Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbaikan Kualitas Mata Pisau Mesin Irat Bambu Dengan Proses Heat Treatment Melalui Baja Fasa Ganda Togik Hidayat; Teguh Raharja
Jurnal Teknik Mesin Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mata pisau mesin irat bambu berperan penting dalam menentukan kualitas produk industri kreatif bambu di desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro. Alat pemotong harus memiliki karakteristik menghasilkan kualitas pemotongan baik [9] . Kualitas pisau mesin irat bambu dapat dilihat dari hasil potongan dan life time. Faktor yang mengurangi kualitas dan life time mata pisau adalah gesekan dan panas. Cara meningkatkan kualitas dan life time dapat dilakukan dengan memperbaiki sifat mekanisnya. Perbaikan sifat mekanis dapat dilakukan melalui heat treatment, surface treatment, coating dan lain-lain [5]. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas mata pisau mesin irat bambu dengan mengetahui perubahan sifat mekanis melalui perubahan struktur mikro, nilai kekerasan optimal, dan kekuatan tarik maksimal. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan analisis skala laboratorium. Proses heat treatment mata pisau irat bambu dilakukan pada temperatur 725°C dengan holding time 10 menit, 20 menit, 30 menit, proses tempering pada temperatur 600°C selama 20 menit. Hasil uji struktur mikro mata pisau dengan holding time 30 menit memiliki ukuran butir logam yang lebih halus dan merata. Nilai kekerasan tertinggi adalah 59,13 HRC pada mata pisau dengan holding time 30 menit. Nilai rata – rata modulus elastisitas tertinggi adalah pada specimen dengan holding time 20 menit yaitu 6,87 N/mm2.
PENGARUH FUNDAMENTAL RENANG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MANTINGAN Mohammad Arif Eka Prastiya; Togik hidayat; Mohammad Fatoni
JURNAL LENTERA : Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi Vol 16 No 2 (2017): September 2017
Publisher : LP2M STAI Miftahul 'Ula (STAIM) Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/lentera.v16i2.279

Abstract

Swimming is a water sport that requires qualified swimming fundamentals. students can do the desired swimming skills. In class IV Elementary School students must understand about the basics of swimming. A stage of development of spicomotor in class IV students starting at the age of 10 years is a continuation of the development of their thinking. This study uses an experiment with True Experimental Design with sampling techniques using pretest-posttest. From this study the results of the pre-test obtained from eleven students concluded that the level of basic swimming motion skills average percentage of eleven students was 95% and were in the high category. Based on the results of the post test on the eleven students it can be concluded that the average percentage of the six students is 25% and is in the low category. Then it can be concluded that researchers conduct research on skating skills and breathing techniques to help improve their skills.
OPTIMASI PRODUKSI TUNGGAK JATI MELALUI RANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN BANTUAN SOFTWARE EXPERT CHOICE 11 (STUDY KASUS CV. XYZ) togik hidayat; Muchammad Candra Cahyo utomo
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 20 No 2 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/matrik.v20i2.1062

Abstract

Proses pengolahan tunggak jati menjadi produk yang memiliki nilai guna memerlukan keterampilan dan penunjang fasilitas produksi. Masalah yang dialami dalam pengolahan tunggak jati di CV.XYZ adalah kurang optimalnya produksi yang disebabkan tata letak fasilitas produksi berupa kendala dalam material handling dan proses pekerjaan . Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi produksi tunggak jati melalui perbaikan tata letak fasilitas produksi di CV. XYZ. Tahapan penelitian ini terdiri dari pemetaan lantai produksi, pemetaan layout fasilitas produksi, penentuan lokasi melalui pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan Expert Choice 11. Hasil pendekatan Activity Relationship Chart (ARC) dan perhitungan Total Closeness Rating (TCR) serta hasil penentuan tata letak fasilitas produksi dengan software Expert Choice 11 untuk menunjukan urutan pengalokasian fasiliatas produksi secara berurutan yaitu oven, sawmill, perakitan I (laminasi), Perakitan I (jointing) perakitan II (finishing) perakitan II (packing) dan gudang. Penentuan oven pada awal kegiatan produksi tunggak jati dapat mempermudah material handling dengan hilangnya kandungan air, mengurangi potensi bahan baku rusak/ pecah atau berubah bentuk karena proses oven setelah dilakukan pemotongan degan sawmill sehingga mempermudah proses produksi karena CV.XYZ lebih mudah menentukan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi.
Analisis Total Productive Maintenance Overall Equipment Effectiveness Moulding PMS Line Yudi Siswanto; Togik Hidayat; Dery Rahmat Setiya Budi
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol. 21 No. 2 (2023): JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52330/jtm.v21i2.127

Abstract

Proses produksi PT.XYZ mengalami masalah produktifitas yang dikarenakan kurang efektifnya penerapan Total Productive Maintenance (TPM). Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin meliputi availability, performance rate, quality rate adalah indikator dalam mengukur tigkat keberhasilan penerapan TPMuntuk menjamin dan meningkatkan  efektifitas dan produktifitas operasional mesin. Penerapan TPM bertujuan untuk menjaga performa mesin produksi dengan meminimalisir defect dan breakdown. Penelitian dalam studi kasus ini dilakukan untuk mengetahui nilai OEE mesin PMS Line, Analisis OEE mesin, dan menentukan langkah perbaikan. Penelitian terdiri dari kegiatan rekapitulasi data produktifitas mesin PMS Line, menetukan nilai OEE  dan analisis six big losses dalam menentukan tindakan perbaikan yang tepat untuk menjaga tingkat keandalan mesin PMS Line. Nilai OEE Moulding PMS Line PT. XYZ Bulan Januari - Oktober 2022 adalah Availability Rate 76,39 %, Performance Rate 5,60%, Quality Rate 99,95%  dan OEE 42,21%, Sedangkan nilai rata- rata OEE Six Big Losses adalah Breakdown Losses 23,10%, Idling and Minor Stoppages  Loss 1,27%, Reduced Speed Losses 0,48%,  Set Up and Adjustment Loss 0,07%, Deffect Losses 0,00%, Yield/ Scrap 0,00%. Faktor dominan Six Big Losses adalah pada Breakdown Losses dengan komulatif persentase sebab akibat 92,66 %. Perbaikan yang dapat dilakukan PT. XYZ meliputi factor Manusia/ Operator, Metode, Material, Mesin dan Lingkungan kerja.