Manajemen berorientasi pada proses, yang berarti manajemen yang membutuhkan sumber daya manusia, pengetahuan dan keterampilan agar kegiatan menjadi lebih efektif atau mampu mengarah pada tindakan yang berhasil. Kemampuan seseorang dalam mengelola olahraga akan menunjukkan seberapa sukses seseorang dalam menjalankan organisasi olahraga. Pembinaan juga dilakukan melalui pertanggungjawaban perhimpunan olahraga, pengembangan pusat-pusat pengembangan olahraga nasional dan daerah serta penyelenggaraan kompetisi yang berskala besar dan berkelanjutanJenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Oleh karena itu, tidak ada organisasi yang akan berhasil jika tidak menggunakan manajemen yang baik. Perbedaan pengelolaan yang paling umum antara sistem dengan manajemen olahraga lainnya adalah penerapan teknologi informasi untuk mendukung hal tersebut. Namun kekurang optimalan pengelolaan tersebut tidak hanya terbatas pada hal tersebut namun juga meliputi kurang baiknya penerapan prinsip-prinsip manajemen secara umum. Hal ini tentu mengakibatkan pengembangan sistem tidak dapat dicapai secara optimal. Hal ini sangat kontradiktif dengan siginifikansi peran sebuah system dan manajemen olahraga terutama untuk pemberdayaan masyarakat dengan kemampuan ekonomi atlet dan pelatih serta organisasi menengah kebawah. Kondisi diatas menjadi faktor pendorong, tim mengusulkan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing system dan penguatan manajemen olahraga atas dua aspek yaitu pembenahan sistem dan penguatan manajemen. Tim mengusulkan untuk melakukan pelatihan dan pendampingan terkait sistem dan manajemen secara umum pada manajemen yang memiliki anggota yang cukup besar yaitu “Manajemen Olahraga di satuan pendidikan” dan “Sistem manajemen Olahraga di organisasi”. Kedua hal tersbut tersebut berdasarkan hasil observasi tim tidak memiliki sistem yang memadai karena hanya melakukan pencatatan secara manual sehingga proses layanan yang diberikan kepada anggota membutuhkan waktu yang relatif lama. Pengelolaan manajemennya juga masih kurang optimal pada sisi perolehan dana yang harus menjadi pengembangan sebuah system dan penguatan manajemen olahraga. Hal ini membuat juga membuat manajemen dalam olahraga tidak berkembang dengan pesat dan cenderung stabil. Tim telah merancang sebuah sistem sesuai karakteristik kedua aspek dalam olahraga tersebut. Sistem tersebut telah mampu mempersingkat waktu layanan yang diberikan kepada anggota dari sebelumnya berkisar lima sampai sepuluh menit sementara setelah penggunaan sistem dapat dipersingkat menjadi satu menit. Pelatihan dan pendampingan yang diberikan pada sisi penguatan manajemen telah mampu memberikan beberapa perbaikan. Namun tidak semua perbaikan perbaikan tersebut dapat langsung diterapkan karena harus menunggu persetujuan Rapat Anggota Tahunan. Perbaikan yang langsung dapat diterapkan adalah revitalisasi yang dimiliki oleh aspek olahraga yang menjadi mitra kegiatan ini. Hal ini telah mampu meningkatkan system manajemen pada kisaran 10%. Rekomendasi lainnya terkait pengembangan system manajemen, pada saat ini baru dapat diagendakan untuk dibahas dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk disetujui sebagai rencana pengembangan. Rekomendasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan perkembangan dari sebuah system dalam bidang olahraga dari berbagai usaha yang akan dikembangkan.