Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KAMPUNG KOTA PADA PROGRAM KAMPUNG KREATIF DAN BEBAS SAMPAH DI KAMPUNG DAGO POJOK DAN KAMPUNG BANDUNG KIDUL Ade Wahyudi; Iwan Kustiwan
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v8i1.7331

Abstract

The increasing number of population’s growth become the main factors causing the informal settlement exists in the urban area. Most of low income people are living in Urban Villages. Urban village generally located in the heart city and at the same times makes the city more compex and congested, crowded, polluted and unable to accommodate and perform the needs of housing provision. This conditions lowering the settlement quality. Moreover, the majority on housing delivery system in Indonesia administered by individual plans and lack of access to a proper resources. This research aims to analyze the level of participation and formulating the strategy to increase human settlement quality. This research adopted quantitative descriptive analysis by multiple regression and tribina analysis. The result showed that the level of participation in Kampung Bandung Kidul with Zero Waste program are still low and because below than 50% citizen participated in prepadness, planning, implementation and evaluation and benefit. Otherwise, In Kampung Dago Pojok, the level of community participation are in medium and above 50% of community participated on Youth Creativity Kampung. Tribina analysis adopted to formulate the strategy of participation in both urban villages to improve the housing quality.  
Pelatihan Pemeliharaan Taman di Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru Ade Wahyudi; Faizan Dalilla; Firman Syarif; Muhammad Sofwan
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 1 (2023): JAMSI - Januari 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.595

Abstract

Kampung Bandar merupakan salah satu kampung di Kota Pekanbaru yang mendapatkan bantuan program kota tanpa kumuh, tepatnya pembangunan ruang terbuka hijau dan taman di Tahun 2020. Namun, saat ini kondisi fasilitas ruang terbuka hijau dan taman tidak dirawat dan dijaga dengan baik oleh masyarakat. Sehingga, masih banyak terdapat fasilitas taman yang dicoret-coret, dirusak, dijual dan beberapa komponen fasilitas taman yang hilang. Kegiatan pelatihan pemeliharaan taman ini dilakukan agar masyarakat setempat mampu menjaga, merawat, dan melaksanakan pemeliharaan taman dengan cara yang tepat. Sehingga, taman sebagai ruang terbuka hijau mampu mencerminkan keindahan dan keharmonisan antara struktur bangunan dengan lingkungannya, dan berfungsi memberikan kenyamanan, wahana bermain bagi anak-anak dan kesenangan bagi masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan melalui (1) sosialisasi dan praktek pemeliharaan softscape dan (2) pemeliharaan hardscape taman. Sebelum adanya pelatihan, masyarakat kampung tidak mengetahui teknik dasar pemeliharaan taman, dimulai dari pembersihan tanaman, kultur teknis dan kultur mekanis, serta perawatan khusus untuk fasilitas taman. Dalam kegiatan ini, terlihat antusiasme masyarakat kampung dalam mempraktekkan teknik pemeliharaan tanaman hingga merawat fasilitas taman. Manfaat dari pelatihan ini ialah masyarakat kampung menjadi paham dan mengerti cara merawat tanaman dan menjaga fasilitas taman dengan teknik hardscape dan softscape.
A Study of Economic Driven Sectors to Increase the Domestic and Foreign Investment Veggy Anugrah Sasmita; Ade Wahyudi; Faizan Dalilla
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science Vol. 2 No. 4 (2023): Indonesian Journal of Multidisciplinary Science
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.076 KB) | DOI: 10.55324/ijoms.v2i4.375

Abstract

Bengkalis regency rank first in the domestic and foreign investment in Riau Province in 2021. However, along with the economic growth, the initial potential sectors such as mining and excavation showed a significant decrease between 2017 and 2020. Meanwhile, the mining and excavation sector used to be the biggest contribution to the economic development of Bengkalis. This research aims to analyze the driving sectors in raising the domestic and foreign investment in Bengkalis Regency. The research is an explanatory research to explain the relationship and influence of research variables in the GRDP sector on domestic investment and foreign capital. The analysis used multiple regression by SPSS software and regional economic analyses. The result indicated that the domestic investment is affected by secondary sectors, while the foreign investment is affected by the secondary and tertiary sectors.
An Urban Form Study on Walking Choice (A Case Study in The Central Business District Jenderal Sudirman, Pekanbaru) Ade Wahyudi; Febby Asteriani; Rona Muliana; Adam Raihan Aulia; Muhammad Fikri
Jurnal Planologi Vol 20, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v20i1.24717

