Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN DUTA KADER KESEHATAN JIWA Kurniawan Kurniawan; Iyus Yosep; Khoirunnisa Khoirunnisa; Yuni Nur’aeni; Puput Nugraha
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14320

Abstract

Abstrak: Kesehatan mental merupakan kondisi sejahtera dari individu. Dalam tiga dekade terakhir, isu kesehatan mental sangat penting dalam pembangunan kesehatan. Fenomena gangguan mental di Indonesia meningkat dari hasil riset sebelumnya. Pencegahan primer sebagai suatu upaya untuk menekan angka gangguan mental yang dapat dilakukan dengan memberdayakan kader. Berdasarkan observasi, di Desa Cintaratu belum memiliki kader khusus kesehatan jiwa serta para kader memiliki pemahaman yang kurang terkait konsep dan sikap yang sesuai untuk berhadapan dengan Orang Dengan Gangguan Jiwa. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran kader mengenai kesehatan mental. Metode pelatihan yang digunakan yaitu seminar dan simulasi mengenai deteksi dini dan Psychological First Aids (PFA) yang diikuti oleh 19 orang kader. Pelatihan ini dievaluasi menggunakan pre-test dan post-test. Berdasarkan evaluasi, terdapat peningkatan pemahaman kader yang mengikuti pelatihan dengan kenaikan skor rata-rata dari pre-test ke post-test sebesar 0,16. Para kader sangat antusias selama mengikuti kegiatan pelatihan.Abstract: Mental health is the state of well-being of the individual. In the last three decades, mental health issues are very important in health development. The phenomenon of mental disorders in Indonesia has increased from the results of previous research. Primary prevention is an effort to reduce the number of mental disorders that can be done by empowering cadres. Based on observations, Cintaratu Village does not yet have special mental health cadres and the cadres have a lack of understanding regarding appropriate concepts and attitudes for dealing with People with Mental Disorders. The purpose of this activity is to increase the understanding and awareness of cadres regarding mental health. The training methods used were seminars and simulations regarding early detection and Psychological First Aids (PFA) which were attended by 19 cadres. This training was evaluated using pre-test and post-test. Based on the evaluation, there was an increase in the understanding of cadres who attended the training with an increase in the average score from pre-test to post-test of 0.16. The cadres were very enthusiastic during the training activities.
OPTIMALISASI STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK DAERAH PESISIR MELALUI PELATIHAN KADER KESEHATAN Khoirunnisa Khoirunnisa; Kurniawan Kurniawan; Siti Ulfah Rifa'atul Fitri; Puput Nugraha; Yuni Nur'aeni
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14889

Abstract

Abstrak: Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan anak. Perlu adanya optimalisasi untuk meningkatkan hal tersebut, salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan kader posyandu. Tujuan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan peran serta kader masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan stimulasi tumbuh kembang anak daerah pesisir di Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan terdiri dari tiga tahap diantaranya (1) tahap persiapan melalui proses identifikasi masalah, koordinasi dan penyusuanan media; (2) tahap pelaksanaan melalui kegiatan sosialisasi, pelatihan deteksi dan stimulasi tumbuh kembang anak bagi para kader; dan (3) tahap evaluasi, partisipan yang terlibat adalah kader kesehatan yang bertugas di Posyandu Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran berjumlah 50 kader terdiri dari 6 (enam) posyandu, yaitu: Posyandu Srikandi 1, Srikandi 2, Srikandi 3, Mekarsari, Tunas Harapan, dan Saluyu. Berdasarkan hasil pengukuran pengetahuan peserta sebelum dan setelah kegiatan sosialisasi dan pelatihan didapatkan data peningkatan pengetahuan peserta antara sebelum dan setelah edukasi rata-rata skor pengetahuan peserta adalah sebesar 2 poin, yaitu dari 11 menjadi 13. Selama kegiatan sosialisasi dan pelatihan berlangsung, para peserta tampak antusias dalam menerima materi yang disampaikan oleh para narasumber. Evaluasi lisan yang dilakukan selama kegiatan edukasi berlangsung juga mendapatkan respon positif dari para kader kesehatan.Abstract: Stimulation of children's growth and development is very important to improve children's health status. Optimization is needed to improve this, one of which is through posyandu cadre education and training. The purpose of this Community Service activity is to increase the knowledge, skills, and participation of community cadres in meeting the needs and stimulating the growth and development of children in coastal areas in Karangjaladri Village, Parigi District, Pangandaran Regency. The method used consists of three stages including (1) the preparation stage through the process of problem identification, coordination, and media preparation; (2) the implementation stage through socialization activities, training on detection and stimulation of child growth and development for cadres; and (3) evaluation stage, the participants involved are There are 50 health cadres on duty at the Posyandu in Karangjaladri Village, Parigi District, Pangandaran Regency, consisting of 6 (six) Posyandu, namely: Posyandu Srikandi 1, Srikandi 2, Srikandi 3, Mekarsari, Tunas Harapan, and Saluyu. Based on the results of measuring the participants' knowledge before and after the socialization and training activities, it was found that the participants' knowledge increased before and after the education. The average participant knowledge score was 2 points, from 11 to 13. During the socialization and training activities, the participants seemed enthusiastic. about receiving the material presented by the speakers. Oral evaluations carried out during educational activities also received positive responses from health cadres.
Social Media Fatigue Management among Adolescents: Rapid Review Kurniawan Kurniawan; Yuni Nur’aeni; Shafira Aulia Mujahidah; Puput Nugraha; Siti Zahra; Afnani Aquino
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 6, No 1 (2023): JKPBK Juni 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v6i1.8566

Abstract

Background: Fatigue is when the body feels tired, lethargic, and has no energy. Fatigue is a medical condition that can range from mild to severe. One form of fatigue is social media fatigue. This fatigue is experienced mainly by teenagers as active social media users. Purpose: This rapid review aims to determine which social media management can be implemented by teenagers to overcome fatigue. Methods: This study was a rapid review, in which the search for journal articles uses the PubMed, CINAHL, Google Scholar, Cochrane Library, and The Lancet databases with full-text inclusion criteria from 2012-2022 and in Indonesian and English and selected using PRISMA. Result: found five journal articles explaining several interventions, namely Fatigue In Teenagers on the Internet (FITNET), Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Cognitive-Behavioral Group Therapy (CBGT), and family or parent counseling therapy. Conclusion: Social media fatigue can be managed to control internet use for internet addicts and teenagers with fatigue.