Ifran Nurtriputra
Universitas Indraprasta PGRI

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA PERCAKAPAN FILM NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI KARYA ANGGA DWIMAS SASONGKO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Satrio Adi Hanggoro; Hilda Hilaliyah; Ifran Nurtriputra
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 2 (2021): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.016 KB) | DOI: 10.30998/.v1i2.6288

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penggunaan tindak tutur direktif pada percakapan film “Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini” karya Angga Dwimas Sasongko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik simak bebas libat cakap. Sumber data penelitian ini adalah percakapan film “Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini” karya Angga Dwimas Sasongko. Data penelitiannya adalah data lisan yang mengandung tindak tutur direktif yang meliputi bentuk tindak tutur direktif dalam dialog. Bentuk tindak tutur direktif terbagi menjadi enam bentuk tindak tutur, yaitu tindak permintaan, tindak pertanyaan, tindak perintah, tindak larangan, tindak pemberian izin, dan tindak nasihat. Hasil penelitian dari tindak tutur direktif dalam percakapan film tersebut ditemukan tujuh puluh sembilan temuan dan tindak tutur direktif yang mendominasi adalah tindak pertanyaan. Simpulan, dapat diketahui bahwa penggunaan tindak tutur direktif pada film tersebut sangat berperan penting dalam sebuah interaksi yang dilakukan oleh penutur dengan mitra tuturnya, khususnya pada percakapan sebuah film. Kata Kunci: Tindak Tutur Dirtektif, Percakapan, Film 
TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM KAJIAN CERAMAH AKUN INSTAGRAM USTAZ SUBHAN BAWAZIER DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Devi Nopi Yanti; Hilda Hilaliyah; Ifran Nurtriputra
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 2, No 1 (2022): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.328 KB) | DOI: 10.30998/.v2i01.6603

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penggunaan tindak tutur direktif Ustaz Subhan Bawazierzdalam ceramah pada akun instagramnya. Metode atau teknik penelitian yang digunakan adalah teknikanalisis simak dan catat. Selain itu, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalammenyusun langkah kerja. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat204 kalimat tindak tutur direktif dari tujuh video ceramah dalam akun Instagram Ustaz Subhan Bawazier.Temuan penggunaan tindak tutur direktif Ustaz Subhan Bawazier terbanyak yaitu tuturan menasihatiterdapat 67 tuturan (32,84%), kemudian tuturan memohon terdapat 35 tuturan (17,16%), dan tuturanmengajak terdapat 33 tuturan (16,18%). Dengan demikian penggunaan tindak tutur direktif pada akunInstagram Ustaz Subhan Bawazier lebih dominan menggunakan tuturan menasihati.Kata Kunci: Tindak Tutur Direktif, Akun Instagram, Ustaz Subhan Bawazier.
The level of student’s pride in Ruteng (East Nusa Tenggara) high school on Bahasa Ifran Nurtriputra; Heppy Atma Pratiwi
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2017): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.729 KB) | DOI: 10.30998/jh.v1i2.55

Abstract

The younger generation of Indonesia unconsciously affected and following everydevelopment of communication technology that many use a foreign language. The changes oflanguage attitude of the students is inseparable from the literary situation in Indonesia. Indonesiasociety generally are bilingual and multilingual. In the literary situation like that there will be alanguage change in behavior that may not support the existence of one of the languages. From theperspective of sociolinguistics, the phenomenon of language attitude can determine the survival ofthe language. The object in this research is SMA 1 (1 High School) Ruteng, Nusa Tenggara Timur(NTT). The benefits of this research are able to be guidelines for the community's evocative,especially the young generation in addressing our national language with more pride, because thelanguage is one of the nation's identity. The results of this research show that 57, 58% feel proud touse the language of Indonesia, 42.42% regarded English is more attractive than in Bahasa. Studentswho support Bahasa became the international language of 29 respondents (87, 88%). Therespondents have thought optimistic Bahasa can exist in an era of globalization only 23 ofrespondents (69, 70%) while 10 respondents (30, 30%) were still skeptical that Bahasa became theinternational language.