Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Identifikasi Site Strategis Arsitektur Amfibi di Area Rawan Banjir Palembang, Indonesia Harrini Mutiara Hapsari; Rizka Drastiani; Almira Ulfa
Archvisual: Jurnal Arsitektur dan Perencanaan Vol 1 No 2 (2022): Archvisual
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.69 KB) | DOI: 10.55300/archvisual.v2i1.1001

Abstract

Banjir kota yang marak terjadi di beberapa kota besar dunia merupakan salah satu fenomena yang tidak asing lagi, khususnya di Palembang. Banjir tahunan yang terjadi di Palembang ini lumrah terjadi dan bersifat alami. Tetapi seiring berjalannya waktu, banjir semakin berdampak negatif, membahayakan, dan mengancam kenyamanan hidup warga sekitar, terutama di beberapa titik rawan banjir di riparian Sungai Musi dan anak Sungai Musi. Beberapa sistem mitigasi bencana banjir telah dikaji untuk meminimalisir dampaknya, salah satunya dengan menerapkan sistem arsitektur amfibi di bangunan tempat tinggal warga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi strategis yang sesuai dengan kriteria pembangunan rumah amfibi guna membantu warga beradaptasi dengan banjir melalui desain yang adaptif. Dilakukan analisis SWOT yang bertujuan untuk menentukan lokasi paling strategis untuk arsitektur amfibi sesuai dengan hasil penilaian (scoring) tertinggi. Scoring dilakukan dengan memberi nilai dari 8 variabel pada tujuh lokasi rawan banjir di Kota Palembang. Variabel tersebut yaitu: kekuatan (ketinggian banjir yang sesuai dan pembangunan baru); kelemahan (ketinggian banjir yang tidak sesuai dan tata guna lahan); kesempatan (kesesuaian lahan untuk penerapan struktur amfibi dan struktur lainnya); dan ancaman (biaya dan pengenalan sistem struktur baru kepada masyarakat). Simpulan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam penerapan arsitektur amfibi pada sistem mitigasi bencana banjir di Palembang.
Sense of Place Pasar 16 Ilir Palembang Tutur Lussetyowati; Almira Ulfa
Archvisual: Jurnal Arsitektur dan Perencanaan Vol 2 No 2 (2023): Archvisual
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1172.538 KB) | DOI: 10.55300/archvisual.v2i2.1458

Abstract

Sense of place atau kesan tempat merupakan elemen penting yang dapat memperkuat hubungan antara pengguna dan tempat. Karakter tempat sangat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang menilai sebuah tempat dan memaknainya. Pasar 16 Ilir, salah satu pasar lama di Kota Palembang, menjadi salah satu kawasan yang dari dulu hingga sekarang memiliki peran penting di kota Palembang. Namun saat, ini pasar tersebut mulai menghadapi banyak permasalahan, seperti masalah kemacetan dan bentuk fisik bangunan. Selain itu, interior bangunan menjadi kurang menarik. Hal-hal ini mempengaruhi sense of place dari Pasar 16 Ilir tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat sense of place Pasar 16 Ilir pada saat ini yang dipengaruhi beberapa aspek. Analisis akan mengacu pada beberapa aspek yang dapat menimbulkan adanya sense of place kepada pengguna tempat, yaitu: aktivitas (activity); makna (meaning); dan bentuk fisik (physical setting). Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, yang terdiri dari pengumpulan data lapangan dan wawancara terhadap pengelola, pedagang dan pengunjung. Data diolah menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sense of place Pasar 16 Ilir bukan hanya dibentuk oleh pasarnya saja, tetapi juga oleh kawasan di sekitarnya. Menariknya, justru kawasan sekitar pasar yang memiliki peran lebih besar dalam pembentukan sense of place tersebut.
Lalu dan Kini: Identifikasi Tatanan Kawasan Heritage di Kawasan Talang Semut Kota Palembang Listen Prima; Almira Ulfa; Indah Nurlia Afiyah; Chiquita Mutiara
Archvisual: Jurnal Arsitektur dan Perencanaan Vol 2 No 1 (2022): Archvisual
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1708.721 KB) | DOI: 10.55300/archvisual.v2i1.1461

