Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK DERIVATIVE DARI SUSU SAPI UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DESA BOCEK, KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG Sani Sani; AR Yelvia Sunarti; Reva Edra Nugraha; Aldy Cahya Putra; Jouvita Rosanti; Bimantara Hidayah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.12132

Abstract

ABSTRAKTujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang teknologi pengolahan susu sapi menjadi produk turunan yang berpotensi untuk dikembangkan serta pendampingan dalam pembuatan produk derivative susu sapi yaitu yoghurt, . Kegiatan ini dilakukan pada Ibu-ibu PKK dan Karang Taruna Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Metode pelatihan pembuatan yoghurt dilakukan dengan pemberian penyuluhan,sosialisasi dan demonstrasi pembuatan yoghurt. Pembuatan yoghurt dilakukan dengan sangat sederhana yaitu melalui proses pasteurisasi susu sapi dan fermentasi menggunakan starter yaitu Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan menganalisis produk yoghurt yang dihasilkan dari segi visual dan rasa. Untuk mengetahui keberhasilan program, setelah kegiatan dilakukan evaluasi dengan tanya jawab bersama ibu-ibu PKK dan Karang Taruna desa Bocek. Selain itu, setelah kegiatan ini, ibu-ibu PKK dan Karang Taruna desa Bocek juga mencoba melakukan praktek secara langsung dengan membuat yoghurt berbagai varian rasa. Hal ini menunjukkan keberhasilan program, dimana ibu-ibu PKK dan Karang Taruna desa Bocek mampu membuat produk derivative susu sapi yaitu yoghurt. Kegiatan pelatihan ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan waktu pelaksanaan program yang cukup singkat. Kesimpulannya, dengan adanya pelatihan ini, berdampak baik pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dan Karang Taruna desa Bocek dalam membuat yoghurt. Produk ini bisa dijual baik secara langsung maupun e-commerce yang dapat meningkatkan perekonomian Desa Bocek. Kata kunci: produk derivative; susu sapi; yoghurt; desa bocek ABSTRACTThe purpose of this community service program is to provide information and knowledge about the technology for processing cow's milk into derivative products that have the potential to be developed as well as training in produce yogurt, for PKK and Karang Taruna Bocek and also to provide information. This activity was carried out for PKK and Karang Taruna in Bocek Village, Karangploso District, Malang Regency. The Yogurt Making Training Method is carried out by providing counseling, outreach, and demonstrations on making yogurt. Making yogurt is very simple, through pasteurizing cow's milk and fermentation using a starter. Evaluation of activities is carried out by analyzing the yogurt products produced, seeing the results of fermented yogurt produced from a visual and taste point of view. To find out the success of the program, after the activity an evaluation was carried out with a question and answer session with PKK and Karang Taruna in Bocek. Apart from that, after this activity, PKK and Karang Taruna in Bocek also tried to practice directly by making yogurt with various flavors. This shows the success of the program, where PKK  and Karang Taruna in Bocek were able to make a cow's milk derivative product, yogurt. This training activity is to the needs of the community, with a relatively short program implementation time. In conclusion, this training had a good impact on increasing the knowledge and skills of PKK and Karang Taruna women in Bocek village in making yogurt. This product can be sold both directly and via e-commerce which can improve the economy of Bocek. Keywords: derivative products; cow's milk; yogurt; bocek village.
Pembuatan Bioetanol Dari Sabut Siwalan Dengan Proses SSF Menggunakan Enzim Silanase Jouvita Rosanti; Ashilah Hanindya; Dwi Hery Astuti; Sani Sani
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v8i2.8139

Abstract

Bioetanol menjadi sumber energi alternatif yang cukup ekonomis berdasarkan dari aspek produksinya dan cukup ramah lingkungan. Pada penelitian ini, dipilih sabut siwalan untuk bahan baku produksi etanol karena memiliki kadar selulosa yang tinggi yakni 52,23% dan masih belum dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah SSF (Simultaneous Sacharification and Fermentation) dimana pada proses sakarifikasi menggunakan enzim silanase untuk mengubah selulosa menjadi gula sedangkan pada proses fermentasi menggunakan mikroba sacharomyces cerevisiae untuk mengubah glukosa menjadi etanol yang lalu dilanjutkan dengan proses distilasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap kadar etanol yang diperoleh dan mengkaji kualitas bioetanol dari sabut siwalan. Didapatkan hasil dari penelitian ini yaitu konsentrasi selulosa setelah proses delignifikasi sebesar 52,23% dan kadar lignin 2,5%. Kadar etanol terbaik dalam penelitian ini terjadi saat fermentasi hari ke-7 dengan konsentrasi enzim silanase 3 gram menghasilkan kadar etanol sebesar 81,61%.
SINTESIS KARBON AKTIF DARI SHORT FLAMING COAL LOKAL INDONESIA DENGAN AKTIVATOR KOH SEBAGAI ADSORBEN Yonathan Juanto; Izam Arrazhi; Retno Dewati; Sani Sani
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jip.v13i2.26997

Abstract

Batu bara merupakan batuan organik yang terbentuk dari fosil tumbuhan yang berwarna gelap dan terasosiasi oleh kandungan mineral seperti abu dan belerang. Ada 3 tingkatan yang terdapat dalam batu bara antara lain lignit, bituminus, dan antrasit. Antrasit merupakan jenis batu bara terbaik dikarenakan memiliki kandungan karbon terbesar diantara ketiganya, untuk itu pada penelitian ini digunakan batu bara jenis Antrasit. Kandungan karbon yang terdapat pada batu bara dapat dimanfaatkan untuk menjadi karbon aktif yang berfungsi sebagai adsorben. Metode yang digunakan yaitu gabungan antara metode fisika dan kimia, dimulai dengan proses dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi. Hasil yang didapatkan ialah rasio penggunaan KOH dan suhu optimum terbaik untuk mengaktivasi batu bara antrasit ada pada perbandingan batu bara terhadap KOH 1:5 pada suhu 700°C dengan kadar air sebesar 9,9%, kadar abu sebesar 9,9%, kadar zat terbang sebesar 13%, kadar karbon terikat sebesar 77,1%, serapan iodin sebesar 1040,58 mg/g, dan luas permukaan sebesar 317,328 m2/g.