This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Arnisa Nastiti
Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengurangan Risiko Kegagalan Kualitas Produksi Air Minum PDAM Tirta Dhaha Kota Kediri Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Arnisa Nastiti; Ali Masduqi
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i1.111008

Abstract

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan perusahaan yang menyediakan dan mendistribusikan air minum untuk kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan zat organik dalam air produksi PDAM Kota Kediri melebihi baku mutu. Analisis kualitas air produksi terkait kandugan zat organik dapat dilakukan dengan metode Failure Modes and Effect Analysis (FMEA). FMEA adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan yang terjadi sehingga menyebabkan penurunan kualitas air produksi. Risiko terbesar yang menyebabkan kegagalan dinyatakan dalam Risk Priority Number (RPN). RPN digunakan untuk membantu menemukan bagian yang mengalami kegagalan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk mengatasi penurunan kualitas air produksi. FMEA dilakukan untuk mencari bagian yang mengalami tingkat kegagalan terbesar dari unit yang tidak optimal. Akar permasalahan kemudian dinilai risikonya (RPN). Nilai RPN didapatkan dari perkalian antara severity (S), occurance (O), dan detection (D). Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah parameter fisik (kekeruhan), parameter kimia (sisa klor dan zat organik) dan parameter biologi (total koliform). Aspek yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek teknis dan aspek lingkungan (dampak). Kualitas air baku PDAM Tirta Dhaha Kediri jika dinilai dari total zat terlarut, tingkat kekeruhan, dan tingkat pH pada semua pompa sudah memenuhi baku mutu kualitas air minum yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 492 Tahun 2010. Hasil kepentingan bobot resiko berdasarkan penilaian severity, occurance, dan detection Usulan perbaikan berdasarkan penentuan nilai RPN adalah pengelola harus lebih meninjau kembali parameter yang tidak memenuhi baku mutu, yaitu kandungan coliform, meskipun sudah relatif kecil.