Suharwanto Suharwanto
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran”

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Teknik Pengendalian Erosi di Sub-Sub DAS Solo Hulu, Desa Wonoharjo dan Desa Kedungrejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah Tita Apriani; Suharwanto Suharwanto; Adiya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 2, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-II
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1249.999 KB) | DOI: 10.31315/psb.v2i1.4449

Abstract

Adanya sedimentasi yang terjadi di Waduk Gajah Mungkur membuat kegunaan atau fungsi dari waduk tersebut tidak berjalan optimal. Sedimen di Waduk Gajah Mungkur salah satunya berasal dari sungai yang ada di Sub-Sub DAS Solo Hulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar laju erosi yang diperbolehkan (soil loss tolerance) guna mengetahui metode konservasi apa yang tepat untuk wilayah tersebut agar laju erosi dan sedimentasi dapat diminimalisir. Metode penelitian yang digunakan untuk pendugaan erosi adalah dengan metode tongkat. Metode analisis deskriptif menggunakan data pengukuran lapangan berdasarkan parameter-parameter yang ada pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 47/Permentan/OT.140/10/2006 dan Pedoman penetapan nilai T untuk tanah-tanah di Indonesia metode Thompson (1957). Hasil penelitian, menunjukkan bahwa empat dari lima titik pengamatan erosi memiliki nilai erosi aktual yang jauh diatas nilai erosi yang masih dapat diperbolehkan (lokasi pengamatan 1, 2, 4, dan 5). Erosi aktual di lokasi pengamatan 1 sebesar 104,389 ton/ha/tahun dengan nilai erosi yang dapat diperbolehkan (T) sebesar 15,900 ton/ha/tahun, erosi aktual di lokasi pengamatan 2 sebesar 83,667 ton/ha/tahun dengan nilai  yang dapat diperbolehkan (T) yakni sebesar 20,327 ton/ha/tahun. Erosi aktual di lokasi pengamatan 3 sebesar 21,088 ton/ha/tahun dengan nilai T sebesar 33,580 ton/ha lebih kecil dari erosi yang dapat diperbolehkan. Erosi aktual di lokasi pengamatan 4 sebesar 26,853 ton/ha/tahun dengan nilai erosi yang dapat diperbolehkan (T) sebesar 18,045 ton/ha/tahun. Erosi aktual di lokasi pengamatan 5 sebesar 58,613 ton/ha/tahun dengan nilai erosi yang dapat diperbolehkan (T) sebesar 21,713 ton/ha/tahun. Kata kunci: DAS, erosi yang dapat diperbolehkan, erosi aktual, metode tongkat ukur, sedimentasi