Abstract

Heritage dimaknai sebagai sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau negara selama bertahun-tahun serta sebagai bagian penting dari karakter mereka. Kawasan Talang Semut merupakan salah satu kawasan heritage Kota Palembang yang perlu dijadikan perhatian pemerintah dalam analisis lingkungan dan dampak sejarahnya, khususnya terkait perkembangannya atau keaslian unsur-unsur heritage tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan digunakan metode kualitatif berupa survei langsung guna mengumpulkan data yang kemudian diolah dan dipetakan melalui aplikasi ArcGIS. Hasil kajian digambarkan dengan menggunakan metode deskriptif melalui berbagai olah data survei dan referensi jurnal terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan heritage di Talang Semut pada masa lalu dan masa kini terkait satu sama lain dalam perkembangannya dengan tidak menghilangkan ciri khas kawasan tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah acuan informasi untuk memperkuat karakteristik heritage Kota Palembang dan juga sebagai referensi dalam pengembangan kawasan heritage lainnya di Kota Palembang.
Kajian Aktivitas Berdasarkan Kondisi Lingkungan pada Kawasan Tepian Sungai Cikapundung Almira Ulfa; Harrini Mutiara Hapsari; Sri Lilianti Komariah; Rizka Drastiani
Archvisual: Jurnal Arsitektur dan Perencanaan Vol 3 No 2 (2024): Archvisual
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55300/archvisual.v3i2.2232

Abstract

Kawasan tepian sungai memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sebuah ruang publik yang interaktif. Hal menarik dari kawasan yang memiliki sungai di dalamnya ialah beraktivitas di tempat yang berdekatan dengan air sambil menikmati keindahan dan suasananya. Studi ini berfokus untuk mengidentifikasi aktivitas yang berlangsung pada kawasan tepian Sungai Cikapundung, yang meliputi: aktivitas pokok (necessary activities); aktivitas opsional (optional activities); dan aktivitas sosial (social activities). Kemudian dilihat apakah masyarakat melibatkan area tepi Sungai Cikapundung dalam melakukan aktivitas opsional dan sosial. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dari hasil wawancara dan observasi lapangan. Hasil menunjukkan bahwa masyarakat yang berhuni berbatasan langsung dengan sungai memiliki aktivitas dengan interaksi yang kuat terhadap Sungai Cikapundung, sedangkan kawasan permukiman penduduk yang berada dekat tetapi tidak berbatasan langsung, memiliki interaksi yang minim terhadap sungai dalam melaksanakan aktivitasnya. Ditemukan bahwa letak dan keterbukaan terhadap sungai sangat mempengaruhi ada tidaknya interaksi masyarakat terhadap sungai. Keluaran studi ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengembangan kawasan di tepian sungai.
Analysis of The Strengths and Weaknesses of Burai Tourism Village in Ogan Ilir Regency L Prima; F Amalia; A Ulfa; M N Berlian; F A Prayoga Aziz; N Rahmadhino
Archvisual: Jurnal Arsitektur dan Perencanaan Vol 4 No 1 (2024): Archvisual
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55300/archvisual.v4i1.2423

Abstract

Burai Village, situated in Tanjung Batu District, Ogan Ilir Regency, South Sumatra Province, has been classified as a tourist village since 2018. The village's economy, which heavily depends on tourism, has been adversely affected by the Covid-19 pandemic. This situation has hindered the village's ability to utilise its significant potential fully. The objective of the research is to analyse the strengths and weaknesses of the village, serving as a foundation for exploring its potential for development. The research utilises qualitative methods, interviews, and SWOT analysis. The findings from this analysis can be used to maximise the tourism potential in Burai Village and other tourist villages across Indonesia. Ultimately, the goal is to uncover and revitalise Burai Village's potential as a tourist destination.