Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Effect of Packaging Material Types on Antioxidant Activity, Fat Content, and Ash Content in the Imported and Local Yellow Soybean Tempeh Diah Ayu Puspasari; Zaki Utama; Andriati Ningrum
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 12, No 2 (2023): June 2023
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v12i2.302-311

Abstract

Tempeh known as indigenous food that has high nutrients and antioxidant compounds. Tempeh was produced from the fermentation of soybean with Rhizopus sp. Tempeh usually was wrapped with plastic or banana leaf. The purpose of this study to know the effect of soybean originated (import and local soybean) and the packaging material types (plastic, teakwood leaf, hibiscus leaf, and banana leaf) on antioxidant activity, fat content, and ash content of tempeh. The methods of this research were antioxidant activity analyses with DPPH (1,1-diphenyl-2- picrylhydrazil) Radical Scavenging Activity method, fat analyses with soxhlet method, ash analyses with dry method. The results of this research showed that the tempeh from local soybeans with waru leaf packaging had the highest antioxidant activity (53,43%), tempeh from import soybeans with plastic packaging had the highest fat content (48,89%), and tempeh from import soybeans with waru leaf packaging had the highest ash content (2,19%). We found that the soybean origin (import and local soybean) and the packaging types (plastic, waru leaf, jati leaf, and banana leaf) had significant effect (p<0,05) on antioxidant activity, fat content, and ash content of tempeh.     Keywords:  Antioxidant activity, Ash content, Fat content, Soybean, Tempeh.    
PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA TELUR PUYUH BACEM KEMASAN STERIL RETORT POUCH Safutra, Rijal; Puspasari, Diah Ayu; Hartiningsih, Subekti
Jurnal Teknologi Pangan Vol 18, No 2 : DESEMBER 2024
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jtp.v18i2.4775

Abstract

Telur puyuh termasuk dalam kategori bahan yang mudah rusak (perishable food), terutama rentan terkontaminasi oleh bakteri patogen. Upaya untuk meningkatkan kualitas telur adalah dengan melakukan pengolahan dan penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan (25oC, 5oC, dan -14oC) terhadap karakteristik fisik (warna, tekstur, dan kadar air), dan kimia (lemak dan protein) produk telur puyuh bacem dalam kemasan steril Retort Pouch. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 2 ulangan eksperimen dan 2 kali ulangan analisis dengan satu faktor suhu penyimpanan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa suhu penyimpanan berpengaruh signifikan terhadap karakteristik warna (L* dan b*), kadar air, dan kadar protein. Analisis statistik menunjukan nilai kadar protein pada suhu 25oC yaitu 8,91%, suhu penyimpanan 5oC yaitu 9,99%, dan pada suhu penyimpanan -14oC yaitu 7,96%
PENENTUAN UMUR SIMPAN TELUR PUYUH BACEM DAN PINDANG “READY TO EAT” KEMASAN STERIL RETORT POUCH  DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Subekti Hartiningsih; Diah Ayu Puspasari; Kirmanto; Fahrizal Yusuf Affandi; Feri Febria Laksana
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/s2g25660

Abstract

Telur puyuh merupakan perishable food yang berpotensi sebagai produk untuk mengatasi stunting.Tujuan penelitian  ini untuk menentukan umur simpan produk inovasi olahan telur puyuh bacem dan pindang kemasan retort pouch dengan  metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) melalui pendekatan Arhenius dengan uji nilai TBA (Thiobarbituric Acid) serta uji pendukung yaitu TPC (Total Plate Count), sensoris, dan fisik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap  (RAL) Faktorial dengan faktor suhu (40°C, 50°C dan 60 °C) dan  waktu penyimpanan (0 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28  hari, dan 35 hari). Data dianalisis menggunakan Analisys Of  Varian (ANOVA) dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan penelitian ini diperoleh umur simpan telur puyuh bacem dan pindang  kemasan steril retort pouch sebesar 9 bulan dan 3 bulan. Nilai TBA, tekstur dan warna (L, a. dan b) mengalami peningkatan  seiring bertambahnya suhu dan waktu penyimpanan. Sedangkan Nilai TPC bakteri sebesar <101 cfu/gr untuk periode  penyimpanan 0,21,28, dan 35 hari pada suhu penyimpanan 40 ℃, 50 ℃, 60 ℃ pada sampel telur puyuh bacem dan  pindang kemasan steril retort pouch. Oleh karena itu, telur puyuh bacem dan pindang kemasan steril dapat menjadi  alternatif produk dalam mengatasi stunting.