Antonius Tri Widodo
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Lantai 2 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang, 50229, Telp. (024)8508035

Published : 62 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERORIENTASI PROBLEM-BASED INSTRUCTION Wardani, Sri; Widodo, Antonius Tri; Priyani, Niken Eka
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 3, No 1 (2009): January 2009
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajarsiswa melalui penelitian tindakan kelas dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS) BerorientasiProblem Based Instruction (PBI). Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII IPA 8 SMA N 2 Semarang tahunpelajaran 2008/2009, dengan jumlah siswa 40 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakahpembelajaran dengan menggunakan Pendekatan KPS Berorientasi PBI dapat meningkatkan hasilbelajar dan aktivitas belajar siswa. Fokus dalam penelitian ini adalah hasil belajar kimia yang meliputiaspek kognitif, afektif, psikomotorik, selain juga aktivitas belajar dan keterampilan proses sains siswa,serta kinerja guru. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa berturut-turutadalah 70,33 , 80,63 dan 89,88. Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu dengan skorrata-rata 65,21 pada siklus I naik menjadi 75,88 pada siklus II serta meningkat pada siklus III menjadi85,05. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kimia melalui pendekatan KPS berorientasi PBI dapatmeningkatkan hasil belajar serta aktivitas belajar siswa. Kata Kunci: keterampilan proses sains, problem based instruction
PEMANFAATAN MODEL PLTL BERBANTUAN LKS BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KIMIA Amelia, Bunga; Widodo, Antonius Tri
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 9, No 1 (2015): January 2015
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kompetensi kimia dengan model pembelajaran PLTL berbantuan LKS berbasis inkuiri. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas XI IPA suatu SMA Negeri di Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling, yakni kelas XI IPA 1 sebagai eksperimen I dengan perlakuan model pembelajaran PLTL berbantuan LKS berbasis inkuiri, kelas XI IPA 2 sebagai eksperimen II dengan LKS berbasis inkuiri, dan kelas XI IPA 3 sebagai kontrol dengan metode ceramah dan diskusi pada pokok materi buffer dan hidrolisis. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, tes, observasi, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kognitif yang signifikan antara kelas XI IPA 1, XI IPA 2, dan XI IPA 3. Kelas eksperimen I memiliki peningkatan kompetensi kimia yang paling signifikan dengan rerata hasil belajar sebesar 87,5, sedangkan kelas eksperimen II memiliki rerata hasil belajar 83,43, dan kelas kontrol dengan rerata hasil belajar 77,35. Hasil respon siswa terhadap pembelajaran menunjukan frekuensi terbanyak pada kolom setuju dan sangat setuju sehingga siswa menyukai model pembelajaran yang digunakan. Simpulan penelitian ini 1) terdapat perbedaan signifikan kompetensi kimia antara kelas eksperimen I, II dan kontrol, 2) peningkatan kompetensi kimia yang signifikan pada kelas eksperimen I, 3) respon siswa terhadap pembelajaran baik. This research aims for knowing chemistry competence’s improving by application of PLTL model with Worksheet based on inquiry. The populations are XI grades natural sciences students of an high school in Semarang. Samples were taken by cluster random sampling and got XI IPA 1 as an experimental class I by application of PLTL model with Worksheet based on Inquiry while XI IPA 2 as an experimental class II by using Worksheet based on Inquiry, and XI IPA 3 as a control group using lecture and discussion on the subject buffer and hydrolysis. Data collecting used some methods as documentations, tests, observation, and questionnaire. Research result shown significant difference on cognitive aspect of XI IPA 1, XI IPA 2, and XI IPA 3. The most significant improvement by 1st experimental class resulted average score 87.5, experimental class II has average score 83,43, and control class has average score 77.35. Students response by application of model show most answer in agree and very agree columns mean students like learning model used. Conclusions are 1) there are significant difference on chemistry competence between experiment I, II and control classes, 2) the most chemistry competence improvement in experimental class I, 3) students responses are good.
