Rahendra Maya
Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hidayah Bogor

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Metodologi Tafsir Maudhu’i Perspektif Al-Sa’di dalam Taisir Al-Lathif Al-Mannan Fi Khulashah Tafsir Al-Qur’an (Karya Tafsir Kedua ‘Abd Al-Rahman Ibn Nashir Al-Sa’di) Rahendra Maya; Syaeful Rokim; Muhammad Naji Bulloh; Muhammad Fadilah Alfarisi
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 01 (2023): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v8i01.4658

Abstract

Al-Sa’dî dan berbagai karyanya banyak menarik minat para peneliti untuk melakukan penelitian terhadapnya. Di antara karya Al-Sa’dî yang patut diapresiasi dan mendapatkan atensi penelitian adalah karya tafsir keduanya yang berjudul Taisîr Al-Lathîf Al-Mannân fî Khulâshah Tafsîr Al-Qur’ân. Namun dalam realitasnya, tafsir tersebut belum banyak dijadikan sebagai objek penelitian, dibandingkan kitab tafsir primer dan populer karya Al-Sa’dî, yaitu Taisîr Al-Karîm Al-Rahmân fî Tafsîr Kalâm Al-Mannân. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi pustaka dengan teknik pengumpulan data menggunakan sumber-sumber literatur dan dokumentasi, sedangkan teknik analisisnya mengunakan analisis isi secara deskriptif dan kualitatif-interpretatif. Tujuan dari artikel ini adalah mengintroduksi Taisîr Al-Lathîf Al-Mannân fî Khulâshah Tafsîr Al-Qur’ân sebagai karya tafsir Al-Sa’dî lainnya yang layak untuk dijadikan objek penelitian dan dengan menganalisis isi kandungannya secara deskriptif-interpretatif.
FENOMENA MUBÂHALAH DI INDONESIA MENJELANG KONTESTASI POLITIK 2024: PERSPEKTIF TAFSIR WAHBAH AL-ZUHAILÎ DAN REALITAS IMPLIKASI HUKUMNYA Rahendra Maya; Muhammad Sarbini; Muhammad Fadilah Alfarisi; Herman Herman
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 8 No 02 (2023): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v8i02.5266

Abstract

Menjelang kontestasi politik di Indonesia, termasuk pada tahun 2024, seringkali muncul hoax dan negative campaign serta sumpah saling melaknat (mubâhalah) antar pihak yang pro-kontra dalam perbedaan pilihat dan pendapat, terutama dilakukan melalui sosial media di internet. Mubâhalah sendiri merupakan hukum Islam yang terdapat dalam ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah, yang tidak boleh sembarangan dipahami dan serampangan dipraktikkan. Konsep mubâhalah harus dipahami berdasarkan hukum Islam, terutama berdasarkan interpretasi ulama terhadap ayat mubâhalah. Wahbah Al-Zuhailî sebagai ahli tafsir kontemporer melalui tiga karya tafsirnya, yaitu Al-Tafsîr Al-Wajîz, Al-Tafsîr Al-Wasîth, dan Al-Tafsîr Al-Munîr, memberikan narasi mendetail dan menarik tentang konsep mubâhalah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali konsep mubâhalah melalui interpretasi Al-Zuhailî dalam karya tafsirnya dan karya-karya lainnya serta dalam implikasi realitas hukumnya, terutama menjelang kontestasi politik 2024 di Indonesia yang diwarnai oleh klaim mubâhalah dari berbagai pihak tertentu dan dampak buruk yang dialami oleh pihak lain yang dianggap kontra dengannya. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kepustakaan berbasis tafsir tematik (maudhû’î) dengan pendekatan deskriptis-analitis. Penelitian ini menemukan konsep mubâhalah berdasarkan interpretasi Al-Zuhailî terhadap ayat mubâhalah yang menarik dan mendetail dibandingkan mufassir lainnya sehingga layak untuk dipertimbangkan dalam implementasi realitas hukum empirisnya, termasuk di Indonesia ketika maraknya berbagai klaim mubâhalah.