Lilis Sholihah
Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FENOMENA WAKIL PEREMPUAN (Di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut Periode 2019-2024) Sholihah, Lilis; Al Farisi, Naufal Ashiil
Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja Vol 13 No 2 (2020): Volume 13 Nomor 2 (2020) Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja
Publisher : Fakultas Politik Pemerintahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jppdp.v11i2.160

Abstract

Deputy garut district council members of the period but only the 2019-2024 is 50 and 9 members legislative women or only 18 % woman to members of the legislature has yet to reach hope 30 % representation of women in garut district council 2019-2024 period. This show representation of women in parliament is still low. While, the act of political parties and election gave opportunities for women to participate in politics and into. legislative institutions. Research conducted has the find out how women are represented in the Regional House of Representatives of Garut in the period 2019-2024 and the inhibiting factors that influence and the efforts made to increase women's representation in the Regional Representative Council of Garut. The theory used is electoral representation theory according to Piktin with four dimensions, namely representative, represented, the substance of representation and context. The method used in the research is a qualitative research method by describing descriptive data and inductive approaches. Supporting data collection methods in research through observation, interviews, and documentation. Data analysis technique used is by reduction of data, display data, and reflecting g conclusion. The research results showed that the representation of women in the the Regional House of Representatives of Garut in the period 2019-2024 was still low. This is caused by internal factors, namely the confidence of women, social relations, double burden and political costs and external factors, namely patriarchal culture and political constraints. In this research we initialize to the government and political parties to do sosialisai the importance of of the representation of women in legislative and suggesting prospective members legoslatif women for developed a good relationship with the community, accommodated and expectations of women in parliament this with to be demonstrated by birth to legal products, programs and policies that are pro against women and as well as improvement system regeneration women. Keywords: Representation of women, regional house of representatives.
Pemberdayaan Masyarakat Objek Terkena Dampak (OTD) melalui Perubahan Mindset Pasca-Pembangunan Waduk Jatigede di Desa Cisurat, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang Wangsih Wangsih; Sarwani Sarwani; Lilis Sholihah
Civitas Consecratio: Journal of Community Service and Empowerment Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/cc.v2i2.2881

Abstract

Masyarakat Desa Cisurat kecamatan Wado yang terkena dampak Pembangunan waduk Jatigede menyisakan permasalahan. Adapun permasalahan yang dihadapi adalah berkurangnya pemukiman dan hilangnya mata pencaharian. Adapun permasalahan yang dihadapi adalah berkurangnya pemukiman dan hilangnya mata pencaharian. Tujuan dari Pengabdian ini adalah untuk Mendeskripsikan perubahan mata pencaharian masyarakat OTD di Desa Cisurat Kecamatan Wado sebelum dan sesudah dilakukan pemberdayaan pasca pembangunan Waduk Jatigede. Pengabdian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian Action Research dari Davidson yang terdiri dari lima siklus yaitu: Melakukan diagnosis, Membuat rencana tindakan, Melakukan tindakan,Melakukan evaluasi; dan Pembelajaran. Adapun pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi . Hasil pengabdian menunjukan bahwa Mata pencaharian masyarakat OTD di desa cisurat kecamatan wado sebelum dilakukan pemberdayaan mayoritas sebagai petani bahkan buruh tani dan sesudah dilakukan pemberdayaan melalui penelitian tindakan hasilnya mengalami peningkatan dengan terbentuk kelompok usaha bersama (KUBE).Pemberdayaan yang dilakukan kami kepada masyarakat memiliki kendala yaitu adanya keterbatasan modal dan jaringan kemitraan. Untuk keterbatasan modal hendaknya pemerintah melalui dinas sosial pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, meningkatkan pemberian modal kepada KUBE – KUBE yang belum terdata sama DTKS melalui pemberian modal dengan jalinan kerja sama dengan KUR bank-bank yang ada di kabupaten Sumedang.Untuk keterbatasan jaringan kemitraan, hendaknya menjalin kemitraan dengan pihak swasta di bidang pemasaran dari hasil produk olahan makanan dan hasil ternak dengan memanfaatkan media online.