Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PEMBINAAN MENTAL DAN MORAL MELALUI LATIHAN FISIK, AKTIVITAS TARUNA DAN KEHADIRAN DI ASRAMA DENGAN PRESTASI AKADEMIK TARUNA Murdiyanto, Eko
Educational Management Vol 1 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara pengembangan spiritual dan mental dan prestasi akademik taruna, dan pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan pembangunan spiritual dan mental untuk taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) ada hubungan antara latihan fisik, kegiatan, dan kehadiran mereka di asrama dan prestasi akademik taruna. (2) Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pembangunan spiritual dan mental meliputi (a) latar belakang yang berbeda dari karir, (b) lebih sedikit waktu tersedia untuk merencanakan pengembangan spiritual dan mental, (c) tidak adanya sebuah komite untuk mengevaluasi pengembangan spiritual dan mental, (d) koordinasi yang kurang antara karir, (e) tidak adanya hukuman fisik yang mengakibatkan pelanggaran peraturan, (f) tidak ada perawatan dari karir dan kuliah, (g) sejumlah karier, (h) taruna malas mempengaruhi orang lain untuk mengikuti perilaku mereka. (3) Berdasarkan wawancara, beberapa faktor yang yang mendukung pengembangan spiritual dan mental meliputi (a) pernyataan dari taruna bahwa mereka akan mengikuti aturan, (b) adanya pertibtar, (c) baik sarana dan prasarana, (d) taruna tinggal di asrama sehingga kontrol mudah, (e) seragam taruna memakainya mudah untuk mengaturnya, (f) junior menghormati senior mereka, dan senior menghormati guru mereka, (g) pengawasan ketat orangtua ke taruna (h) ketersediaan karir di asrama untuk mengontrol kegiatan taruna dan (i) pemantauan pengembangan spiritual dan mental.The quantitative approach is used to find out the relationship between the spiritual and mental development and the cadets’ academic achievement, and the qualitative approach is used to find out the factors that support and hinder the implementation of the spiritual and mental development for the cadets’ of Semarang Merchant Marine Polytechnics. The results of the analysis show that (1) there is a relationship between the physical exercises, cadets’ activities, and their presence in the dormitory and the cadets’ academic achievement. (2) Factors that hinder the implementation of the spiritual and mental development include (a) different basic background of the careers, (b) less available time for planning the spiritual and mental development, (c) the absence of a committee for evaluating the spiritual and mental development, (d) less coordination between careers, (e) the absence of physical punishment resulting in the violation of regulations, (f) no care from careers and lectures, (g) limited number of careers, (h) lazy cadets influence others to follow their behavior. (3) Based on the interviews, some factors that’s support the spiritual and mental development include (a) statement from cadets that they would observe the rules, (b) the presence of pertibtar, (c) good infrastructure and facilities, (d) cadets stay in the dormitory so control is easily made, (e) cadets wearing uniform it easy to organize them, (f) juniors respecting their seniors, and seniors respecting their teachers, (g) strict parent’ supervision to the cadets, (h) the availability of careers in the dormitory to control the cadets’ activities, and (i) the monitoring of the spiritual and mental development.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA KARANGGENENG, PURWOBINANGUN, PAKEM, SLEMAN MURDIYANTO, EKO
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 2 (2011): FEBRUARY
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v7i2.48893

Abstract

The development of the community as one of the model development approach is an effort involving the active participation of local communities and their existing resources, is no exception in the process of optimizing the ordinary village a village tour . These changes occurred along with the potential and needs of people going places that are still natural. Karanggeneng Tourist Village has a great potential in history, natural environment or geography and landscape, economy and cultureSocial and Architectural and spatial structure to develop a tourist village into tourist destination.
MODEL PERENCANAAN PROGRAM AKSI DESA MANDIRI PANGAN DI DESA KEBON GUNUNG, PURWOREJO Harsanti, Febtory Setyo; Murdiyanto, Eko; Senjawati, Nanik Dara
Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi Vol 19, No 1 (2018): Jurnal Dinamika Sosisal Ekonomi
Publisher : Agribusiness Department, Faculty of Agriculture, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jdse.v19i1.4882

