Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektifitas Bimbingan Klinik Mahasiswa Keperawatan Anestesi di Rumah Sakit Secara Luring dan Daring untuk Pencapaian Kompetensi Mahasiswa Catur Budi Susilo; Yusniarita; Nurun Laasara; Harmilah
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 2 No 2: Juni (2023)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Politeknik Kesehatan Yogyakarta, sebagai satu satunya institusi Politeknik kesehatan di Indonesia yang menyelenggarakan program studi sarjana terapan Keperawatan Anestesiologi. Salah satu keunggulan dari prodi ini adalah neuroanestesi sebagai bagian dari keahlian keperawatan anestesiologi yang menghasilkan penata pada level ahli. Sebagai konsekuensi dari keunggulan tersebut untuk menunjang pembelajaran perlu adanya bimbingan klinik sebagai sarana mahasiswa belajar agar kompetensi unggulan bisa dicapai. Pencapaian kompetensi klinik dipengaruhi oleh faktor internal karakteristik kepribadian, pengetahuan, sikap, keterampilan, pengalaman. Peran pembimbing klinik sanbat penting sebagai faktor eksternal untuk capaian kompetensi praktik klinik mahasiswa di lahan praktik. Tujuan penelitian ini diketahuinya gambaran model bimbingan klinik untuk pencapaian kompetensi mahasiswa secara daring dan luring. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Hasil : Berdasarkan FGD pada pembimbing klinik dari pendidikan dan dari rumah sakit di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah istimeya Yogyakarta didapatkan hasil bahwa bimbingan luring efektif dilakukan di rumah sakit yang jauh misal di Purwokerto, RS Cilacap. Sedang bimbingan luring dilakukan di RS dalam kota, tugas Asuhan keperawatan anestesi dapat di periksa, namun Bimbingan bed site teaching dan ronde tidak dapat dilakukan. Participant juga mengatakan capaian kompetensi klinik untuk praktik klinik mahasiswa dapat dilakukan dengan belajar melalui media video, phantom, modul. Hal ini terlihat dari pernyataan partisipan berikut : Belajar intubasi bisa dilakukan bisa memakai HP, laptop, didamping dokter spesialis anestesi, di RS Suwandi disediakan modul belajar untuk mahasiswa,. Selanjutnya boleh dilakukan mandiri .Perlu refresh aplikasi mesin anestesi, manajemen ABC, face mask .Pembimbing akademik tetap harus hadir secara luring untuk bimbingan minimal 1 kali selama praktik, selebihnya secara daring karena dengan bimbingan luring akan memberikan rasa nyaman ke mahasiswa dan dapat menggali pencapaian kompetensi mahasiswa. Kesimpulan: pembimbing klinik merupakan salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran. Antara dosen dan pembimbing klinik harus mampu menentukan metode pembelajaran dalam situasi apapun. Hasil kuesioner juga ditemukan tingkat kepuasan mahasiswa dengan pembelajaran blended learning baik dengan PBL maupun klinik merasa puas dan metode ini dapat menjadi solusi selama pembelajaran klinik dimasa pandemic bagi mahasiswa prodi anestesiologi.
The Effectiveness of ICT-Related Training in Increasing the Competence of Vocational School Teachers Zulvia Trinova; Abdul Wahab; Catur Budi Susilo; Pandu Adi Cakranegara; Ichsan Ichsan
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 3 (2023): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i3.2503

Abstract

Vocational schools are specifically designed to produce graduates ready for the job market and industry. In vocational schools, teachers have an important position. Therefore competency development is a must related to ICT. This study describes the effectiveness of ICT competency development training and its correlation to vocational teachers' competence. The research method is carried out by reviewing relevant previous studies and then drawing a result and conclusion. There are two main results of this research. First, ICT-related training has a positive influence on the competence of teachers as participants. Second, the positive impact of training is only felt on a small scale, so that teacher competence on a large scale (Indonesia) still needs to be improved.