belajar siswa melalui Problem Based Learning berpendekatan seven jumps. Penelitian dilakukan di SMAN 2 Semarang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Desain eksperimen ini menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design. Uji peningkatan hasil belajar kognitif dianalisis dengan uji t sedangkan keterampilan proses sains dianalisis dengan uji normalized gain. Data penelitian hasil belajar afektif dan psikomotorik dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar kognitif kelas eksperimen dari rerata 40,34 menjadi 83,11 sedangkan peningkatan dari rerata 39,92 menjadi 79,92 pada kelas kontrol. Berdasarkan uji rerata satu pihak kanan, diperoleh thitung (1,89) lebih dari tkritis (1,67), dapat disimpulkan bahwa rerata kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Rerata aspek afektif perilaku berkarakter kelas eksperimen 13,34 lebih baik daripada rerata kelas kontrol 12,56 dan rerata keterampilan sosial kelas eksperimen 13,61 lebih baik daripada rerata kelas kontrol 12,01. Untuk aspek psikomotorik, rerata kelas eksperimen 40,21 dan rerata kelas kontrol 34,12. N-gain peningkatan keterampilan proses sains kelas eksperimen 0,71 dan kelas kontrol 0,40. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning berpendekatan seven jumps dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa.