Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISA TARIF JALAN TOL BERDASARKAN PENDEKATAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) DAN ABILITY TO PAY (ATP) STUDI KASUS : JALAN TOL PEKANBARU – DUMAI Evi Linawaty Parsaulian; Sudarwati
JURNAL TEKNIK SIPIL-ARSITEKTUR Vol. 22 No. 1 (2023): EDISI BULAN MEI 2023
Publisher : FTSP Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54564/jtsa.v22i1.135

Abstract

Tol Pekanbaru-Dumai adalah jalan tol yang menghubungkan Kota Pekanbaru dengan Kota Dumai dan merupakan salah satu ruas dari Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS). Jalan tol ini memiliki panjang 131 km yang terdiri dari 6 (enam) seksi. Penelitian ini berfokus pada kemampuan membayar (ATP) dan kemauan membayar (WTP) pengguna Jalan Tol Pekanbaru – Dumai yang tentunya bervariasi untuk setiap orang karena perbedaan karakteristik latar belakang ekonomi dan perbedaan sudut pandang terhadap keuntungan yang akan diperoleh pengguna jasa tol berdasarkan waktu tempuh, jarak tempuh, keamanan dan kenyamanan dan untuk mengetahui nilai tarif yang sesuai dengan ATP dan WTP masyarakat untuk tarif jalan Tol Pekanbaru – Dumai. Data atau informasi yang digunakan adalah data yang diperoleh dari survei langsung di lapangan dengan wawancara menggunakan kuisioner. Metode pengolahan data menggunakan perhitungan secara manual sesuai dengan metode perhitungan ATP dan WTP hingga diperoleh hasil berupa perhitungan nilai tarif dan kesimpulan. Dari hasil analisa tarif jalan tol Pekanbaru – Dumai didapat harga berdasarkan WTP adalah Rp. 88.300/knd berselisih Rp. 30.200/knd dari tarif yang berlaku dan hasil analisa tarif jalan tol Pekanbaru – Dumai didapat harga berdasarkan ATP adalah Rp. 67.000/knd dan ditambahkan dengan pajak (11% dari tarif) dan asuransi didapat hasil Rp. 75.370/knd berselisih Rp. 43.130 /knd. Diketahui hubungan nilai ATP < WTP dan nilai tarif yang sesuai dengan ATP dan WTP adalah Rp. 77.650,-. Kondisi ini menunjukkan bahwa keinginan pengguna untuk membayar jasa lebih besar dari kemampuan membayarnya. Ini terjadi apabila pengguna mempunyai pengahasilan yang relatif rendah, tetapi ketergantungan terhadap jasa tersebut sangat tinggi.