Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prinsip- Prinsip Etika Manajemen Bisnis Di Dalam Prespektif Islam Syafri Fadillah Marpaung; Ahmad Raihan Azizi; Leni Hermita Hasibuan; Rismoninta Padang; Sri Andriani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.902

Abstract

Prinsip-prinsip etika manajemen bisnis merupakan pedoman yang penting dalam mengatur praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dalam perspektif Islam, prinsip-prinsip ini ditekankan untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat, dengan menjaga keadilan, keseimbangan, dan keberkahan dalam segala aspek bisnis. Abstrak ini bertujuan untuk menjelaskan beberapa prinsip etika manajemen bisnis dalam perspektif Islam. Pertama, prinsip Tauhid (keesaan Allah) menekankan bahwa segala aktivitas bisnis harus dilakukan dengan kesadaran akan kehadiran Allah dan tanggung jawab moral kepada-Nya. Bisnis harus dijalankan dengan integritas, kejujuran, dan keadilan, serta menjauhi praktik-praktik yang bertentangan dengan ajaran agama. Kedua, prinsip Ihsan (kesempurnaan dalam beribadah) mengajarkan bahwa bisnis harus dilakukan dengan maksimalitas dan kualitas tinggi. Pengusaha muslim diharapkan berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, menghasilkan produk berkualitas, dan berkontribusi secara positif terhadap masyarakat. Ketiga, prinsip Amanah (amanah dan kepercayaan) menekankan pentingnya menjaga amanah dalam mengelola bisnis. Pengusaha harus bertanggung jawab atas aset dan kepercayaan yang dipercayakan kepada mereka, termasuk mengelola keuangan perusahaan secara transparan dan menghindari penipuan atau penyalahgunaan kekuasaan. Keempat, prinsip Adil (keadilan) menggarisbawahi pentingnya perlakuan yang adil dan merata terhadap semua pihak yang terlibat dalam bisnis, seperti karyawan, mitra bisnis, dan konsumen. Ketidakadilan dalam berbisnis, seperti eksploitasi tenaga kerja atau penipuan dalam transaksi, dianggap bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Kelima, prinsip Keseimbangan menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara keuntungan materi dan spiritual. Bisnis harus mencari keuntungan secara halal dan menjaga keseimbangan antara kepentingan bisnis dengan kepentingan sosial dan lingkungan. Prinsip ini juga mendorong pengusaha untuk memberikan sumbangan atau zakat yang diperlukan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Dalam perspektif Islam, prinsip-prinsip etika manajemen bisnis ini tidak hanya menghasilkan keberhasilan material, tetapi juga membantu individu dan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan holistik. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, pengusaha muslim dapat membangun reputasi yang baik, menjalin hubungan yang harmonis, dan mengembangkan bisnis yang berkelanjutan serta memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat dan lingkungan.
Budaya Mutu Di Sekolah SD IT Tahfizhil Qur’an Yayasan Islamic Center Sumatera Utara Leni Hermita Hasibuan; Fachruddin Fachruddin; Ahmad Raihan Azizi; Sri Andriani; Hemalia Putri Siregar; Nadhilah Ajrina; Abdul Rohim Husaini Wijaya; Budi Akshori Sirait
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.10790

Abstract

Budaya adalah suatu dasar terbentuknya sebuah kepribadian manusia, dengan adanya budaya dapat terlihat identitas seseorang, identitas masyarakat bahkan identitas suatu lembaga pendidikan. Sedangkan mutu diartikan sebagai ukuran baik buruk tentang sesuatu. Suatu budaya dapat dikatakan bermutu apabila memiliki nilai yang baik untuk diri pribadi (organsiasi itu sendiri) maupun untuk orang lain (masyarakat/pelanggan). Untuk mencapai budaya mutu di dalam organisasi sendiri dilakukan melalui nilai-nilai dasar dan standar yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan budaya yang bermutu baik dalam organisasi bisnis maupun organisasi pendidikan. Mutu lembaga pendidikan pertama-tama nampak pada rumusan visi, misi, nilai dan tujuan. Visi dan misi lembaga pendidikan merupakan sebuah filosofi pendidikan dan sekaligus metodologi untuk membantu lembaga dalam mengelola perubahan secara sistemik dan totalitas. Visi dan misi yang bermutu difokuskan pada kebutuhan pelanggan (costumer), mendorong keterlibatan total komunitas dalam program, mengembangkan sistem pengukuran nilai pendidikan, menunjang sistem yang diperlukan, staf dan peserta didik untuk mengelola perubahan, serta perbaikan berkelanjutan dengan selalu berupaya keras membuat produk pendidikan menjadi lebih baik.
Pengembangan Peradaban Pendidikan Berbasis Karakter Di Kelurahan Sibuluan Baru, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah Leni Hermita Hasibuan; Rismoninta Padang; Sri Andriani; M. Hafizh Ramadhan; Nurliana Damanik
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3795

Abstract

Pendidikan karakter merupakan suatu proses pembentukan dan pengembangan suasana, atau lingkungan yang mendorong dan memudahkan seseorang untuk mengembangkan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan peradaban pendidikan berbasis karakter yang dilakukan di Kel. Sibuluan Baru, Kec. Pandan, Tapanuli Tengah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pengamatan dan mencari data secara langsung ke lokasi dan objek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan peradaban pendidikan berbasis karakter yang diterapkan di pendidikan Indonesia memiliki pengaruh yang baik bagi pembentukan karakter siswa agar menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam menanamkan karakter di SD 158493 Kel. Sibuluan Baru, SMP Negeri 2 Pandan Nauli dan SMP Al-Muslimin tersebut bahwa penerapan karakter terhadap anak dari ketiga sekolah tersebut sama-sama meninjau dari kedisiplinan, kehadiran siswa serta cara siswa berinteraksi dengan lingkungan sekitar.