Abstract

Food self-sufficient Village Program is an action program to reduce food insecurity and nutrition through the utilization of resources, institutions and local rural wisdom. Ths research was conducted because of the difference of success among the beneficiary villages, despite having the same top down program. The objectives of this study are 1) To examine the cause of unsuccessful for Food Self-sufficient Village Action Program in Kebon Gunung Village; 2) Formulate the appropriate program planning approach for the people of Kebon Gunung Village. This research method is qualitative with sipported quantitative data. Determining the location and selection of respondents using purposive method. Analysis method using Miles and Huberman model through three stages, namely 1) reduction of data; 2) Presentation of data; 3) Verify. The results of the research indicate that 1) Food Self-sufficient Village Action Program has not been successful due to a) Limited budget, so that the organizers can not carry out continuous assistance and haver never conducted training for beneficiaries; b) There is no coordination between the facilitator with village apparatus in determining Poor Households, so that the beneficiaries are selected not based on criteria but directly elected by the Village Head; c) The facilitator locks the socialization of the Village Food Team task, so it has not worked and there is no village food barn yet; d) The facilitator has not provided any socialization regarding the establishment of the Village Finance Institution, so it has not been established; e) The facilitator has not been actively engaged in integration with the relevant agencies (stakeholders); f) Beneficiaries less, so there has not been productive efforts. 2) Approach Planning of the right program is top down with the assistance because the people of Kebon Gunung village (beneficiaries) is a transitional society. Keywords: Planning Model, Food Self-sufficient Village Action Program
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PEMBINAAN MENTAL DAN MORAL MELALUI LATIHAN FISIK, AKTIVITAS TARUNA DAN KEHADIRAN DI ASRAMA DENGAN PRESTASI AKADEMIK TARUNA Murdiyanto, Eko
Educational Management Vol 1 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara pengembangan spiritual dan mental dan prestasi akademik taruna, dan pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan pembangunan spiritual dan mental untuk taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) ada hubungan antara latihan fisik, kegiatan, dan kehadiran mereka di asrama dan prestasi akademik taruna. (2) Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pembangunan spiritual dan mental meliputi (a) latar belakang yang berbeda dari karir, (b) lebih sedikit waktu tersedia untuk merencanakan pengembangan spiritual dan mental, (c) tidak adanya sebuah komite untuk mengevaluasi pengembangan spiritual dan mental, (d) koordinasi yang kurang antara karir, (e) tidak adanya hukuman fisik yang mengakibatkan pelanggaran peraturan, (f) tidak ada perawatan dari karir dan kuliah, (g) sejumlah karier, (h) taruna malas mempengaruhi orang lain untuk mengikuti perilaku mereka. (3) Berdasarkan wawancara, beberapa faktor yang yang mendukung pengembangan spiritual dan mental meliputi (a) pernyataan dari taruna bahwa mereka akan mengikuti aturan, (b) adanya pertibtar, (c) baik sarana dan prasarana, (d) taruna tinggal di asrama sehingga kontrol mudah, (e) seragam taruna memakainya mudah untuk mengaturnya, (f) junior menghormati senior mereka, dan senior menghormati guru mereka, (g) pengawasan ketat orangtua ke taruna (h) ketersediaan karir di asrama untuk mengontrol kegiatan taruna dan (i) pemantauan pengembangan spiritual dan mental.The quantitative approach is used to find out the relationship between the spiritual and mental development and the cadets’ academic achievement, and the qualitative approach is used to find out the factors that support and hinder the implementation of the spiritual and mental development for the cadets’ of Semarang Merchant Marine Polytechnics. The results of the analysis show that (1) there is a relationship between the physical exercises, cadets’ activities, and their presence in the dormitory and the cadets’ academic achievement. (2) Factors that hinder the implementation of the spiritual and mental development include (a) different basic background of the careers, (b) less available time for planning the spiritual and mental development, (c) the absence of a committee for evaluating the spiritual and mental development, (d) less coordination between careers, (e) the absence of physical punishment resulting in the violation of regulations, (f) no care from careers and lectures, (g) limited number of careers, (h) lazy cadets influence others to follow their behavior. (3) Based on the interviews, some factors that’s support the spiritual and mental development include (a) statement from cadets that they would observe the rules, (b) the presence of pertibtar, (c) good infrastructure and facilities, (d) cadets stay in the dormitory so control is easily made, (e) cadets wearing uniform it easy to organize them, (f) juniors respecting their seniors, and seniors respecting their teachers, (g) strict parent’ supervision to the cadets, (h) the availability of careers in the dormitory to control the cadets’ activities, and (i) the monitoring of the spiritual and mental development.
Application of Geographic Information System (GIS) Technology to Formulate Unused Spring Water Optimization Strategy Lisan, Ahmad Rifan Khoirul; Murdiyanto, Eko; Harsana, Minta
SPEKTA (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Teknologi dan Aplikasi) Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/spekta.v5i1.8421

