Djandjang Purwo Sedjati, Djandjang Purwo
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Eksperimentasi Kluwih (Artocarpus camansi) sebagai Warna Alam pada Tekstil Sedjati, Djandjang Purwo; Yantari, Zahra Azkia Putri
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 24, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v24i1.4469

Abstract

Berbagai macam tumbuhan dapat digunakan sebagai pewarna tekstil. Namun sejak ditemukannya zat warna sintetis pada abad 19, maka produksi tekstil di Indonesia beralih ke zat warna sintetis. Sayangnya dampak yang ditimbulkan dari limbah zat warna sintetis ini mencemari lingkungan hidup manusia. Pelarangan penggunaan pewarna sintetis di Eropa dan Amerika, serta isu global yaitu Back to Nature, merupakan hal yang tidak mungkin dihindari, bahkan harus dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Produk tekstil juga berhadapan dengan tuntutan selera masyarakat masa kini, yaitu kebutuhan  fashion dan interior, serta kebutuhan karya-karya yang dapat memberi kepuasan batin, sehingga diperlukan ciptaan karya baru yang kreatif dan inovatif. Dalam rangka mencari keberagaman dan pengkayaan warna dari tumbuhan yang ada di Indonesia, penulis ingin mengambil tumbuhan Kluwih (Artocarpus camansi) sebagai pewarna alam untuk tekstil dengan teknik celup dan cetak langsung (ecoprint). Metode pustaka, observasi dan eksperimentasi digunakan untuk mengumpulkan data. Metode practice based research digunakan untuk memperoleh pengetahuan baru melalui riset praktek dan hasil riset praktek. Metode eksperimen digunakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan baru terutama pada pewarna alam serta improvisasi jika dalam pelaksanaan menemukan ide-ide baru. Pada terapan warna ini akan dilakukan dengan teknik batik, celup dan ecoprint.
Penciptaan Batik Sogan Dengan Eksperimen Natrium Benzoat Pada Proses Pewarnaan Alam Sedjati, Djandjang Purwo; Monica, Riris
Corak Vol 14, No 1 (2025): Corak : Jurnal Seni Kriya
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v14i1.13812

Abstract

Indonesian batik has gone global and has been designated as a Masterpieces of the oral and intangible heritage of humanity by UNESCO and the designation of Yogyakarta as the world batik city by the World Craft Council. Since then, the Indonesian government and people have tried to maintain its existence. As time develops, batik is expected to meet the market demand for new products, not only fashion products or interior elements but also meet needs that can provide inner satisfaction. Thus, new creative and innovative batik creations are needed. The issue of back to nature has made batik activists who initially used synthetic dyes switch to using natural dyes. According to batik activists and the author's own experience, there is a weakness in natural dye solutions, namely the growth of mold on the surface of the solution can even become rotten if left unattended for several days. Departing from the conditions mentioned above, the author's interest arose to create a sogan batik work whose dye uses the results of experiments using sodium benzoate in natural dyes. Literature methods and observation methods are used to collect data. The practice-led research method is a practice research used to create and reflect on new works through research practice. The method focuses on the scientifically written practice of creation. The experimental method was carried out mainly on research on the use of food preservatives sodium benzoate in natural dyes to determine the quality of these dyes. In the creation of this sogan batik fabric, the results of an experiment on the use of sodium benzoate in natural dyes with dyeing and writing batik techniques were applied. The colors used are sogan. There are four types of batik artworks made, two works each, namely stoles, scarfs, and long cloths as functional batik and wall hanging works as expressional batik artworks.ABSTRAKBatik Indonesia telah mendunia dan telah ditetapkan sebagai Masterpieces of the oral and intangible heritage of humanity oleh UNESCO dan diteteapkannya Yogyakarta sebagai kota batik dunia oleh World Craft Council maka sejak itu pula pemerintah dan masyarakat Indonesia berusaha untuk menjaga keberadaannya. Pada perkembangannya seiring berkembangnya waktu, batik diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar akan produk-produk baru, tidak hanya produk fashion atau elemen interior tetapi juga memenuhi kebutuhan yang dapat memberi kepuasan batin. Dengan demikian diperlukan ciptaan-ciptaan batik baru yang kreatif dan inovatif. Adanya isu back to nature, membuat para penggiat batik yang pada awalnya menggunakan zat warna sintetis beralih menggunakan zat warna alam. Menurut para penggiat batik dan pengalaman penulis sendiri terdapat kelemahan pada larutan pewarna alam, yaitu tumbuhnya jamur pada permukaan larutan bahkan bisa menjadi busuk bila didiamkan beberapa hari. Berangkat dari kondisi tersebut diatas muncul ketertarikan penulis untuk menciptakan karya batik sogan yang pewarnanya menggunakan hasil eksperimen penggunaan natrium benzoat pada zat warna alam. Metode pustaka dan metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data. Metode practice-led research merupakan penelitian praktik digunakan untuk menciptakan dan merefleksikan karya baru melalui research practice. Metode tersebut berfokus pada praktek proses penciptaan yang ditulis secara ilmiah. Metode eksperimen dilakukan terutama pada penelitian tentang penggunaan pengawet makanan natrium benzoat pada pewarna alam untuk mengetahui kualitas zat warna tersebut. Metode improvisasi digunakan bila dalam pelaksanaan penggarapan menemukan ide-ide baru. Pada penciptaan kain batik sogan ini akan diterapkan hasil dari eksperimen penggunaan natrium benzoat pada zat warna alam dengan teknik celup dan batik tulis. Warna-warna yang dipakai adalah warna sogan. Ada 4 jenis karya seni batik yang akan dibuat, masing-masing 2 karya yaitu stola, scarf, dan kain panjang sebagai batik fungsional serta karya wall hanging sebagai karya seni batik ekspresi.