Mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar dari pulau asal mereka biasanya disebutdengan mahasiswa rantau. Mahasiswa yang berada dalam lingkungan baru, interaksi yang baik akan terjadi apabila mahasiswa mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Mahasiswa rantau yangdatang dari berbagai daerah tentu memiliki kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk dari daerah asal mereka, perbedaan-perbedaan tersebut memerlukan waktu untuk dapat beradaptasi di lingkungan baru. Keberhasilan individu dalam melakukan penyesuaian sosial dapat dicapai melalui kualitas pribadi, termasuk tingkat perkembangan kecerdasan emosionalnya.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian sosial mahasiswa rantau yang berasal dari Indonesia Timur. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain korelasional. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 74 orang mahasiswa rantau yang berasal dari tiga daerah yaitu Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur, dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan Emotional Competence Inventory (ECI) (α= 0,947) dan Social Adjustment to College Questionnaire (SACQ) berdasarkan subskala Social Adjustment(α= 0,907). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara positif antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian sosial (r= 0,637 dan nilai sig. 0,000) yang artinya, semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki mahasiswa rantau maka semakin tinggi pula penyesuaian sosial yang dimiliki mahasiswa rantau yang berasal dari Indonesia Timur.