Abstract

Background: This article presents the findings of a comprehensive community empowerment program that focused on the application of Geographic Information System (GIS) technology for the optimization strategy formulation of unused spring water. Contribution:  The contribution of this program address the challenge for better utilization of unused spring water and promote sustainable water management practices. Method:  The study employed GIS technology to identify and map unused springs, followed by hydrological analysis and water quality assessment to inform the development of optimization strategies. Results:  This program suggested infrastructure development, water conservation measures, and distribution network design to enhance water availability. Conclusion:  The findings show that GIS approach is suitable for further applications in other Indonesian mountainous villages with similarly shared community traits. However, further some locality aspects, including, but not limited to community leadership and economic power, need to be assessed further, as they play significant influences on the success of the program
Dynamics of Farmer Groups and Agricultural Local Wisdom in Ngipikrejo, Banjararum, Kalibawang District, Kulon Progo Mulya Rahman, Tondy Dwi; Murdiyanto, Eko
Journal of Agricultural Social and Business Vol 3, No 1 (2024): Agrisociabus
Publisher : Agribusiness Department, Faculty of Agriculture, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/asb.v3i1.11213

Abstract

Kelompok tani merupakan instrumen untuk mewadahi petani. Paradigma kekinian dari kelompok tani adalah menjaga agar petani senantiasa dapat meningkatkan produktivitas mereka. Adanya kelompok memunculkan implikasi baru yang menentukan aktivitas para petani dalam kegiatan bertani mereka. Penelitian ini dilakukan di Dusun Ngipikrejo, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan menganalisis dinamika Kelompok Tani Ngudi Rejeki dan dampak yang terjadi karenanya. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan studi kasus. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi lapangan, studi dokumentasi, serta didukung data sekunder dari literatur yang relevan. Data dianalisis dengan reduksi data dengan metode pengkodean yang terdiri dari open coding, axial coding, dan selective coding. Selanjutnya data disajikan secara naratif dan diuji keabsahannya dengan analisis triangulasi lalu dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dinamika kelompok yang terjadi pada para petani di Dusun Ngipikrejo terbentuk dari (1) kebutuhan alamiah pertanian seperti air, pupuk, keadaan lahan; (2) peran dan kehadiran pemangku kepentingan. (3) Struktur sosial yang terjadi pada petani di Dusun Ngipikrejo 2. Ketiga temuan tersebut membentuk dinamika pada Kelompok Tani Ngudi Rejeki. Dampaknya, adanya kearifan lokal pertanian yang ditandai dengan penggunaan pola pertanian padi-padi-palawija, dan lahirnya beras lokal yang bernama Melati Menoreh.Kata kunci: Dinamika Kelompok, Kelompok Tani, Kearifan Lokal Pertanian
Kondisi Kultural Masyarakat Sebelum Adanya Desa Wisata Dukuh Sempor di Padukuhan Dukuh Desa Donokerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Ratih, Nadila Dewi; Senjawati, Nanik Dara; Murdiyanto, Eko
Journal of Agricultural Social and Business Vol 3, No 1 (2024): Agrisociabus
Publisher : Agribusiness Department, Faculty of Agriculture, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/asb.v3i1.10906

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi kultural masyarakat sebelum adanya Desa Wisata Dukuh Sempor di Padukuhan Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pemilihan informan pada penelitian ini dilakukan secara purposive. Informan pada penelitian ini adalah Bapak Dudung Laksono selaku ketua pengelola Desa Wisata Dukuh Sempor, Ibu Sri Handayani, Bapak Alif Faturahman dan Bapak Sigit Setiawan selaku masyarakat Padukuhan Dukuh serta Bapak Tartono selaku Kepala Padukuhan Dukuh. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi dengan pengujian keabsahan data menggunakan triagulasi sumber. Teknik analisis data yaitu mengumpulkan data, mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kultural masyarakat sebelum adanya desa wisata masih kental dengan budaya sosial yang khas dan menunjukkan karakteristik kultur masyarakat tradisional.
Strategy For Development Of The Kampung Empon-Empon Program In Ngalian Widodomartani Village Ulhaq, Hanifah Dhiya; Murdiyanto, Eko
Journal of Agricultural Social and Business Vol 3, No 1 (2024): Agrisociabus
Publisher : Agribusiness Department, Faculty of Agriculture, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/asb.v3i1.9315

