<![CDATA[Pada salah satu kelompok tani di Kopeng Kab. Magelang, komoditas utamanya adalah sayur organik dan telah mendistribusikan komoditas sayur organik ke berbagai daerah di Indonesia bahkan mengeksor ke luar negeri. Namun, dalam menjalankan aktivitas pertanian, kelompok tani tersebut belum memiliki fasilitas untuk memantau penggunaan lahan pertanian, jenis komoditas yang ditanam dan jumlah komoditas yang ditanam. Hal tersebut berpengaruh pada jumlah panen komoditas sehingga berpengaruh pada harga komoditas. Untuk mengakomodir permasalahan monitoring lahan dan komunikasi dari kelompok tani, dilakukanlah pembangunan aplikasi TaniPintar yang dapat memfasilitasi petani untuk memantau dan mengelola informasi terkait penggunaan lahan, jenis serta jumlah komoditas yang sedang ditanam. Pembangunan aplikasi Tanipintar akan berbasis mobile yang dapat memfasilitasi petani untuk memantau dan mengelola informasi terkait penggunaan lahan, jenis serta jumlah komoditas yang sedang ditanam. Salah satu tahapan krusial dalam pembangunan suatu perangkat lunak adalah tahap requirement engineering yang merupakan fase awal dari Software Development Lyfe Cycle, pada penelitan requirement engineering ini menggunakan metode Iteratif yang dikembangkan oleh Loucopulus dan Karakostas. Model yang menggambarkan proses Requirement Engineering bersifat iteratif dan siklis. Model ini menunjukkan interaksi antara elisitasi, spesifikasi, validasi, pengguna dan domain masalah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah dihasilkannya spesifikasi kebutuhan serta high fidelity prototype aplikasi TaniPintar yang menjadi dasar pembangunan aplikasi TaniPintar. Pada penelitian ini menghasilkan prototype aplikasi TaniPintar dari requirement engineering yang telah dilakukan dengan 3 tahapan yaitu Elicitation, Spesification dan Validation sesuai dengan Loucopoulos dan Karakostas Iterative Model.]]>
