This Author published in this journals
All Journal Majalah Farmaseutik
Satibi Satibi
Fakultas Farmasi UGM

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PRAKTEK DISTRIBUSI OBAT OLEH APOTEK DI WILAYAH KABUPATEN JEMBER Nanang Munif Yasin; Eko Agus Budi Darmawan; Satibi Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i2.77300

Abstract

Dengan keterbatasan cakupan pengawasan pemerintah dan sebaran fasilitas pelayanan kefarmasian, praktek distribusi obat oleh apotek tumbuh subur di wilayah Kabupaten Jember. Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan, belum ditemukan penelitian mengenai praktek distribusi obat oleh apotek. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui praktek distribusi obat oleh apotek. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan pendekatan case study dengan sampel penelitian adalah apotek-apotek yang ditentukan berdasarkan hasil Focused Group Discussion (FGD) bersama Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Kabupaten Jember, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Pengurus Cabang Jember (purposive sampling). Cara pengumpulan data dilakukan dengan observasi apotek dan wawancara mendalam kepada PSA dan APA masing-masing apotek yang diobservasi.  Dari hasil observasi dan wawancara didapatkan hasil bahwa subyek melakukan pengadaan dalam jumlah besar dan tanpa pembatasan jumlah dari Pedagang Besar Farmasi (PBF), sedangkan pada penyalurannya seluruh subyek melakukan penyerahan obat kepada tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan) ataupun sarana pelayanan kefarmasian lain (apotek, Puskesmas, klinik, rumah sakit). Dalam menjalankan proses bisnisnya, subyek melakukan pengadaan dalam jumlah besar untuk mendapatkan potongan harga. Subyek juga melakukan evaluasi terhadap pesanan pelanggan walaupun jika stok tersedia sebagian subyek tetap akan melayani pesanan sesuai jumlah permintaan. Penyerahan obat selain diambil langsung di apotek juga dapat dilakukan dengan pengiriman oleh pegawai apotek maupun jasa ekspedisi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa apotek dengan praktek distribusi obat di Kabupaten Jember melakukan pengadaan obat dari PBF dan menyalurkan obat ke tenaga kesehatan/sarana lain dalam jumlah besar, mendapatkan potongan harga khusus dari PBF, dapat melayani pemesanan maupun pengiriman obat ke pelanggan dengan bantuan sales apotek, dan adanya pilihan pembayaran secara kredit