Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prevalensi Escherichia coli pada Feses Sapi Simmental di Pasar Ternak Kota Payakumbuh Ii Amelya Putri; Engki Zelpina; Prima Silvia Noor; Ulva Mohtar Lutfi; Suliha
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 6 No. 1 (2023): February
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jlah.v6i1.17

Abstract

Escherichia coli (E. coli) adalah bakteri yang biasa hidup disaluran pencernaan dan bisa menyebabkan colibacillosis yang biasanya menyerang pada ternak muda dan  dapat ditularkan melalui saluran pencernaan,  pusar yang masih basah, intra uterina serta bersifat patogen apabila berada ditempat yang bukan habitatnya. Escherichia coli yang merupakan bakteri komensal atau flora normal di peritoneum atau usus bagian bawah. Bakteri E. coli dapat memproduksi racun yang dapat menimbulkan penyakit. Salah satu racun yang paling sering teridentifikasi adalah Shiga Toxinproducing Escherichia coli. Sebanyak 60 sampel feses yang terdari dari ( 30 indukan Simmental dan  30 pedet) yang diperoleh di pasar ternak Kota Payakumbuh. Data dianalisis secara deskriptif dengan keberadaan E. coli pada saluran pencernaan sapi di Pasar Ternak Kota Payakumbuh berdasarkan umur, jenis kelamin, dan kondisi ternak diare atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi E. coli pada feses sapi Simmental di Pasar Ternak Kota Payakumbuh adalah 91,6%. Prevalensi pada jenis sampel tertinggi pada sampel indukan sebesar 96,6% dan pedet 86,6%. Sapi berumur 48-60 bulan memiliki prevalensi tertinggi sebesar 100%. Pedet didapatkan hasil prevalensi pedet betina lebih tinggi dibandingkan dengan pedet jantan dengan prevalensi sebesar 92,3%. Prevalensi sampel diare yang terinfeksi  E. coli sebesar 100%.
Penggunaan Sediaan Gel Ekstrak Batang Pohon Pisang Ambon (Musa paradisiaca var sapientum) Dalam Proses Penyembuhan Luka Pada Mencit (Mus musculus) Amany Nabila; Irzal Irda; Ulva Mohtar Lutfi; Sujatmiko
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 6 No. 2 (2023): August
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jlah.v6i2.34

Abstract

Pohon pisang masih memiliki keunggulan berbeda, air perasan batang pisang bisa dipakai sebagai obat luka. Tinjauan ilmiah efektivitas pohon pisang pada penyembuhan luka, menunjukkan hasil yang memuaskan dari pisang ambon (Musa paradisiaca var sapientum) yang digunakan dalam penyembuhan luka mencit percobaan. Pada penelitian ini pengobatan luka pada mencit dilakukan dengan menerapkan teknologi ekstrak batang pisang ambon. Tujuannya adalah untuk mengetahui derajat penyembuhan luka yang diberi sediaan gel batang pisang ambon. Materi yang digunakan adalah mencit putih sebanyak 20 ekor yang dibagi menjadi dua perlakuan perlakuan diberi sediaan gel ekstrak batang pisang ambon, sedangkan kontrol diberi obat komersial yang mengandung neomicyn sulfat dan ekstrak plasenta. Proses monitoring penyembuhan luka dilakukan selama 21 hari dengan mengukur panjang luka pada hari ke 1, 3, 5, 7, 14 dan 21. Hasil penelitian ini menunjukkan penyembuhan luka pada kulit mencit yang diberi perlakuan (10 hari) lebih cepat 4 hari dibandingkan kontrol (14 hari). Namun, kedua pemulihan tersebut tidak melampaui batas pengamatan penyembuhan luka.
Introduction of Forage Feed Processing Technology for Cows in the Damang Saiyo Farmer Group Yurni Sari Amir; Engki Zelpina; Delli Lefiana; Prima Silvia Noor; Sujatmiko Sujatmiko; Ramond Siregar; Ulva Mohtar Lutfi; Muhammad Syamil; Alhafid Septia Rahim
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari Vol. 3 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jpmb.v3i11.11586

Abstract

The Damang Saiyo Farmer Group is one of the farmer groups located in Batu Balang Village, Harau District, Lima Puluh Kota Regency. This group is quite active, especially in the agricultural sector. Most of the group members are active in agriculture, such as planting rice and gardening. However, there are also group members who raise livestock such as cows. Raising cattle for group members is a side activity and as family savings. Supporting natural resources such as empty land, fertile soil and easy access to green fodder in the form of grass and agricultural waste are supporting factors for raising cattle. The problems found in the Damang Saiyo Farmer Group are the lack of community knowledge about green fodder and never having processed green fodder from agricultural waste such as straw. So far, straw has not been optimally utilized as cattle feed.