Penyesuaian diri merupakan suatu piranti yang penting dalam menjalin hubungan dalam lingkungan baru. Penyesuaian diri yang baik diperlukan supaya komunikasi dengan orang lain berjalan dengan lancar serta memudahkan seseorang dalam melakukan segala aktivitas dengan nyaman. Hal tersebut terjadi khususnya pada pesantren yang secara langsung mengimplementasikan aktivitas sehari-harinya bersama teman sebaya. adanya konseling sebaya sebagai sarana untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh santri khususnya masalah penyesuaian diri yang dilakukan oleh teman sebayanya. Teman sebaya bertugas sebagai konselor, mentor, serta mediator dalam pelaksanaan konseling tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas layanan konseling sebaya dalam meningkatkan penyesuaian diri santri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen menggunakan bentuk Quasi Eksperimental Design. Hasil penelitian ini yaitu Hasil rata-rata skor penyesuaian diri pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan setelah diberikan layanan konseling sebaya dibandingkann nilai rerata kelompok kontrol. Hasil posttest kelompok eksperimen mencapai nilai 67,86 sedangkan kelompok kontrol hanya sebesar 51,28. Kemudian melihat hasil Uji Mann-Whitney U Test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan hasil pretest nilai U = 36,000; Asymp. Sig = 0,684. Pada hasil posttest diperoleh nilai U = ,000; Asymp. Sig = ,000. Berdasarkan hasil posttest tersebut diketahui nilai Sig ,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan konseling sebaya (Peer Counseling) efektif dalam meningkatkan penyesuaian diri pada santri asrama Ummu Hanny Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan tahun 2021.