Abstrak: Desa Perigi memiliki wilayah dengan ekosistem gambut. Dalam praktiknya, pengelolaannya menghadapi banyak tantangan. Pelatihan dan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani tentang inovasi pengelolaan gambut berkelanjutan melalui pendekatan pelatihan berbasis Participatory Rural Appraisal (PRA). Metode ini meliputi pemberian materi, diskusi kelompok, dan identifikasi potensi lokal untuk mengembangkan praktik cerdas iklim. Kegiatan dilaksanakan di Desa Perigi, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir, pada 10 September 2024. Mitra kegiatan ini bersama kelompok tani Desa Pergi dengan jumlah peserta 30 orang petani dan didukung oleh perangkat desa setempat. Hasil kajian menunjukkan bahwa petani telah mempelajari dan mengalami peningkatan pemahaman tentang praktik agroforestri, paludikultur, dan pengelolaan lahan tanpa bakar. Sebanyak 63,33% petani bersedia mengimplementasikan ide inovasi yang diberikan, meskipun masih terdapat kendala berupa keterbatasan modal, tenaga kerja, dan dukungan pemerintah. Kegiatan ini berhasil mengidentifikasi potensi lokal, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat komitmen terhadap pengelolaan gambut yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pendekatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antar pemangku kepentingan, edukasi masyarakat, dan strategi pengelolaan berbasis inovasi cerdas iklim dapat menjadi solusi untuk mengatasi degradasi lahan gambut. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan ekosistem gambut akan tetap lestari dan dapat memberikan manfaat ekonomi dan ekologi berkelanjutan untuk masa depan.Abstract: Perigi Village has an area with a peat ecosystem. In practice, its management faces many challenges. This training and community service aims to improve farmers' understanding of sustainable peat management innovations through Participatory Rural Appraisal (PRA)-based training approach. This method includes providing materials, group discussions, and identifying local potential to develop climate-smart practices. The activity was carried out in Perigi Village, Pangkalan Lampam District, Ogan Komering Ilir Regency, on September 10, 2024. The partners for this activity are the farmer groups in Perigi Village, with 30 participating farmers, and supported by the local village officials. The results of the study showed that farmers had learned and experienced an increase in understanding of agroforestry practices, paludiculture, and land management without burning. As many as 63.33% of farmers were willing to implement the innovation ideas provided, although there were still obstacles in the form of limited capital, labor, and government support. This activity succeeded in identifying local potential, increasing productivity, and strengthening the commitment to environmentally friendly and sustainable peat management. This approach shows that collaboration between stakeholders, community education, and climate-smart innovation-based management strategies can be solutions to overcome peatland degradation. With these steps, it is hoped that the peat ecosystem will remain sustainable and can provide sustainable economic and ecological benefits for the future.