Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembuatan Pupuk Cair Menggunakan Air Kelapa Tua Dan Buah Nanas Busuk Dengan Bioaktifator EM4 Dan TRICO M syarief Hidayatullah; Ishak Ishak; Rizka Mulyawan; Zulnazri Zulnazri; Syamsul Bahri; Iqbal Kamar
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 1 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i1.9739

Abstract

Pupuk merupakan bahan-bahan yang mengandung satu atau lebih zat senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Selain dibutuhkan oleh tanaman pupuk juga bertujuan untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologis tanah. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan air kelapa tua yang banyak terdapat di pasar tradisional dan buah nanas busuk yang banyak terdapat pada pedagang buah - buahan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang belum pernah dilakukan adalah menggunakan bioaktifator trico g dan EM 4 dengan variasi volume bioaktifator Pada penelitian ini yang ingin diketahui adalah unsur hara makro yaitu nitrogen, phosfor, kalium serta kandungan pH dari air kelapa dan buah nanas busuk yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman dengan cara memfermentasikan dengan bantuan bioaktivator effective mikroorganisme (EM-4) dan Tricoderma sp dan Gliocladium sp (TRICO G). Pada penelitian ini yang divariasiakan adalah volume bioaktivator effective mikroorganisme (EM-4) dan Tricoderma sp dan Gliocladium sp (TRICO G)  yaitu 10, 15, 20, 25, dan 30 ml yang dicampur secara silang menggunakan waktu  15 hari. Hasil pengukuran pH volume effective mikroorganisme (Em-4) dan Trico G 30 ml pada hari ke 15 yaitu berkisar antara 6,1. Dari kandungan tersebut menunjukkan pH pupuk organik cair sudah memenuhi SNI 19-7030-2019.
Incorporating citronella oil into edible coating to extend the stable life and improve the quality of banana fruit Iqbal Kamar; Dewi Yunihharni
Jurnal Pijar Mipa Vol. 18 No. 5 (2023): September 2023
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v18i5.5593

Abstract

Carboxymethyl cellulose (CMC) is a linear polysaccharide with long chains soluble in water and anionic. It exhibits high viscosity and possesses non-toxic and non-allergenic properties. The use of plant-based essential oils in edible films to replace vegetable oils, cereals, or seeds. One essential oil with good antibacterial activity is the oil derived from citronella leaves. The main components of this citronella oil compound consist of citronellal, citronellol, and geraniol, which can inhibit bacterial activity. Therefore, it is necessary to develop technology for handling fresh fruits to inhibit excessive ripening and decay. This can be achieved by creating an edible coating with essential oils. This study aims to investigate the impact of using an edible covering (carboxymethyl cellulose) incorporated with lemongrass oil on the storage of bananas. The experimental design employed in this study utilized a Completely Randomized Design (CRD) with one factor, namely citronella oil (0.3%, 0.6%, and 0.9%), as well as the application of edible coating with two elements, namely treatment variations (layer and non-coating) and storage duration (day 0 to day 15). The storage process is conducted until ripening occurs in banana fruits for 16 days, with daily observations. Throughout the storage procedure, various metrics were monitored in bananas, including weight loss, acidity level (pH), and total plate count (TPC). The research findings indicate that the highest weight loss of banana fruit is observed in bananas without edible covering, amounting to 13.10%. Conversely, bananas with edible coating and 0.5% lemongrass oil exhibit a lower weight loss of 7.35%. The application of edible coating significantly impacts the increase in pH and total microbial growth on banana fruits.
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN PEPAYA SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA PLAT LOGAM BESI DALAM MEDIUM AIR LAUT Andrie Kurniawan Indra; Rizka Nurlaila; Meriatna Meriatna; Zulnazri Zulnazri; Samsul Bahri; Iqbal Kamar
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 3 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i3.9938

Abstract

Inhibitor adalah suatu zat yang menghambat atau menurunkan laju korosi. Dalam penelitian ini ekstrak daun pepaya digunakan sebagai inhibitor alami untuk menghambat laju korosi pada plat logam besi. Inhibitor alami merupakan salah satu jenis inhibitor yang bersifat  nontoksik, murah, sudah tersedia di alam, mudah diperbaharui dan tidak merusak alam. Inhibitor tersebut digunakan pada plat logam besi komersil yang direndam dalam media korosif berupa air laut dengan variasi komposisi inhibitor yang digunakan sebesar 0, 2 %, 4 %, 6 % dan 8 % selama 7 hari, 14  hari  dan  21  hari. Karakterisasi  yang  diuji  meliputi  pengukuran  laju  korosi, efisiensi inhibitor, dan uji tanin. Dari hasil pengukuran, laju korosi di dapatkan yang terkecil diperoleh oleh sampel dengan komposisi inhibitor 6 % sebesar 1,201 x 10-6 gr/cm2  dengan waktu perendaman 14 hari. Dan nilai efisiensi inhibitor ekstrak daun pepaya mencapai 83,3% pada komposisi 6 % dalam medium air laut dengan waktu perendaman 14 hari. Adapun perbedaan penelitian ini dari sebelumnya adalah penelitian ini menggunakan medium korosif air laut dan variasi komposisi inhibitor yang berbeda.