Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISA PERENCANAAN PONDASI BORE PILE SUTET 150 KV TANJUNG BALAI KISARAN Sudarwati; Christofer Casanova Goldstar Panjaitan
JURNAL TEKNIK SIPIL-ARSITEKTUR Vol. 18 No. 2 (2019): EDISI BULAN NOVEMBER 2019
Publisher : FTSP Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54564/jtsa.v18i2.19

Abstract

Meeting the needs of electricity in today's life is very high. To meet the electricity needs of the PLN community requires a network that is able to reach all areas that require electricity. The PLN network is in the form of an Extra High Voltage Air Line (SUTET) tower by PLN. In writing this final project, I will analyze the bore pile foundation planning for the 150 kv SUTET tower building work Tanjung Balai Kisaran.The research methodology used includes: literature study, data collection in the form of soil data, technical data and top structure data. The data is used to perform calculations and redesign of the foundation so that it will produce the carrying capacity of single piles and groups and finally can determine the reinforcement for pile cap and pedestal foundation.The calculation result of the calculation of the weight of the pile cap / pad, pedestal and soil above the pad is = 30,123 kg, the carrying capacity of a single bore at a depth of 11.20 meters (Qult) = 596.05 tons, the carrying capacity of a single foundation press permit at a depth of 15 m (Qijin) = 36,304.47 kg / 36.3 tons, the carrying capacity of a single foundation tensile permit at a depth of 15 m (Qijin) = 35,286.2 kg / 35.3 tons, the efficiency of the bore pile group with 2 poles is 0.98, The results of the calculation of the bearing capacity of the pile group (Qg) based on the efficiency of Tower 11 = 36.2 tons. For the stability of the foundation obtained compressive load (bore pile) 40.60 tons, lifting load (Uplift) due to the pull of the conductor = 31, 18 tons, the results of calculation of reinforcement of pile cap / Pad are: For reinforcement of X and Y direction: flexural reinforcement used D16 - 150 mm, and shear reinforcement used D16 - 145 mm, and reinforcement of bore pile using reinforcement D12-50 mm for one pole diameter of 600 mm
PERBANDINGAN ANTARA RAB DENGAN RAP PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MATERNITAS RSUD KARAWANG Sudarwati; Iwan Setiana
JURNAL TEKNIK SIPIL-ARSITEKTUR Vol. 20 No. 1 (2021): EDISI BULAN MEI 2021
Publisher : FTSP Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54564/jtsa.v20i1.70

Abstract

Selisih antara RAB dan RAB merupakan gambaran awal untuk memperkirakan laba rugi perusahaan kontraktor dalam menyelesaikan suatu proyek. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui berapa besar selisih antara rencana anggaran biaya (RAB) dengan rencana anggaran pelaksanaan (RAP) yang akan menjadi potensi keuntungan kontraktor. Data yang digunakan adalah data sekunder yang meliputi gambar DED, data Biil Of Quantity (BOQ) pekerjaan, Daftar Analisa Harga Satuan yang dikeluarkan Dinas PUPR Kabupaten Karawang. Sedangkan data primer adalah data yang didapat dari lapangan. Metode pengolahan data dilakukan secara manual dengan cara menghitung analisa harga satuan pekerjaan kemudian dikalikan dengan volume pekerjaan. Hasil perhitungan didapat nilai Rencana Anggaran Biaya sebesar Rp. 2.783.207.974,27. Rencana Anggaran Pelaksanaan sebesar Rp. 2.384.801.352,37. Selisih biaya yang dihasilkan antara kedua analisis ini adalah sebesar Rp. 398.406.621,90. Sehingga didapat potensi keuntungan sebesar 14,31%.
PERENCANAAN EFISIENSI PEKERJAAN PEMERIKSAAN BANGUNAN STASIUN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PT MRT JAKARTA Rikhe Syahnita Ramandha; Sudarwati
JURNAL TEKNIK SIPIL-ARSITEKTUR Vol. 21 No. 2 (2022): EDISI BULAN NOVEMBER 2022
Publisher : FTSP Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54564/jtsa.v21i2.118

Abstract

One of the methods for maintaining the Jakarta MRT station building is by carrying out a visual inspection. The current conditions, the inspection of station buildings on MRT Jakarta still uses conventional methods, namely using paper (checkesheet) and has not been optimally integrated. Information technology-based station building inspection work is a new step that can provide major changes to optimize and streamline inspections in the station environment at PT MRT Jakarta. This study uses qualitative methods to determine manpower requirements, time and costs required and semi-structured interviews to obtain decision making strategic classification data for PT MRT Jakarta's information technology-based station building inspection work. The results showed that the total manpower needed was 3 manpower with a time of 10 hours 17 minutes and IDR 10,860,115.61/ year. The strategic decision making work of PT MRT Jakarta's information and technology-based station building inspection work is to Increase Efficiency and Productivity, Data Integration and Accuracy, Planning and Management of Information Systems and Formation of Standardized Procedures. The efficiency of technology-based and information-based station building inspection work at MRT Jakarta for manpower is 0%, the time required between conventional and IT-based methods is an efficiency of 51.89% and the cost required between conventional and IT-based methods is an efficiency of 109.09 %.
PENGARUH KOMPETENSI MASINIS TERHADAP KESELAMATAN PERJALANAN KERETA API MRT JAKARTA Artha Wiguna Yudistira; Sudarwati
JURNAL TEKNIK SIPIL-ARSITEKTUR Vol. 21 No. 1 (2022): EDISI BULAN MEI 2022
Publisher : FTSP Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54564/jtsa.v21i1.103

