Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

OLAHRAGA DAN REGULASI EMOSI: SEBUAH STUDI KORELASI PADA TARUNA PERGURUAN TINGGI KEDINASAN (PTK) Permono, Juandita Widowianti; Kusristanti, Chandradewi
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.823 KB) | DOI: 10.24854/jpu22016-70

Abstract

Abstract — Cadets as students of the School of Services face many kinds of demands. Those demands may trigger both academic and non-academic stress. An effect of stress is emotional response, which needs to be handled. Therefore, cadets need to regulate their emotion. Exercise is a mandatory activity in School of Service. The purpose of this study is to know if there is any relation between exercise and emotion regulation of cadets in School of Services. Using stratified random sampling, the number of participants in thepresent study is 270 cadets. Questionnaires used in this study are International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) and Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) that have been adapted. Results showed that there is no significant relationship between exercise and emotion regulation reappraisal (r = .109, p = .074) as well as exercise and emotionregulation suppression (r = .031, p = .612) among participants. Abstrak — Taruna sebagai siswa pada Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) dihadapkan pada berbagai macam tuntutan, baik akademik maupun non-akademik, yang dapat memicu stres. Salah satu respons yang dihasilkan oleh stres yaitu respons emosional. Respons emosi dari stres tersebut perlu ditangani agar tidak memberikan efek yang lebih besar kepada para taruna. Oleh karena itu, para taruna perlu meregulasi emosinya. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan taruna terkait upaya regulasi emosi dan juga yang menjadi karakteristik dari PTK yaitu aktivitas fisik berupa olahraga wajib. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara olahraga dengan regulasi emosi pada taruna PTK. Sampel penelitian berjumlah 270 orang taruna yang dipilih dengan menggunakan teknik sampling (stratified random sampling). Penelitian ini menggunakan alat ukur adaptasi dari International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) dan Emotion Regulation Questionnaire. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara olahraga dengan regulasi emosi reappraisal (r = .109, p = .074) maupun supresi (r = .031, p = .612).
Olah raga dan regulasi emosi: Sebuah studi korelasi pada taruna Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) Permono, Juandita Widowianti; Kusristanti, Chandradewi
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 3 No 2 (2016)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu52

Abstract

Taruna sebagai siswa pada Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) dihadapkan pada berbagai macam tuntutan, baik akademik maupun non-akademik, yang dapat memicu stres. Salah satu respons yang dihasilkan oleh stres yaitu respons emosional. Respons emosi dari stres tersebut perlu ditangani agar tidak memberikan efek yang lebih besar kepada para taruna. Oleh karena itu, para taruna perlu meregulasi emosinya. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan taruna terkait upaya regulasi emosi dan juga yang menjadi karakteristik dari PTK yaitu aktivitas fisik berupa olahraga wajib. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara olahraga dengan regulasi emosi pada taruna PTK. Sampel penelitian berjumlah 270 orang taruna yang dipilih dengan menggunakan teknik sampling (stratified random sampling). Penelitian ini menggunakan alat ukur adaptasi dari International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) dan Emotion Regulation Questionnaire. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara olahraga dengan regulasi emosi reappraisal (r = .109, p = .074) maupun supresi (r = .031, p = .612).
Adolescent Women with Experience of Dating Violence: Self-compassion and Posttraumatic Growth Nabilah, Vikha Alya; Kusristanti, Chandradewi
Psychological Research on Urban Society Vol. 4, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The most frequently reported cases of violence in Indonesia are against women, and the second highest are dating violence. Similar to other traumatic events, violence leads to negative impacts. Conversely, previous research suggests that trauma survivors might experience positive changes, that is, posttraumatic growth (PTG). In fact, this study aims to determine self-compassion’s contribution to PTG among Indonesian adolescent women who have experienced dating violence; to ensure that all participants had experienced dating violence, we used the trauma and life events (TALE) checklist for screening. Self-compassion helps trauma survivors increase positive thoughts and seek meaning. Therefore, in this study, we argue that self-compassion augments PTG. The study is quantitative, with three questionnaires used: self-compassion scale-short form to measure self-compassion (α = .759), posttraumatic growth inventory-short form to measure posttraumatic growth (α = .643) and trauma and life events checklist as the screening tool to ensure participants had experienced a traumatic event. A simple regression test revealed that among participants (n = 306), self-compassion significantly contributed to PTG by 12% (p = .000, R2 = .120). These findings can be used as a reference in establishing preventive programs or interventions to improve self-compassion and increase awareness about healthy relationships, especially among adolescents.
Gratitude and Resilience among Adolescents Who Have Experienced Parental Divorce Shabrina, Khairunnisa; Kusristanti, Chandradewi; Listiyandini, Ratih Arruum
Psychological Research on Urban Society Vol. 3, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Compared to other cities in Indonesia, DKI Jakarta, as one of the largest urban areas, is ranked quite high in divorce rates. It is known that parental divorce has several impacts on children. For example, adolescents with divorced parents have a greater risk of various psychological problems. Previous studies have shown that gratitude enhances positivity and optimism, and it also helps individuals through difficult times, including parental divorce. This non-experimental study aims to determine the role of gratitude in resilience among adolescents (12 – 21 years old) based in the Jakarta metropolitan area (Jabodetabek), whose parents are divorced. Non-probability sampling was used to recruit the participants (n = 109). The measurements used in this study are the Connor-Davidson Resilience Scale (α = 0.896) and Gratitude Scale Indonesian Version (Skala Bersyukur Versi Indonesia (SBI)) (α = 0.896). Simple linear regression showed that gratitude plays a significant role in a participant’s resilience (p < 0.05). Further, 28.9% of the variance in resilience can be explained by gratitude. These findings highlight the importance of gratitude interventions to enhance resilience among adolescents with divorced parents.
Seberapa Berisiko Pesepeda di Jalan Raya? Studi Perilaku Pesepeda di DKI Jakarta Triman, Arif; Kusristanti, Chandradewi
Majalah Sainstekes Vol. 10 No. 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/ms.v10i2.3798

