Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Optimalisasi Rute terhadap Kelayakan Finansial Angkutan Umum Togi Haidat Mangara
Jurnal Ekonomi-Qu Vol 13, No 1 (2023): Jurnal Ekonomi-Qu
Publisher : FEB Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35448/jequ.v13i1.20279

Abstract

Bus sekolah maupun transportasi umum lainnya termasuk ke dalam barang publik yang harus dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat dengan nyaman. Meskipun demikian, dalam penyediaan barang publik tentu harus juga memperhatikan aspek kelayakan finansial agar beban biaya bagi penyelenggara proyek dapat diminimalisir dengan adanya analisis kelayakan finansial yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari adanya perubahan rute terhadap kelayakan finansial. Objek dalam penelitian ini adalah program Bus Sekolah Kota Bandung yang sudah berjalan sejak tahun 2015 akan tetapi dari penelitian sebelumnya ditemukan fakta bahwa pemanfaatannya masih belum optimal. Sehingga perlu adanya upaya optimalisasi rute dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensinya serta perlu diukur sejauh mana proyek tersebut layak secara finansial. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas analisis pemodelan rute menggunakan aplikasi berbasis SIG, analisis biaya operasional kelayakan, dan analisis net present value untuk menghitung kelayakan finansialnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan rute memiliki dampak yang besar terhadap perubahan biaya yang dihasilkan oleh satu unit armada bus sekolah. Perubahan biaya tersebut berupa peningkatan biaya dari rute eksisting sehingga jika dilihat secara finansial, maka rute hasil pemodelan tidak layak karena memberikan beban biaya yang lebih besar dibandingkan rute eksisting.
SOSIALISASI INDEKS DESA MEMBANGUN DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PEMBANGUNAN DESA BUNGURCOPONG Togi Haidat Mangara; Rizal Syaifudin
Jurnal Umum Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Umum Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Cahaya Budaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa merupakan suatu entitas pemerintahan dengan lingkup mikro yang mana sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, wajib memerlukan adanya pengembangan, perlindungan, dan juga pemberdayaan. Ketiga hal tersebut dapat dilihat dari nilai Indeks Desa Membangun (IDM) yang dimiliki suatu desa. Akan tetapi, kemajuan suatu desa bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan yang mana dilihat dari perkembangan desa – desa di Provinsi Banten, khususnya Desa Bungurcopong Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang, yang memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu, dalam rangka membantu dalam pemberdayaan desa diperlukan adanya sosialisasi mengenai pengembangan nilai IDM untuk menyamakan persepsi perangkat desa dan juga membantu dalam menentukan langkah awal untuk membangun desa. Dari adanya sosialisasi tersebut, perangkat desa dapat lebih memahami terkait pentingnya nilai IDM terkait dengan kemajuan desa dan juga pentingnya kolaborasi antar desa.
AKSI KOLABORASI AKSELERASI PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGs) PROVINSI BANTEN MELALUI PROGRAM KULIAH KERJA NYATA DI DESA CAKUNG Rizal Syaifudin; Togi Haidat Mangara; Deris Desmawan; Sugeng Setyadi
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jwd.v5i2.262

Abstract

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu tujuan bersama yang hendak dicapai oleh tiap negara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan senantiasa menjaga keberlangsungan. Kesejahteraan tersebut harus dicapai dalam tiap hierarki masyarakat termasuk dalam lingkungan desa. Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan dalam mengukur kemajuan suatu desa yang mana dapat disinkronisasikan dengan tujuan – tujuan SDGs. Desa Binuang merupakan salah satu desa di Provinsi Banten dengan status desa Berkembang. Hasil observasi menyatakan bahwa terdapat permasalahan dalam aspek pembangunan desa, prevalensi stunting, dan juga permasalahan persampahan. Permasalahan – permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan cara adanya kolaborasi antar desa untuk meningkatkan pembangunan desa, sosialisasi peningkatan kesadaran dan pemahaman akan stunting, dan juga sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan daur ulang sampah organik menjadi kompos melalui program Biosaka. Dengan adanya program – program tersebut, maka diharapkan terdapat kolaborasi yang baik antar masyarakat Desa Cakung dengan pemerintah setempat dan juga dengan desa – desa lainnya
Community Development by Increasing Awareness of Product Innovation and Halal Certificate in Cibodas, Pandeglang Togi Haidat Mangara; Sugeng Setyadi; Deris Desmawan; Rizal Syaifudin
MOVE: Journal of Community Service and Engagement Vol. 3 No. 4 (2024): March 2024
Publisher : EQUATOR SINAR AKADEMIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54408/move.v3i4.314

Abstract

This article shows the implementation of community service activity in Cibodas Village which is the socialization of product innovation and halal certification with local entrepreneurs as the target audience. The problem found prior to this activity is the lack of understanding from the local entrepreneurs regarding how to make their product more attractive and how to process the halal certification. With this activity, the local entrepreneurs begin to have a basic knowledge of what kind of innovation they can do for their products and also how to process the halal certification.This article shows the implementation of community service activity in Cibodas Village which is the socialization of product innovation and halal certification with local entrepreneurs as the target audience. The problem found prior to this activity is the lack of understanding from the local entrepreneurs regarding how to make their product more attractive and how to process the halal certification. With this activity, the local entrepreneurs begin to have a basic knowledge of what kind of innovation they can do for their products and also how to process the halal certification.