Abstract

                                                                          ABSTRACTUrban form and walking choice have complex relationships. Initial research has shown some drawbacks, uncertainties, and no inclusive results regarding the impact of urban form on walking choice since previous studies disregard walking purposes (utilitarian, transit, and non-utilitarian). The quantitative approach uses a statistical analysis and scoring index from the International Physical Activity and Environmental Project, while the qualitative approach applies a descriptive-analytic to describe travel behaviour and preference. The aims of this research are (1) to measure the walkability index with the urban forms approach, (2) to analyze the travel preference, travel behaviour for walking choice, (3) to see the effect of urban form on walking choice. The results showed that only two areas are walkable (Grid 2 with WAI 4,58 and Grid 5 with WAI 0,87). Meanwhile, the rest of the grids remained negative and had very low walkability indicators. Regarding walking preference, 63.40% of respondents contributed to non-active walking choice, whereas only 36.6% accounted for walking as their basic transportation mode. Interestingly, nearly 50% of walking preferences are done for non-utilitarian purposes since walking is still needed to keep their bodies healthy. Besides, the urban form variables have differently impacted on walking choice purposes. Firstly, walking for utilitarian purposes has been affected by entropy (P>{z} 0.049), floor area ratio (P>{z} 0.039), and household density (P>{z} 0.038). Therefore, walking for transit purposes has been influenced by connectivity (P>{z} 0.039), whereas walking for non-utilitarian purposes has been affected by household density (P>{z} 0.031).Keyword : surban form, utilitarian, transit, non-utilitarian, walkability ABSTRAKBentuk kota dan pemilihan moda berjalan kaki memiliki hubungan yang kompleks. Penelitian sebelumnya menunjukkan kelemahan, ketidakpastian, dan tidak adanya hasil yang jelas terkait bagaimana pengaruh bentuk kota terhadap pemilihan moda berjalan kaki. Hal ini disebabkan karena tidak mempertimbangkan jenis-jenis pelaku pejalan kaki (utilitarian, transit, non-utilitarin). Penelitian ini menggunakan metoda kombinasi, yaitu metoda kuantitatif dengan teknik analisis dan rumus indeks berjalan kaki dari IPEN Project dan analisis skoring untuk melihat klasifikasi tingkat berjalan kaki. Kemudian, metoda kualitatif menggunakan teknik analysis statistic deskriptif dengan distribusi frekuensi terkait perilaku perjalanan dan pemilihan moda transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengukur indeks berjalan kaki dengan pendekatan bentuk kota, (2) menganalisis pemilihan perilaku perjalanan, (3) menganalisis pengaruh bentuk kota terhadap pemilihan moda berjalan kaki. Hasil analisis terlihat bahwa hanya 2 area saja yang termasuk ramah bagi pejalan kaki (Grid 2 dengan WAI 4,58 dan Grid 5 dengan WAI 0,87). Kemudian, hanya 36.6% responden yang menjawab berjalan kaki sebagai moda transportasi utama, sementara sisanya menggunakan kendaraan. Menariknya, 50% responden berjalan kaki untuk tujuan olahraga dan rekreasi (non-utilitarian) dengan alasan menjaga tubuh agar tetap sehat. Variabel bentuk kota yang mempengaruhi pejalan utilitarian adalah entropi (P>{z} 0.049),, lantai bangunan (P>{z} 0.039),  dan kepadatan permukiman (P>{z} 0.038). Pejalan kaki transit hanya dipengaruhi oleh konektivitas (P>{z} 0.039) dan pejalan kaki non-utilitarian hanya dipengaruhi oleh kepadatan permukiman (P>{z} 0.031).Kata kunci : Bentuk kota, pejalan kaki utilitarian, transit, non-utilitarian, walkability
Penanaman Palawija dalam Memanfaatkan Lahan Tidur di Kelurahan Rejosari Kota Pekanbaru Febby Asteriani; Rona Muliana; Ade Wahyudi; Puji Astuti; Sri Hartati; Yolli Adriaty; Roza Mildawati
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): JIPPM - Juni 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.97

Abstract

Masyarakat merupakan bagian dari stake holder yang memiliki peran penting dalam penataan ruang. Adanya beberapa lahan tidur yang tidak termanfaatkan dengan baik di Kelurahan Rejosari, sangatlah disayangkan karena selain dapat ditingkatkan produktifitas lahannya, dapat pula dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat diberikan kepada ibu-ibu kelompok PKK Dasa Wisma RW 03 RT 01 Kelurahan Rejosari Kota Pekanbaru. Adapun tujuan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran warga dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan produktifitas lahan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan dan praktek menanam tanaman palawija. Hasil kegiatan menunjukkan masyarakat sangat antusias dalam mendengarkan dan berdiskusi dalam kegiatn penyuluhan, serta bersemangat bersama-sama melakukan praktek menanam tanaman palawija. Tercipta peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam pemanfaatan lahan tidur dengan tanaman palawija yang sangat banyak manfaatnya.