Abstract

Since actively operating to transport passengers, MRT Jakarta trains have experiencedemergencies or technical difficulties, namely a strike due to a power outage in August2019. The MRT Operation Control Center (OCC) team detected that four (4) trains hadstopped between underground stations. The MRT strike made dozens of passengersstraight away evacuated from the inside to the outside of the train to the station platform.This evacuation is led by a machinist and a team of security officers and carried out onfoot through the emergency lane (emergency walkways). Therefore in the operation ofthis electric train, it is necessary Reliable and competent human resources to be able tocarry out their duties and responsibilities he answered, for example the Railway FacilitiesCrew (ASP). The purpose of this research is to determine the effect of machinistcompetence on the safety of MRT train travel Jakarta which consists of skills, knowledgeand attitude. The method used is analysis descriptive with a quantitative approach andusing simple and regression analysis techniques multiple regression assisted by the SPSSprogram. Data collection using the method observation, distribution of questionnaires,and documents. Data processing using editing, scaling measurements, tabulation. Theresults of this study are that there is a significant influence of skills engineer on the safetyof train travel by 25.4%. There is influence machinist's significant knowledge of the safetyof train travel by 20.2%. There is a significant influence of the driver's attitude on thesafety of train travel fire of 37.6%.. There is a significant influence of skill, knowledgeand attitude of the machinist together on the safety of train travel by 52.7%.
EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) PADA RUAS JALAN KERKOF CIMAHI Yuni Fidyaningrum; Sudarwati
JURNAL TEKNIK SIPIL-ARSITEKTUR Vol. 22 No. 1 (2023): EDISI BULAN MEI 2023
Publisher : FTSP Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54564/jtsa.v22i1.130

Abstract

ABSTRAK Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memiliki peranan sangat penting dalam sektor perhubungan darat, yang mendukung kesinambungan distribusi barang dan jasa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Jalan Kerkof Cimahi merupakan jalan provinsi yang sering dilewati oleh kendaraan kendaraan besar dengan muatan yang cukup berat, karenanya dibutuhkan kualitas jalan yang baik supaya kondisinya tidak cepat rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan apa saja yang ada di ruas Jalan Kerkof Cimahi serta memperoleh hasil evaluasi nilai perkerasan jalannya. Selain itu juga menentukan solusi atau penanganan yang dibutuhkan pada permukaan perkerasan jalan lentur tersebut. Data atau informasi yang digunakan adalah data sekunder berupa jenis jalan serta peta lokasi, dan data primer diperoleh dari survey langsung di lapangan. Penilaian kondisi permukaan jalan merupakan satu tahapan untuk menentukan jenis program evaluasi yang perlu dilakukan. Metode yang digunakan salah satunya adalah metode PCI (Pavement Condition Index). Berdasarkan data yang sudah diolah terdapat beberapa kerusakan yang ada pada ruas jalan Kerkof Cimahi yaitu jalan berlubang, retak kulit buaya, retak memanjang, pengausan jalan, pelepasan butiran, tambalan, dan sungkur. Nilai PCI secara keseluruhan dari STA 00+000 – 04+000 yaitu sebesar 39 dengan klasifikasi buruk (poor). Kata Kunci: kerusakan, jalan, PCI, perkerasan, lentur
ANALISA TARIF JALAN TOL BERDASARKAN PENDEKATAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) DAN ABILITY TO PAY (ATP) STUDI KASUS : JALAN TOL PEKANBARU – DUMAI Evi Linawaty Parsaulian; Sudarwati
JURNAL TEKNIK SIPIL-ARSITEKTUR Vol. 22 No. 1 (2023): EDISI BULAN MEI 2023
Publisher : FTSP Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54564/jtsa.v22i1.135