Abstract

This study aims to Assess the potential and activities that supports the Ngalian Empon-empon Village and also develop strategies needed for the development of the Empon-empon Kampung Program. This research is a descriptive research with a qualitative approach to the type of case study research. The data sources used are primary data and secondary data. Data collection techniques using interview techniques, observation, and documentation. Data validity using source triangulation. Data analysis techniques use interactive models, namely collecting data, reducing data, presenting data as well as drawing conclusions and verification. The result of this research are The potential that supports the Ngalian empon-empon village program includes physical and non-physical potential. Activities that have been carried out in the Empon-empon Village Program include planting empon-empon by utilizing the land in the yard of the house, planting empon-empon in demonstration plots for each RT and making processed empon-empon in the form of simplicia, pure powder, instant or syrup. The strategy needed for the development of the Empon-empon village program is the establishment of the Ngalian Empon-empon education village.
Pengolahan Sampah Oleh Kelompok Penerima Pemanfaat di Kalurahan Ngawu Kapanewon Playen Kabupaten Gunungkidul Kumawe, Araswangi Lintang; Murdiyanto, Eko; Rini, Wulandari Dwi Etika
Journal of Agricultural Social and Business Vol. 3 No. 2 (2024): Agrisociabus
Publisher : Agribusiness Department, Faculty of Agriculture, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/agrisociabus.v3i2.11323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji pelaksanaan pengolahan sampah oleh kelompok masyarakat di Kalurahan Ngawu Kapanewon Playen Kabupaten Gunungkidul, (2) mengkaji dampak pengolahan sampah oleh kelompok masyarakat di Kalurahan Ngawu Kapanewon Playen Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pelaksanaan studi kasus dan pengambilan informan secara purposive, yakni ketua kelompok masyarakat Ngawu, pengurus kelompok masyarakat Ngawu, masyarakat Ngawu, dan Lurah Kalurahan Ngawu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data yang diperoleh diuji dengan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan data. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan yang pertama adalah pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah yang dilakukan di TPS 3R Ngawu Asri yaitu pembentukan struktur organisasi kegiatan pengolahan sampah, perencanaan kegiatan pengloahan sampah, pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah mulai dari pengambilan sampah, pemilahan, pengolahan, dan pendistribusian hasil, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengolahan sampah. Kedua, dampak yang ditimbulkan setelah adanya kegiatan pengolahan sampah adalah lingkungan menjadi lebih bersih dan sebagian masyarakat menjadi lebih paham dengan pemilahan dan pengelolaan sampah rumah tangga.
Tipe Partisipasi Pengrajin Batik Dalam Kegiatan Eduwisata Kampung Batik Giriloyo Di Padukuhan Karangkulon Kabupaten Bantul Novitasari, Nabila Diyan; Murdiyanto, Eko
Journal of Agricultural Social and Business Vol. 3 No. 2 (2024): Agrisociabus
Publisher : Agribusiness Department, Faculty of Agriculture, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/agrisociabus.v3i2.13468

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji kegiatan eduwisata Kampung Batik Giriloyo, (2) mengkaji tipe partisipasi pengrajin batik dalam kegiatan eduwisata Kampung Batik Giriloyo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari informan kunci, informan utama, dan informan pendukung. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kegiatan eduwisata Kampung Batik Giriloyo adalah belajar batik, belanja batik, layanan Kerjasama dan pendidikan (2) tipe partisipasi pengrajin batik dalam kegiatan eduwisata Kampung Batik Giriloyo meliputi tipe partisipasi pasif/manipulatif, tipe partisipasi dengan memberikan informasi, tipe partisipasi melalui konsultasi, tipe partisipasi untuk intensif materil, tipe partisipasi fungsional, tipe partisipasi interaktif, dan self mobilizationKata Kunci: Pengrajin Batik, Eduwisata, Partisipasi