Martin Kustati
Pascasarjana (S.3) Pendidikan Islam UIN Imam Bonjol Padang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Discovery/ Inquiry Learning Dalam Pembelajaran PAI Erwin Erwin; Martin Kustati; Nana Sepriyanti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1528

Abstract

Pendidikan agama Islam merupakan salah satu bidang pembelajaran yang tidak dapat diinternalisasikan secara instan, namun pendidikan agama Islam menjadi bagian dari hal terpenting yang harus ditanamkan sejak dini kepada generasi Islam. Perkembangan jaman dan teknologi yang sangat pesat perlu diimbangi dengan penanaman pendidikan agama Islam yang lebih kuat. Oleh sebab itu, metode pembelajaran konvensional yang sudah tidak relevan dengan perkembangan dan kebutuhan jaman seharusnya dikembangkan dan dikolaborasikan dengan metode pembelajaran yang dapat memberikan fasilitas terhadap peserta didik dalam mengembangkan pikiran untuk dapat memunculkan ide dan menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi salah satunya dengan penerapan metode inquiry. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metode inquiry dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inquiry merupakan pembelajaran yang berpusat pada sikap keilmuan siswa dalam memutuskan masalah yang dihadapi, sehingga spekulasi atau ide yang ditemukan dapat diterapkan di lapangan. Karakteristik pembelajaran inquiry yakni berpikir kritis, memfasilitasi, fleksibel, berdasarkan metodologi interdisipliner, terbuka, mengatasi masalah, tanggung jawab pribadi, dang pengaturan sendiri. Mampu mendorong siswa untuk berpikir lebih kritis dan tidak membatasi ruang kreatifitas siswa dalam menalar pelajaran. Penerapan metode ini yaitu guru sebagai fasilitator dalam menentukan tema pembelajaran dan siswa berpikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan segala persoalan dalam pembelajaran. Metode ini sangat penting sebagai alternatif untuk mengatasi problem dan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Penelitian Tokoh Desman Desman; Robi A roka; Martin Kustati; Nana Sepriyanti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1531

Abstract

Peran tokoh agama menyampaikan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk melakukan hal-hal positif, meningkatkan sikap keagamaan masyarakat, memantau kondisi keagamaan masyarakat, mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan, mengadakan pertemuan tokoh masyarakat, membimbing dan pengarahkan masyarakat, memberikan nasehat dan arahan dan mengajak masyarakat untuk melakukan shalat jama’ah dan kegiatan keagamaan lainnya. Faktor yang mendukung peran tokoh agama adalah pengetahuan masyarakat tentang agama masih awam dan sistem kegotong royongan yang dibentuk dalam masyarakat, Keuletan tokoh agama yang sangat baik, rasa ingin tahu masyarakat yang tinggi dan masyarakat mempunyai kesadaran kurangya pengetahuan keagamaan. Sementara faktor yang menghambat peran tokoh agama adalah ketika menyampaikan pendapatnya, tokoh agama terkadang ada masyarakat yang kurang mendukung, dalam menjalankan perannya masih sangat sulit karena kurangnya ekonomi dari masyarakat tersebut, masyarakat kurang menghayati makna keagaman yang sebenarnya, kebiasaan lingkungan kurang agamis, sebagian besar masyarakat berpendidikan rendah, masyarakat bertani dikebun sampai sehari penuh sehingga kurang memperhatikan hal-hal yang berbaur keagamaan dan minimnya bantuan pemerintah tentang dana untuk melaksanakan kegiatan keagamaan
Konsep Wasathiyah Dalam Beragama Perspektif Hadisttarbawi Mita Fitria; Suharjo Suharjo; Martin Kustati; Nana Sepriyanti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1537

Abstract

Islaim waisaithiyaih aidailaih islaim yaing raihmaitain lil ‘ailaimin, bukain Islaim seperti pemaihaimain pairai ekstremis yaing cenderung mengedepainkain sikaip kerais tainpai kompromi (ifrâth), aitaiu pemaihaimain kelompok liberailis yaing sering menginterpretaisikain aijairain aigaimai dengain saingait longgair, bebais, baihkain nyairis meninggailkain gairis kebenairain aigaimai sekailipun (taifrîth). Airtikel ini bertujuain untuk menggaili haidits-haidits naibaiwi yaing menjaidi daisair untuk bersikaip moderait dailaim beraigaimai Islaim, baiik dailaim beraiqidaih, beribaidaih, dain bermuaimailaih. Sehinggai aikain menghaisilkain pemaihaimain yaing utuh tentaing moderaisi beraigaimai yaing sesungguhnyai. Penelitiain ini merupaikain penelitiain kuailitaitif melailui studi pustaikai. Metode yaing digunaikain dailaim penelitiain aidailaih metode temaitik, dengain cairai pengumpulain haidis dain mengorelaisikain dengain objek penelitiain. Haisil penelitiain menunjukkain baihwai terdaipait beberaipai haidis yaing melairaing umait Islaim untuk bersikaip ekstrim dailaim beraigaimai baiik dailaim beraiqidaih, beribaidaih, dain bermuaimailaih dengain sesaimai. Haidits-haidits shaihih yaing aidai mengaijaik untuk memaihaimi dain mengaimailkain aigaimai hairus melailui jailur keseimbaingain dain beraidai di jailain tengaih sehinggai aigaimai terkesain raimaih, lembut dain kaisih saiyaing. Prinsip moderaisi dailaim beraigaimai (waisaithiyaih) yaing diteraingkain dailaim haidis naibaiwi aidailaih prinsip ail-khaiiriyaih (menjaidi yaing terbaiik), ail-taiwaizun (keseimbaingain), raif’u ail-hairaij (menghilaingkain kesulitain), ail-‘aidailaih (bersikaip aidil), dain ail-taisaimuh (tolerain).