Prahesta Ardhya K
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengelolaan Daerah Imbuhan dan Mataair sebagai Sumber Air Bersih di Dusun Poyahan, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta Prahesta Ardhya K; Sari Bahagiarti K; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.512 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9050

Abstract

Kebutuhan air untuk kehidupan sangat vital peranannya. Semakin banyak jumlah penduduk maka akan berbanding lurus dengan kebutuhan airnya, namun ketersediaan air terbatas jumlahnya. Hal ini dapat dilihat dari kondisi lingkungan suatu daerah. Dusun Poyahan, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul memanfaatkan dua mataair yaitu Mataair Surocolo 1 dan 2. Namun pada saat musim kemarau mengalami penurunan kuantitas. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis karakteristik mataair, potensi (kualitas dan kuantitas) mataair, dan merencanakan arahan pengelolaan yang sesuai pada daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey dan pemetaan untuk mengetahui karakteristik mataair pada daerah penelitian, metode matematis untuk menghitung debit mataair dan pertumbuhan penduduk, metode laboratorium untuk menganalisis kualitas mataair. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa tipe mataair di daerah penelitian adalah parenial spring dengan kualitas air yang baik hanya saja nilai Total Coliform yang tinggi sebesar sehingga untuk dikonsumsi harus direbus terlebih dahulu. Mataair Surocolo mampu memenuhi kebutuhan air warga sepanjang tahun. Namun demikian tetap diperlukan pengelolaan pada Mataair Surocolo 2 berupa bak penangkap mataair dengan dimensi 5 m3 dan sistem pemanenan air hujan dengan ukuran 5,5 m x 4 m x 2,5 m pada daerah imbuhan sebagai penunjang aktivitas pariwisata. Serta pengelolaan secara vegetatif dengan pembuatan rorak dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 60 cm.Kata Kunci: pengelolaan, daerah imbuhan, mataair