Implementasi moderasi beragama penting bagi generasi muda Indonesia karena keberagaman suku, budaya, dan agama yang luas memerlukan sikap toleran untuk menjaga persatuan dan mencegah konflik. Selain itu, moderasi melindungi mereka dari pengaruh radikalisme dan hoaks berbasis SARA, sekaligus menanamkan nilai Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan generasi muda lintas agama dalam mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama. Kegiatan dilaksanakan secara luring dengan pendekatan partisipatif-edukatif melalui model pelatihan intensif berbasis interaktif dan reflektif. Metode pelaksanaan terdiri dari lima tahapan utama: (1) persiapan, (2) pre-test, (3) pelaksanaan pelatihan, (4) post-test dan evaluasi, serta (5) refleksi. Peserta berjumlah 45 orang dari berbagai latar belakang profesi dan pendidikan. Hasil pre-test menunjukkan bahwa 60% peserta memiliki pemahaman dasar hingga lemah terkait moderasi beragama, sedangkan hasil post-test memperlihatkan peningkatan rata-rata skor sebesar 15,1%, dengan pergeseran signifikan dari kategori rendah ke kategori tinggi. Sesi refleksi mengungkap adanya perubahan sikap positif, seperti komitmen guru untuk mengintegrasikan nilai moderasi beragama dalam pembelajaran, serta tekad peserta lain untuk menerapkannya di lingkungan kerja dan sosial. Temuan ini menegaskan bahwa pelatihan berbasis partisipasi aktif dan relevansi konteks sosial efektif dalam memperkuat pemahaman dan sikap toleran generasi muda.