Perdarahan postpartum merupakan penyebab utama kematian ibu diseluruh dunia dengan tingkat prevalensi sekitar 10,5%, perdarahan postpartum berjumlah lebih dari 30% dari seluruh kematian ibu. Rincian kematian ibu yaitu kematian ibu hamil 30 orang, ibu bersalin 25 orang dan kematian ibu nifas 52 orang. Dilihat berdasarkan umur, kurang dari 20 tahun 1 orang, 20-34 tahun sebanyak 64 orang dan diatas 35 tahun 42 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan umur dan paritas dengan kejadian perdarahan post partum pada ibu bersalin di RSUD Pariaman tahun 2018. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2019.Jenis penelitian analitik, dengan pendekatan Case Control.Populasi semua ibu yang bersalin secara pervaginam di RSUD Pariaman tahun 2018 berjumlah 357 orang dan yang mengalami perdarahan 42 orang. Sampel penelitian, sampel kasus 42 orang dan sampel kontrol 42 orang dengan teknik pengambilan sampel kasus secara total sampling dan sampel control Simple Random Sampling. Data di olah secara komputerisasi dengan menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat.Untuk mengetahui bermakna atau tidaknya digunakan analisa bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan responden yang memiliki umur tidak beresiko (82,1%), paritas tidak beresiko (70,2%) dan kejadian perdarahan (50%). Setelah dilakukan uji statistik terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian perdarahn post partum, dengan P value 0,004dan terdapat hubungan yang bermakna antara paritas ibu dengan kejadian perdarahan post partum dengan p value 0,004. Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna umur dan paritas dengan kejadian perdarahan post partum. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk memberikan memberikan motivasi kepada ibu bersalinuntuk mengikuti program keluarga berencana serta menerapkan manajemen aktif kala tiga untuk mengurangi perdarahan pasca persalinan