Dalam kegiatan belajar mengajar, guru masih bersifat mononton dan guru hanya mengarahkan peserta didik untuk mencatat materi yang dijelaskan, kemudian guru memberikan tugas kepada peserta didik. Selain berpatokan pada buku tema dan buku LKS sebagai media yang digunakan dalam proses pembelaajran guru juga cenderung menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, yang mengakibatkan peserta didik cepat merasa bosan. Guru juga tidak melibatkan media pembelajaran yang berbasis video pembelajaran dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan video pembelajaran berbasis animaker pada mata pelajaran IPA, tingkat kepraktisan video pembelajaran berbasis animaker pada mata pelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah penelitian R&D dengan menggunakan model 4D yang terdiri dari 4 tahapan yaitu: define (pendefinisikan), design (merancang), develop (mengembangkan), dan dessiminate (menyebarluaskan). Metode pengumpulan data dengan menggunakan angket yang terdiri dari ahli materi, ahli media, tanggapan guru, dan respon peserta didik. Hasil penelitian media video pembelajaran berbasis animaker sebagai berikut: 1) validasi kelayakan ahli materi video pembelajaran memperoleh persentase 95,2% dalam kategori sangat layak, 2) kepraktisan diperoleh dari angket respon guru sebesar 97,5% itu dalam kategori sangat praktis dan respon peserta didik diperoleh rata-rata 88,64% dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan video pembelajaran berbasis animaker pada mata pelajaran IPA Kelas IV SDN 15 Cakranegara dinyatakan layak dan praktis digunakan.