Asnur Lidayni
Teknologi Pendidikan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kebutuhan Pendidikan Seks Melalui Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi Citra Rosalyn Anwar; Arnidah Arnidah; Asnur Lidayni
PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran Volume 7 Nomor 1 April 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pembelajar.v7i1.38886

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya pemahaman Pendidikan seks bagi mahasiswa. Fenomena kasus pelecehan seksual di perguruan tinggi, menjadi landasan awal pentingnya penelitian ini, sebab diyakini kasus-kasus tersebut hanya Sebagian kecil yang terjadi. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual pada tanggal 9 Mei 2022, lebih khusus lagi Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan 31 Agustus 2021. Hal tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani permasalahan ini. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur, pengamatan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa sudah mengetahui tentang Pendidikan seks, namun tidak secara utuh. Pendidikan seks diperoleh mahasiswa dari berbagai sumber yang menjadikan isu pelecehan seksual menjadi mudah terjadi bukan saja mahasiswa sebagai korban tapi juga sebagai pelaku. Pelecehan seksual yang terjadi di perguruan tinggi, melibatkan mahasiswa deengan mahasiswa baik senior ke junior serta dari dosen ke mahaiswa. Upaya yang bisa dilakukan adalah memberikan Pendidikan seks sebagai bagian dari Pendidikan karakter dan mengembangkan modul tentang Pendidikan seks yang bisa dipelajari secara mandiri, mengoptimalkan peranan Lembaga konseling di perguruan tinggi, terutama melalui Pendidikan karakter