Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATUBUMI
Vol 2, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-II

Teknik Pengendalian Erosi di Sub-Sub DAS Solo Hulu, Desa Wonoharjo dan Desa Kedungrejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah

Tita Apriani (Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran”)
Suharwanto Suharwanto (Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran”)
Adiya Pandu Wicaksono (Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran”)



Article Info

Publish Date
08 Feb 2021

Abstract

Adanya sedimentasi yang terjadi di Waduk Gajah Mungkur membuat kegunaan atau fungsi dari waduk tersebut tidak berjalan optimal. Sedimen di Waduk Gajah Mungkur salah satunya berasal dari sungai yang ada di Sub-Sub DAS Solo Hulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar laju erosi yang diperbolehkan (soil loss tolerance) guna mengetahui metode konservasi apa yang tepat untuk wilayah tersebut agar laju erosi dan sedimentasi dapat diminimalisir. Metode penelitian yang digunakan untuk pendugaan erosi adalah dengan metode tongkat. Metode analisis deskriptif menggunakan data pengukuran lapangan berdasarkan parameter-parameter yang ada pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 47/Permentan/OT.140/10/2006 dan Pedoman penetapan nilai T untuk tanah-tanah di Indonesia metode Thompson (1957). Hasil penelitian, menunjukkan bahwa empat dari lima titik pengamatan erosi memiliki nilai erosi aktual yang jauh diatas nilai erosi yang masih dapat diperbolehkan (lokasi pengamatan 1, 2, 4, dan 5). Erosi aktual di lokasi pengamatan 1 sebesar 104,389 ton/ha/tahun dengan nilai erosi yang dapat diperbolehkan (T) sebesar 15,900 ton/ha/tahun, erosi aktual di lokasi pengamatan 2 sebesar 83,667 ton/ha/tahun dengan nilai  yang dapat diperbolehkan (T) yakni sebesar 20,327 ton/ha/tahun. Erosi aktual di lokasi pengamatan 3 sebesar 21,088 ton/ha/tahun dengan nilai T sebesar 33,580 ton/ha lebih kecil dari erosi yang dapat diperbolehkan. Erosi aktual di lokasi pengamatan 4 sebesar 26,853 ton/ha/tahun dengan nilai erosi yang dapat diperbolehkan (T) sebesar 18,045 ton/ha/tahun. Erosi aktual di lokasi pengamatan 5 sebesar 58,613 ton/ha/tahun dengan nilai erosi yang dapat diperbolehkan (T) sebesar 21,713 ton/ha/tahun. Kata kunci: DAS, erosi yang dapat diperbolehkan, erosi aktual, metode tongkat ukur, sedimentasi

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

satubumi

Publisher

Subject

Environmental Science

Description

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATUBUMI menerima artikel yang berfokus pada : 1. Pengelolaan lingkungan Migas, Panas Bumi, dan Pertambangan 2. Pengelolaan Limbah 3. Energi Baru dan Terbarukan 4. Pengembangan Wilayah 5. Sistem Manajemen Lingkungan Wilayah 6. Pengelolaan Daur ...