Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEKERJA SOSIAL MEDIS DALAM MENANGANI ORANG DENGAN SKIZOPHRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT Arifin, Ajruni Wulandestie; Nulhaqim, Soni Akhmad
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.522 KB)

Abstract

Skizofrenia merupakan salah satu jenis gangguan jiwa kronik dimana penyandang mengalami halusinasi, delusi, gangguan berfikir dan bertingkah laku. Data riset kesehatan dasar (riskesdas) Departemen Kesehatan sampai dengan bulan Juni 2014 menyebutkan bahwa ada 1 juta pasien gangguan jiwa berat dan 19 juta pasien gangguan jiwa ringan di Indonesia. UU No. 18 tahun 2014 menyebutkan bahwa tenaga profesi yang menangani Orang Dengan Gangguan Kejiwaan diantaranya yakni Psikiater, Psikolog, Pekerja Sosial, Terapi Okupasi, dan Perawat. Tenaga professional dan institusi tentunya memiliki tanggung jawab terhadap pemenuhan aspek biopsikososial dan human right dari pasien. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu institusi yang menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa di lingkup Jawa Barat termasuk Skizofrenia. Pasien Skizofrenia menghadapi kondisi dimana aspek biologis dan aspek sosial merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan. Oleh karenanya dibutuhkan pelayanan yang holistik terhadap kondisi pasien Skizofrenia, yang tidak hanya berbatas kepada kondisi rehabilitasi medis saja. Pekerja sosial sebagai salah satu profesi untuk meningkatkan keberfungsian sosial bagi klien memiliki salah satu peran yakni sebagai pendamping. Tentu akan banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh pekerja sosial dalam pendampingan terhadap pasien Skizofrenia. Oleh karenanya artikel ini akan membahas mengenai peran pendampingan terhadap pasien Skizofrenia yang dilakukan oleh pekerja sosial medis di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat.
Social Rehabilitation of Children Through Basic Needs Services in Social Services Department, DKI Jakarta Province Arifin, Ajruni Wulandestie; Fentiny Nugroho
International Journal of Education, Vocational and Social Science Vol. 4 No. 03 (2025): International Journal of Education, Vocational and Social Science( IJVESS)
Publisher : Cita konsultindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijevss.v4i03.1907

Abstract

This study aims to describe the efforts and challenges of social rehabilitation services for children through basic needs fulfillment programs in the Special Capital Region of Jakarta, Indonesia. A qualitative approach with a descriptive research design was employed to provide a detailed and contextual understanding of the phenomenon. A total of 14 informants were selected using purposive sampling based on Neuman (2014), consisting of policymakers, social rehabilitation practitioners (foster parents, social workers, psychologists), and service recipients (institutionalized children and care leavers). The findings reveal that social rehabilitation efforts include: (1) capacity-building services for children through physical guidance, psychosocial support, spiritual guidance, life skills training, and self-actualization support; (2) services to fulfill children's rights such as basic needs provision, accessibility services, caregiving, social advocacy, and family tracing; (3) pre-termination guidance including career development and support for higher education; (4) institutional strengthening through child protection policies, multidisciplinary approaches, human resource management, and institutional standards; and (5) termination processes such as family reunification and referrals to other care institutions. These efforts have successfully met the goals of social rehabilitation as outlined by Wallace (2023), enabling children to reintegrate and participate in education, employment, and social roles within their families and communities.