Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum ditemukan pada wanita dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Ketepatan dalam diagnosis kanker payudara menjadi sangat krusial untuk penanganan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performa algoritma Naive Bayes dan Random Forest dalam mengklasifikasikan kanker payudara menggunakan dataset Breast Cancer Wisconsin. Metodologi penelitian dimulai dengan pengumpulan data dari dataset Breast Cancer Wisconsin yang terdiri dari 569 sampel dengan 32 atribut. Proses preprocessing data meliputi konversi data dari format nominal ke binominal untuk atribut diagnosis. Implementasi algoritma menggunakan tools RapidMiner dengan pendekatan cross validation (k=10) untuk evaluasi model yang lebih robust. Performa kedua algoritma dibandingkan menggunakan berbagai metrik evaluasi termasuk accuracy, precision, recall, dan analisis confusion matrix. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma Random Forest memberikan performa yang lebih unggul dengan tingkat akurasi 94,91% (±5,06%), precision 95,33%, dan recall 93,90%. Sementara itu, Naive Bayes mencapai akurasi 93,51% (±5,30%), precision 93,68%, dan recall 92,67%. Random Forest juga menunjukkan keunggulan dalam mengurangi false positive, dengan hanya 8 kasus dibandingkan 15 kasus pada Naive Bayes. Analisis confusion matrix menunjukkan bahwa kedua algoritma memiliki kemampuan yang baik dalam mengklasifikasikan kasus kanker payudara, meskipun Random Forest menunjukkan performa yang lebih stabil dan akurat. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kedua algoritma efektif untuk klasifikasi kanker payudara, dengan Random Forest menunjukkan keunggulan dalam hal akurasi dan presisi. Hasil ini dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan sistem pendukung keputusan untuk diagnosis kanker payudara, dimana Random Forest dapat menjadi pilihan utama ketika akurasi menjadi prioritas, sementara Naive Bayes tetap menjadi alternatif yang valid ketika kesederhanaan implementasi dan efisiensi komputasi diperlukan.