PT. SGI merupakan salah satu perusahaan manufaktur sarung tangan di Yogyakarta. Berdasarkan hasil observasi terdapat pemborosan yang terjadi pada area produksi, sehingga perlu dilakukan identifikasi waste menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Pada pengolahan data dengan AHP diketahui waste kritis adalah Defect dengan pembobotan sebesar 29%. Oleh karena itu digunakan Lean Six Sigma untuk meminimasi permasalahan yang terjadi. Dapat diketahui bahwa kecacatan dominan terjadi pada area line 18 dengan jenis defect jahitan jebol dengan Level Sigma yaitu level 3,76, dengan hasil tersebut diketahui belum memenuhi standarisasi pihak buyer yang berasal dari negara International yaitu Czechia. Berdasarkan identifikasi faktor yang menjadi penyebab tertinggi adalah pada faktor People dengan kegagalan kurangnya ketelitian kinerja operator dengan RPN tertinggi berdasarkan perhitungan menggunakan FMEA AHP yaitu sebesar 7,75. Sehingga diberikan rencana usulan perbaikan untuk meminimalisir defect akibat jahitan jebol.