PENGARUH MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN STRUCTURE EXERCISE METHOD TERHADAP HASIL BELAJAR Syah, Fanny Firman; Widodo, Antonius Tri; Nurhayati, Sri
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 8, No 1 (2014): January 2014
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to investigate the differences of learning outcomes between students with learning Team Asissted Individualization (TAI) and Structure Exercise Method (SEM) equipped with student worksheet, students with simply TAI learning, and students without TAI and SEM models, and which the implementation of model is the best ones that can be used as an alternative better model. Experimental design of this study is a pretest and posttest control group design. Samples were taken with cluster random sampling technique. Based on the analysis the average cognitive achievement test of experimental class I is 84.67, experimental class II is 82.41, and control class is 76.61. The Anova test  results showed the average difference is significant between the three classes. Scheffes post-ANOVA test showed the average difference is significant between each class and demonstrated that the experimental class I is the class with the best learning outcomes. The contribution of aplication of TAI and SEM models is 20,82%. Affective and Psychomotor learning outcomes of TAI and SEM class showed that it is the best result from three class. The conclusion of this study that learning TAI and SEM equipped with student worksheet produce the best learning outcomes.Keywords: Learning Outcomes, Structure Exercise Method, Team Assisted Individualization
PEMAKSIMALAN KOMPETENSI KIMIA SISWA SMA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN PENERAPAN PENELITIAN SEDERHANA Widodo, Antonius Tri
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 2, No 1 (2008): January 2008
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum Berbasis Kompetensi lebih menekankan pembentukan  kompetensi secara utuh bukan hanya aspek kognisi  tetapi  juga psikomotor dan afeksi. Namun demikian di lapangan guru masih cenderung mengejar target pencapaian materi ajar, sebagai akibatnya pembentukan kompetensi  tidak  terbentuk  secara maksimal. Penelitian  ini  bertujuan memaksimalkan  kompetensi  siswa  dalam  bidang Kimia  siswa  kelas X SMA  dengan pembelajaran  yang menerapkan  penelitian  sederhana. Subyek  penelitian  adalah  siswa Kelas X-10 SMA 3 Semarang yang termasuk favorit di Semarang dengan masukan siswa yang rerata nilai ujian nasionalnya termasuk amat baik. Pendekatan penelitian yang dipilih adalah  penelitian  tindakan  kelas  dengan  pertimbangan  penelitian  ini  akan memperoleh data proses dan sekaligus produk pembelajaran. Penelitian dilakukan dengan tiga siklus, dengan setiap siklus selalu berisi kegiatan perencanaan, tindakan, Observasi dan Evaluasi-Refl eksi. Hasil penelitian menunjukkan  rerata aspek kognisi sebesar 76, 04 melebihi target 75. Aspek keterampilan sebesar 75 adalah sama dengan target, sementara aspek afeksi dengan rearata 53,74 termasuk kategori baik. Dari segi kreativitas juga muncul adanya ide atau gagasan baru yaitu penggunaan kertas buram sebagai pengganti  kertas saring untuk pemisahan komponen warna daun. Dengan penelitian sederhana siswa lebih aktif belajar dan mereka menggunakan sumber belajar yang lebih bervariasi.Kata Kunci: kompetensi, penelitian sederhana
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Rahayu, Sri; Widodo, Antonius Tri; -, Supartono
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4, No 1 (2010): January 2010
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Model pembelajaran advance organizer digunakan untuk memberdayakan seluruhpotensi siswa yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya, namun keefektifannyadalam meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar belum pernah diteliti. Tujuan penelitianini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui pengembanganmodel pembelajaran advance organizer. Pengumpulan data dilakukan dengan test tertulis,observasi, angket, dan wawancara. Kesahihan data diuji dengan uji normalitas danhomogenitas sampel, sedangkan uji beda dua rerata menggunakan uji Mann-Whitney.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan pembelajaran yang digunakan dalampenelitian dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihatdari aktivitas belajar kelas eksperimen yang memiliki rerata lebih tinggi dibandingkan aktivitasbelajar kelas kontrol. Selain itu, hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dari KKM yaitu79,05 sedangkan hasil belajar kelas kontrol dibawah KKM yaitu 68,52. Hasil data angketyang diperoleh menunjukkan hampir 90% siswa menyukai model pembelajaran advanceorganizer.Kata Kunci:  advance organizer, aktivitas, hasil belajar
PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBASIS CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Wulandari, Rizki; Widodo, Antonius Tri
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 7, No 1 (2013): January 2013
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was motivated by the lack of student learning outcomes and involvement of the student in class XI of High School in Kudus especially on solubility and solubility results subject. Think pair share learning model based on creative problem solving was applied to overcome these problems. This study aimed to determine the improvement of student learning outcomes. The experiment was conducted on an experimental basis, with the entire population  of high school students of class XI. Sampling was done by using cluster random sampling, so then obtained XI IPA 3 class as the experimental class and XI IPA 1 class as the control class. The data of increasing students cognitive learning outcomes derived from the test multiple choice questions, while the data psychomotor and affective learning outcomes of students were from the observation sheet. The result of data analysis showed an increase in learning outcomes and student activity. In addition, an increase in cognitive learning outcomes classical achieved completeness. It can be concluded that the application of the think pair share learning model based on creative problem solving can improve student learning outcomes.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN PENDEKATAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN Listiowati, Ayu Dwi; Widodo, Antonius Tri
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 7, No 2 (2013): July 2013
