Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengambilan keputusan strategi optimalisasi penguasaan teknologi Loitering Munition menggunakan Metode Simple Additive Weighting Taufik Budi Cahyana; Gunaryo Gunaryo; Y H Yogaswara; Djoko Andreas Navalino
Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi Vol 15, No 1 (2023): Mei
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/angkasa.v15i1.1459

Abstract

Dalam menghadapi jenis ancaman peperangan masa depan dengan tren teknologi Internet of Military Things (IoMT) dan Internet of Battlefield Things (IoBT) diperlukan pengadaan jenis alutsista yang sesuai meningkatkan keamanan nasional dibidang autonomus weapon jenis Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yaitu loitering munition. Teknologi kunci dari loitering munition sendiri terdiri dari guidance, navigation, dan control system.  Tiga teknologi ini yang membuat loitering munition bergerak secara otomatis dan sistem akuisisi target dibantu dengan teknologi Artificial Intelligent (AI). Agar manfaat program pengadaan loitering munition dapat dilaksanakan secara optimal oleh lembaga pemerintah Indonesia, perlu adanya strategi. Strategi optimalisasi pengadaan loitering munition yang dapat dilakukan melalui Forward Engineering, Reverse Engineering, kerja sama produksi/lisensi atau pengadaan dari luar negeri, sehingga nantinya mampu menciptakan kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Berdasarkan analisa kelebihan dan kekurangan masing-masing strategi dan perhitungan skala prioritas menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) maka dapat diambil keputusan berdasarkan skala prioritas dengan menempatkan strategi kerja sama produksi/lisensi sebagai prioritas utama dan dapat dijadikan strategi Indonesia dalam percepatan penguasaan teknologi loitering munition dan mampu menciptakan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
ANALISIS PRIORITAS KEPENTINGAN DALAM PENENTUAN SISTEM PERSENJATAAN PADA PTTA MALE zaldiansyah zaldi; Y.H Yogaswara; Yayat Ruyat
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 10 No. 1 (2023)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/je.v10i1.229

Abstract

The weapon system's modernization is expected to anticipate a very conditional and fluctuating defense situation. One is developing Medium Altitude Long Endurance Unmanned Aircraft (PTTA MALE) vehicles by completing weapons systems to strengthen the national defense system. This study analyzes the technical specifications of weapons systems that meet user needs at PTTA MALE. This study uses qualitative and quantitative methods with research analysis using a Quality Function Deployment (QFD) approach. The analysis is carried out based on the priority scale value reference from the technical specifications of the user requirements. The research results obtained priority scale of operational requirements and technical specifications of weapons systems based on Benchmark Performance (BP) values, namely weapon load (84.31%), warheads (80.39%), guidance systems (68.63%), sensors ( 68.63%), target distance (68.63%), based on independence (63.40%), target type (63.40%), and explosion range (49.02%).
ANALISA KOMPARATIF SISTEM KERJA PELATUK PADA PISTOL G2 PREMIUM ANTARA SINGLE ACTION DAN DOUBLE ACTION II Aries A; Yayat Ruyat; Y. H. Yogaswara; Lutfi Adin Affandi; Koerozadi Faizal Iman
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3192-3198

Abstract

Dalam senjata api pelatuk merupakan bagian penting yang mengalami perkembangan teknologi modern sejak lama. Ada beberapa sistem kerja pelatuk yang umumnya dibedakan berdasarkan mekanismenya atau yang lebih dikenal dengan “trigger action. Penelitian ini menggunakan metode analisis komparatif, Untuk membandingkan kinerja sistem kerja pelatuk pada pistol produksi PT Pindad dengan kinerja sistem kerja pelatuk pada pistol produksi sejenis. Data yang akan dianalisis meliputi waktu yang dibutuhkan untuk menembakkan satu peluru, jumlah peluru yang dapat ditembakkan sebelum pelatuk harus diganti, dan jarak maksimum tembakan. Pengujian ini dilakukan pada dua buah pistol G2 Premium yang masing-masing menggunakan sistem kerja pelatuk Single Action dan Double Action. Dari hasil penelusuran didapatkan hasil bahwa beberapa penembak lebih menyukai pistol dengan mode Double Action karena mereka menganggap lebih aman dari pada saat menggunakan mode Single Action. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem kerja pelatuk single action dan double action pada pistol G2 premium tidak mempengaruhi akurasi, dispersi, erosi dan usia kehidupan laras seta daya tahan senjata itu sendiri. Perbedaan pistol dengan mode single action dan double action lebih kepada kenyamanan dan kebiasaan pengguna.