Taryono Taryono
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Institut Pertanian Bogor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PANJANG-BOBOT, POLA PERTUMBUHAN DAN FAKTOR KONDISI IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN SUKABUMI DAN LEBAK Taufiq Ahmad Romdoni; Taryono Taryono; Charles PH Simanjuntak; Arif Munandar; Seplina Nurfaiqah; Sisilia Eka Aisyah Lisamy
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 15, No 1 (2023): (APRIL) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.15.1.2023.41-52

Abstract

Perairan Lebak, Banten dan Sukabumi, Jawa Barat yang merupakan bagian dari WPPNRI 573 adalah daerah penangkapan ikan pelagis. Kajian mengenai hubungan panjang-bobot serta faktor kondisi ikan pelagis kecil di kedua daerah tersebut masih sangat terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan panjang-bobot, pola pertumbuhan dan faktor kondisi ikan pelagis kecil di perairan Sukabumi dan Lebak. Ikan pelagis kecil yang dijadikan sampel meliputi kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) dan layang (Decapterus macarellus). Sampel ikan diperoleh dari tiga pendaratan ikan yaitu PPI Binuangeun, PPN Palabuhanratu dan PPI Ciwaru dari bulan Juli-Desember 2022. Persamaan hubungan panjang-bobot ikan kembung lelaki adalah W=0,0000075.L3,125 (R2 = 0,93), sedangkan pada ikan layang adalah W=0,0000059.L3,136 (R2 = 0,96). Pola pertumbuhan ikan kembung lelaki dan ikan layang diperoleh alometrik positif. Hasil kondisi relatif (Kn) ikan kembung lelaki berada pada kisaran 0,91-1,06, nilai paling rendah ditemukan pada bulan Agustus dan nilai paling tinggi ditemukan pada bulan Desember. Sementara itu nilai faktor kondisi relatif ikan layang berkisar antara 0,87-1,06, dengan nilai terendah saat bulan Juli dan tertinggi saat bulan Desember. Pola pertumbuhan alometrik positif dan faktor kondisi yang tinggi mengindikasikan bahwa status ikan kembung lelaki dan ikan layang di perairan Sukabumi dan Lebak berada dalam kondisi yang baik.
PERHITUNGAN NILAI EKONOMI SUMBERDAYA TERUMBU KARANG BERDASARKAN WILLINGNESS TO DONATE (WTD) WISATAWAN BAHARI DI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA Amalia Febryane Adhani Mazaya; Fredinan Yulianda; Taryono Taryono
PAPALELE (Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan) Vol 7 No 1 (2023): PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/papalele.2023.7.1.11

Abstract

Karimunjawa National Park (TNKJ) as one of the seven marine national parks is priority for marine management. Ecosystems that contribute a lot of indirect value is coral reef ecosystems. Its utilization for marine tourism activities has enormous potential but is also vulnerable to damage. Calculation of economic value is carried out as basic information on tourist willingness in terms of coral reef conservation through a Willingness to Donate (WTD) that it can be used as one of the inputs for sustainable management. The research was conducted in the main waters of the TNKJ marine tourism utilization zone in August-September 2017. Tourist data collection was carried out through structured questionnaire with 45 selected respondents. The results show tourists who use coral reef ecosystems snorkel as many as 4755 people peryear and 853 people dive peryear in an area of ​​886,302.7841 m2. The average WTD for snorkeling tourists is IDR206,250 and IDR87,500 for diving tourists. The total cost of rehabilitation of coral reefs per year is IDR1,055,356,250 per year. The resulting value can be used as a reference for the cost of repairing damaged ecosystems, responsible marine tourism activities and as an alternative priority incentive for coral reef conservation activities in TNKJ.