Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Literatur Review Analisis Perbandingan Uji Waktu Leleh Pada Sediaan Suppositoria Dari Berbagai Basis Depita Nurapni; Kamelia Risna; Kirana Azzahra Emil Musa; Riana Ardianti; Yeni Ari Safitri Dalimunthe; Nia Yuniarsih
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1591

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui analisis perbandingan uji waktu leleh pada sediaan suppositoria dari berbagai basis. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Literatur Review. Bahan yang digunakan dalam penelitian berasal dari data base publikasi ilmiah yang baik, nasional dan internasional seperti Google Scholar dan PubMed. Cera alba merupakan agent pengeras yang biasa digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan suppositoria basis minyak coklat karena sifatnya yang mampu menaikan serta menurunkan titik leleh pada oleum cacao. Polietilen glikol atau PEG merupakan basis suppositoria dengan jenis hidrofilik paling banyak ditemui dalam pembuatan suppositoria. Pencampuran PEG 400 dan PEG 6000 banyak digunakan sebagai basis suppositoria karena sifatnya yang mampu menaikan titik lebur serta dapat tahan disuhu ruangan yang hangat sehingga stabilitas fisik dalam penyimpanan lebih baik. Gelatin termasuk dalam jenis protein yang unik karena mampu membentuk gel thermo-reversible yaitu gel yang dapat mencair saat terjadi pemanasan dan membentuk gel kembali pada saat pendinginan.Supositoria dengan jenis basis hidrofilik yaitu PEG dan gelatin memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis basis hidrofobik, namun dari sisi sifat larutnya terhadap air membuat jenis pada basis ini lebih mudah larut dalam cairan tubuh Waktu pelelehan supositoria pada jenis basis ini lebih dari 23 menit yang dimana lebih lama dibandingkan dengan pada jenis basis lemak yaitu 13 menit.
Perbandingan Obat Analgetik Pada Pasien Pasca Operasi Depita Nurapni; Chaerunnisa Chaerunnisa; Astriani Nurjanah; Maya arfania; Dedy Frianto
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2428

Abstract

Nyeri pasca operasi masih menjadi isu yang memprihatinkan dalam bidang kesehatan di seluruh dunia. Hampir setengah dari pasien yang menjalani operasi efektif mengalami rasa sakit yang dapat menyebabkan terjadinya nyeri kronis. Penulisan artikel ini bertujuan memberikan gambaran mengenai obat analgesik yang digunakan sebagai anti nyeri pasca operasi. Metode penelitian yang digunakan bersumber dari jurnal maupun artikel ilmiah nasional dari maksimal 5 tahun terakhir. Hasil analisis didapatkan obat analgesik yang paling banyak digunakan adalah Ketorolac, Parasetamol dan Asam Mefenamat. Obat ini digunakan untuk mengurangi rasa nyeri karena pengaruh analgesiknya cukup kuat. Semakin besar skala nyeri maka analgesik yang diberikan akan semakin meningkat.