<![CDATA[Pandemi telah mengubah pola hidup masyarakat, mulai diberlakukannya social distancing, pekerja yang melakukan work from home (wfh), para pelajar yang study from home (sfh), bahkan sampai ditutupnya beberapa pabrik atau perusahaan yang berakibat adanya PHK besar-besaran kepada para buruh. Merujuk dari dampak kebijakan sosial yang telah diterapkan, selanjutnya pemerintah memberlakukan kebijakan perekonomian pada bidang fiskal untuk mempertahankan perokonomian. Kebijakan fiskal dinilai tepat dilaksanakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 karena pemerintah bisa mengatur keseimbangan pengeluaran dan penerimaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah pada masa pandemi, serta bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data adalah data sekunder alokasi APBD tiap Provinsi di Indonesia tahun 2020 yang bersumber dari BPS Nasional dan BPS tiap provinsi. Uji regresi linier berganda digunakan dalam melakukan analisis data. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil menunjukkan Pendapatan pajak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Berbeda dengan pengeluaran barang dan jasa yang berpengaruh negatif signifikan. Kemudian pengeluaran modal tidak berpengaruh signifikan. Dalam hasil uji parsial diperoleh pendapatan pajak, pengeluaran barang dan jasa, serta pengeluaran modal berpengaruh secara bersama-sama terhadap pertumbuhan ekoomi Indonesia di Masa pandemi]]>