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to determine the effect of Problem Based Instruction learning model with Predict-Observe-Explain approach on chemistry learning outcomes. The population is XI grader Sciences of Senior High School in Brebes for academic year 2011/2012. Initial data analysis showed that the population are normally distributed and homogeneous, so the sampling technique which used is cluster random sampling. From this sampling, XI Science-5 used as a control class (Problem Based Instruction learning model without Predict-Observe-Explain approach) and XI Science-1 as an experiment class (Problem Based Instruction with Predict Observe Explain approach). Final data analysis showed that learning outcomes for both classes are normally distributed and have equal variances. In the correlation test, obtained 0.433 of r b value, which showed a middle correlation, so Problem Based Instruction with Predict-ObserveExplain approach has middle effect on chemistry learning outcomes in solubility and solubility product. This learning contributes to student learning outcomes is 19%. The average value of affective and psychomotor in experimental class is better than the control class. Based on this  research, we can conclude that Problem Based Instruction with Predict-Observe-Explain approach has a positive effect on chemistry learning product in Senior High School students.Key Words: Problem Based Instruction Learning 
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS ALAM LINGKUNGAN SISWA KELAS X Lilia, Lita; Widodo, Antonius Tri
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 8, No 2 (2014): July 2014
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The limitations of the tools and materials made practicum in school is not performing well, so it requires a simple experimental strategy. This study aims to determine the differences of outcomes in using contextual learning with a simple experimental strategy and the magnitude of mastery learning subject matter of redox reactions in a high school in Tegal. The population of this study was all class X at the high school. The sampling technique used was cluster random sampling, obtained X-2 as an experimental class using the strategy of implementation of contextual learning environments on simple experiments and X-3 as a control class using the expository method. The study design was a posttest only control group design. After learning by using the contextual method, a posttest were performed in the experimental and control class. Statistical test used are the test for normality, equality of two variances, the difference between two average and mastery learning. The average grade of experimental class posttest 80.86 and control class 73.70. In the hypothesis test, obtained t  3.501 greater than 1.993, with 5% significance level and 74 degrees of freedom. It means that the average grade of cognitive achievement is better than the control experiment, so it can be concluded thah the implementation of contextual learning with a simple experimental strategy based environments in class X gives a positive difference to the learning outcomes of the subject matter of the redox chemistry in class X.Keywords:A Simple Experiment Based Environments, Contextual Learning
PENGARUH PENDEKATAN TSTS DENGAN PERLAKUAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA N 1 BANDAR Wahyuni, Sri; Widodo, Antonius Tri; fahmi, Saiful
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 5, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Te/ah dilakukan penelitian pengaruh pendekatan pembe/ajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan perlakuan Group Investigation terhadap hasil be/ajar kimia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bandar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan pembe/ajaran kooperatif TSTS­ GI terhadap hasil be/ajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IA SMA N 1 Bandar. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yaitu dua kelas diambil secara acak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, tes, observasi, dan angket. Ana/isis tahap awal menunjukkan, populasi memiliki tingkat homogenitas sama dan data terdistribusi normal. Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan post-test, diketahui rata-rata hasil be/ajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kontrol. Uji korelasi menunjukkan bahwa korelasi antardua variabel ini signifikan, sehingga besamya pengaruh 24, 76%. Rata-rata skor total afektif dan psikomotorik kelompok eksperimen lebih baik daripada kontrol. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif TSTS-GI berpengaruh terhadap hasil be/ajar siswa. Selain itu, pembelajaran model pembelajaran kooperatif TSTS­ GI mencapai ketuntasan be/ajar klasikal sebesar 89, 13% sehingga pembelajaran ini efektif digunakan.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN MEDIA KARTU TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA KELAS XI SMA N 1 TENGARAN Widodo, Antonius Tri; Sunarto, Wisnu; Afiatun, Hasrul
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 5, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran yang menyenangkan dan memberdayakan siswa membuat siswa /ebih aktif dalam proses pembelajaran. Cara yang bisa dilakukan guru adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembe/ajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media kartu terhadap hasil be/ajar. Penelitian menggunakan populasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tengaran tahun ajaran 200912010. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Analisis tahap awal menunjukkan bahwa populasi memiliki tingkat homogenitas sama dan data terdistribusi nonnal. Setelah perlakuan, didapatkan rata-rata hasil be/ajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kontrol yaitu sebesar 78, 19 dan 69,88. Uji perbedaan rata-rata hasil be/ajar diperoleh thitung (4, 76) > t,abet (1,99), sehingga terdapat perbedaan hasil be/ajar antar kelompok. Uji korelasi diperoleh harga koefisien korelasi biserial (r J sebesar 0, 58 dan nilai SEm *1, 96 = 0, 2683. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa harga rb (0,58) > SErb *1,96 (0,2683), sehingga korelasi antardua variabel signifikan dan koefisien determinasi sebesar 33, 63%. Kelompok eksperimen mencapai ketuntasan be/ajar klasikal sedangkan kontrol be/um. Pada rata-rata nilai afektif dan psikomotorik, kelompok eksperimen mencapai nilai lebih baik daripada kontrol. Berdasarkan angket pendapat siswa dipero/eh rata-rata siswa setuju dengan penerapan model pembelajaran ini dan disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media berpengaruh terhadap hasil be/ajar.