Abstract

Tol Pekanbaru-Dumai adalah jalan tol yang menghubungkan Kota Pekanbaru dengan Kota Dumai dan merupakan salah satu ruas dari Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS). Jalan tol ini memiliki panjang 131 km yang terdiri dari 6 (enam) seksi. Penelitian ini berfokus pada kemampuan membayar (ATP) dan kemauan membayar (WTP) pengguna Jalan Tol Pekanbaru – Dumai yang tentunya bervariasi untuk setiap orang karena perbedaan karakteristik latar belakang ekonomi dan perbedaan sudut pandang terhadap keuntungan yang akan diperoleh pengguna jasa tol berdasarkan waktu tempuh, jarak tempuh, keamanan dan kenyamanan dan untuk mengetahui nilai tarif yang sesuai dengan ATP dan WTP masyarakat untuk tarif jalan Tol Pekanbaru – Dumai. Data atau informasi yang digunakan adalah data yang diperoleh dari survei langsung di lapangan dengan wawancara menggunakan kuisioner. Metode pengolahan data menggunakan perhitungan secara manual sesuai dengan metode perhitungan ATP dan WTP hingga diperoleh hasil berupa perhitungan nilai tarif dan kesimpulan. Dari hasil analisa tarif jalan tol Pekanbaru – Dumai didapat harga berdasarkan WTP adalah Rp. 88.300/knd berselisih Rp. 30.200/knd dari tarif yang berlaku dan hasil analisa tarif jalan tol Pekanbaru – Dumai didapat harga berdasarkan ATP adalah Rp. 67.000/knd dan ditambahkan dengan pajak (11% dari tarif) dan asuransi didapat hasil Rp. 75.370/knd berselisih Rp. 43.130 /knd. Diketahui hubungan nilai ATP < WTP dan nilai tarif yang sesuai dengan ATP dan WTP adalah Rp. 77.650,-. Kondisi ini menunjukkan bahwa keinginan pengguna untuk membayar jasa lebih besar dari kemampuan membayarnya. Ini terjadi apabila pengguna mempunyai pengahasilan yang relatif rendah, tetapi ketergantungan terhadap jasa tersebut sangat tinggi.
ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JL. PANJANG ARTERI KELAPA DUA RAYA-JL. RAYA POS PENGUMBEN JAKARTA BARAT Sri Hartati Turnip; Sudarwati; Tri Rahmat Utama
JURNAL TEKNIK SIPIL-ARSITEKTUR Vol. 18 No. 2 (2019): EDISI BULAN NOVEMBER 2019
Publisher : FTSP Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54564/jtsa.v18i2.147

Abstract

Simpang bersinyal raya pos pengumben merupakan suatu wilayah di kota Jakarta barat, dengan tingginya volume lalu lintas akan menyebabkan berbagai macam masalah lalu-lintas antara lain: panjangnya antrian, tundaan lalu lintas yang tinggi dan juga kecelakaan lalu lintas. studi ini bertujuan untuk menganalisa kinerja simpang bersinyal raya pos pengumben dan memberikan alternatif pemecahan masalah berdasarkan kapasitas, derajat kejenuhan,dan tingkat pelayanan (Level of Service). Data yang diperlukan dalam proses Analisa simpang pos pengumben adalah data primer yaitu berupa data volume lalu lintas, waktu siklus dan geometrik simpang. Serta data sekunder berupa peta lokasi dan jumlah penduduk dan menggunakan Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997. Hasil analisis simpang bersinyal pos pengumben tingkat pelayanan nya pada pagi E (40), siang D (31) dan sore F (116) dengan derajat kejenuhan S=0.61, T=0.80, B=0.94, U=0.59 tingkat pelayanan pada simpang pos pengumben termasuk dalam buruk sekali pada sore, buruk pagi dan kurang pada siang.
ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN PUSAT BISNIS KABUPATENPESISIR BARAT Rio Angga Permana; Sudarwati; Sri Widayatie
JURNAL TEKNIK SIPIL-ARSITEKTUR Vol. 22 No. 2 (2023): EDISI BULAN NOVEMBER 2023
Publisher : FTSP Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54564/jtsa.v22i2.164

Abstract

Di kawasan pusat bisnis ini merupakan daerah tarikan yang besar bagi Kabupaten Pesisir Barat, pada kondisi eksisting permasalahan pejalan kaki di jalan ini berupa tidak tersedia fasilitas pejalan kaki seperti trotoar, tidak tersedia fasilitas penyeberang jalan, terjadi percampuran lalu lintas antara pejalan kaki dengan kendaraan, adanya parkir liar dan pedagang kaki lima di badan jalan yang mengganggu pergerakan pejalan kaki, tingkat kebutuhan fasilitas pejalan kaki yang tinggi. Metode pengumpulan data primer yang dibutuhkan adalah kinerja lalu lintas seperti volume lalu lintas, data jumlah pejalan kaki menyeberang dan menyusuri, fasilitas jalan seperti inventarisasi ruas jalan. Sedangkan data sekunder meliputi peta tata guna lahan dan peta jaringan jalan. Analisis yang dilakukan adalah analisis kinerja lalu lintas, analisis survei pejalan kaki, analisis kebutuhan fasilitas pejalan kaki menyusuri, dan analisis fasilitas penyeberangan. Berdasarkan hasil analisis, lebar trotoar rencana pada jalan kawasan pusat bisnis Kabupaten Pesisir Barat yang sesuai dengan standar yaitu 2 meter untuk kedua sisi jalan yaitu utara dan selatan, rencana fasilitas penyeberangan di jalan ini sesuai dengan perhitungan yaitu zebra cross.