Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Upaya Pemerintah India Mengatasi Tradisi Dowry tahun 2015-2020 Feni Cikita; Yusnarida Eka Nizmi; Yessi Olyvia
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1507

Abstract

Fenomena kekerasan terhadap perempuan bukan merupakan kelainan individu melainkan karena adanya kesenjangan hak dan kewajiban serta peran laki laki dan perempuan yang disebabkan oleh sistem patriarki. Masyarakat di India masih hidup di bawah patriarki, yang artinya mereka selalu mendahulukan hak-hak pria dibandingakan wanita. Perempuan dalam masyarakat modern dan masyarakat tradisional, sangat rentan terhadap kekerasan baik yang bersifat kriminal maupun yang bersumber dari tradisi,praktik budaya tradisional India yang terkenal ini salah satunya adalah sistem dowry atau mahar. Yaitu dimana pihak pengantin perempuan dalam suatu tradisi pernikahan di India akan memberikan sejumlah dowry kepada pihak pengantin laki-laki. Dowry diibaratkan sebagai simbol pendatang karena pengantin perempuan akan menjadi anggota keluarga baru di keluarga suaminya. Permintaan dowry tidak kunjung terpenuhi mendorong terjadinya kasus kekerasan yang dilakukan oleh pihak pengantin laki-laki terhadap pengantin perempuan. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori feminisme liberal dan teori gender dalam hubungan internasional. Konsep teori feminsime liberal untuk menjelaskan bahwa perempuan dan pria itu diciptakan sama, dan memiliki hak dan kesempatan yang sama pula. Yang artinya, perempuan memilih kebebasan secara penuh dan individual. Dalam hal ini feminisme liberal memandang dalam kasus dowry murder tindakan pelanggaran HAM pada wanita tidak dapat ditolerir, karena nilai budaya dowry dijadikan suatu kebenaran dalam melakukan kekerasan terhadap perempuan, dan feminisme liberal mengganggap bahwa penyimpangan menjadi tujuan awal dari budaya dan tradisi dowry pada era modern menjadi pemahaman yang turun-menurun