Muhammad Afal Sainu
Ecotourism and Environmental Services Management Study Program, Postgraduate School, IPB University, IPB Darmaga Campus, Bogor, 16680, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

The development of tourism destinations based on natural tourism potential in Lohia District, Muna Regency Muhammad Afal Sainu; Rachmad Hermawan; Nandi Kosmaryandi
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.13.2.277-289

Abstract

Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna memiliki beragam objek dan daya tarik wisata alam (ODTWA) dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata untuk meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Tingkat pengelolaan potensi dan pemanfaatanya berbeda di masing masing obyek. Oleh karena itu, perlu menentukan prioritas pengembangan ODTWA. Tujuan penelitian ini adalah menentukan klasifikasi potensi pengembangan ODTWA di Kecamatan Lohia dan merumuskan arahan pengembangan destinasi wisata alam di Kecamatan Lohia. Analisis Daerah Operasi-Objek Daya Tarik Wisata Alam untuk menentukan klasifikasi potensi pengembangan, dan merumuskan arahan pengembangan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi ODTWA Pantai Meleura, Danau Napabale, dan Danau Motonuno tergolong sangat potensial, sedangkan ODTWA Puncak Wakila dan Gua Liangkabori tergolong potensial. Klasifikasi ODTWA sangat potensial diprioritaskan untuk dikembangkan, sedangkan ODTWA dengan klasifikasi potensial dapat dikembangkan melalui berbagai upaya perbaikan. Rumusan arah pengembangan ODTWA di Kecamatan Lohia yaitu: (1) pengembangan sesuai potensi ODTWA; (2) meningkatkan media informasi dan promosi pariwisata; (3) penyusunan rencana pengelolaan ODTWA; (4) mengundang investor untuk pengembangan ODTWA; (5) pemantauan dan evaluasi dampak pariwisata; (6) melibatkan masyarakat sebagai penggerak kegiatan pariwisata.