oleh sekresi asam lambung berlebih, infeksi Helicobacter pylori, maupun produksi prostaglandin yang berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi obat tukak lambung yang terjadi dan mekanisme interaksinya pada pasien tukak lambung di Rumah Sakit Umum Daerah I Lagaligo Kabupaten Luwu Timur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dimana pengambilan data dilakukan dengan menggunakan jenis data retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 pasien tukak lambung yang menjadi sampel penelitian, 38% (19 sampel) mengalami mengalami kejadian interaksi obat – obat tukak lambung dengan total interaksi sebanyak 21 kejadian. Keseluruhan interaksi obat – obat terjadi melalui pola mekanisme farmakokinetik.
FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK SEDIAAN SABUN CAIR EKSTRAK KULIT BUAH PISANG KEPOK (Musa balbisiana) Yusriyani Yusriyani
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.82 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan sabun cair dari ekstrak kulit buah pisang kepok (Musa balbisiana) sesuai dengan syarat mutu fisik sabun cair dengan pengujian uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji tinggi busa dan dilakukan uji stabilitas dipercepat. Ekstrak kental kulit buah pisang kepok diekstraksi secara maserasi dengan menggunakan pelarut entanol 96%. Formulasi sabun cair ekstrak kulit buah pisang kepok dibuat dengan cara bantuan pemanasan dan menggunakan bahan-bahan KOH, asam stearat, natrium lauril sulfat, propil paraben, alfatokoferol, oleum jasminum, gliserin dan aquadest dengan variasi konsentrasi VCO sebagai basis sabun cair, yaitu 10%, 15% dan 20%. Hasil analisis sifat fisikokmia formula I, II dan III sabun cair ekstrak kulit buah pisang kepok (Musa balbisiana) terbukti sesuai kriteria standar mutu yang baik yaitu terdiri dari : uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji tinggi busa dan uji viskositas, kecuali pada formula III konsentrasi VCO 20% tidak memenuhi kriteria viskositas sabun cair yang baik karena melebihi batas nilai di atas 400-4000 cP, yaitu 5111- 4933.
PROFIL PENGGUNAAN OBAT HERBAL SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN ASAM URAT PADA MASYARAKAT KELURAHAN PANDANG-PANDANG RT 02 RW 07 KABUPATEN GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN Suhartini Suhartini; Yusriyani Yusriyani
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.412 KB)

Abstract

Research has been conducted in Kelurahan Pandang-Pandang Rt 02 Rw 07 Gowa Regency in April-August 2021 on The Profile of The Use of Herbs as An Alternative To Uric Acid Treatment of The Village Community Pandang-Pandang Rt 02 Rw 07 Gowa Regency. This research is a descriptive type of research by conducting a direct interview to the community in The Village Of View Rt 02 Rw 07 with 43 respondents selected based on accidental sampling techniques. The results showed that there are 5 types of plants used by the community of Kelurahan Pandang-Pandang Rt 02 Rw 07 Gowa Regency as an alternative treatment of uric acid, namely bay leaves, Chinese betel leaves, soursop leaves, mengkudu fruit, centella asiatica. The herbal plant used as an alternative to the treatment of uric acid is the most soursop leaves that is 30.23%. Metode processing is most widely used is in boiled 79,06%.