Abstract

Bersepeda menjadi kegiatan yang paling populer dilakukan untuk berolahraga dan juga melepas kejenuhan. Selain memiliki dampak positif, peningkatan jumlah pengguna sepeda juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah kecelakaan. Kecelakaan ini bisa disebabkan oleh faktor eksternal seperti pengendara lain di jalan raya ataupun faktor internal seperti adanya eror, pelanggaran peraturan lalu lintas ataupun distraksi dijalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berkorelasi dengan kecelakaan sepeda.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner The Cycling Behavior Questionnaire (CBQ) (α = 0.7-0,85) dan Cyclist Risk Perception and Regulation Scale (CRPRS) (α = 0.68-0,77). Partisipan penelitian ini adalah 241 pesepeda di DKI Jakartayang diambil menggunakan teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa violation dan error berkorelasi negatif dengan risk perception dan self-reported rule knowledge. Lalu, positive behavior berkorelasi positif dengan risk perception dan dan self-reported rule knowledge serta berkorelasi negatif dengan distraction. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa perilaku bersepeda yang aman akan berkaitan dengan seberapa banyak distraksi yang mengganggu konsentrasi pesepeda dan tingkat persepsi pesepeda terhadap suatu risiko. Selain itu, pengetahuan tentang peraturan bersepeda d jalan raya juga memiliki keterkaitan dengan perilaku berisiko pada pesepeda di jalan raya.
Bagaimana Lingkungan Kota Memengaruhi Kebahagiaan Anak? Sebuah Tinjauan Pelingkupan Arlinkasari, Fitri; Kusristanti, Chandradewi; Putra, Johan Satria
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol 40 No 1 (2025): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 40, No. 1, 2025)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/aipj.v40i1.6844

Abstract

Child-Friendly City Initiatives (CFCI) emphasizes the importance of creating urban environments that support children’s health and well-being. This scoping review maps studies that examine the relationship between urban environmental characteristics and children’s happiness (well-being) with children as participants. Based on a systematic search of four databases (Web of Science [WoS], SAGE Journals, Scopus, and ProQuest), eight articles were identified that met the inclusion criteria, namely: (a) empirical studies involving children’s perspectives; (b) studies examining the relationship between urban environmental features and children’s happiness (well-being); and (c) studies published in peer-reviewed English-language journals between 2004-2024. This scoping review revealed that there are five main environmental features that influence children’s happiness (well-being), namely: (1) built environment; (2) natural environment; (3) play areas; (4) traffic conditions; and (5) cohesive social environment. These features influence children's happiness (well-being) through three underlying mechanisms, namely: (1) psychological; (2) social; and (3) physical activity. Moderating factors such as age, socioeconomic status, and gender identity were also identified as influencing the strength of the relationship between environmental features and children's happiness (well-being). This scoping review also produces recommendations for future study directions to enrich the understanding of the relationship between urban environments and children's happiness (well-being) in urban areas.
Program Penyuluhan Pra Nikah untuk Meningkatkan Pengetahuan mengenai Pernikahan Islami Karimulloh, Karimulloh; Listiyandini, Ratih Arruum; Kusristanti, Chandradewi
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v4i2.2893

Abstract

Islam mengatur cara memilih pasangan yang ideal dan menjelaskan hak dah kewajiban yang akan dilaksanakan setelah mereka berumah tangga. Namun meningkatnya perceraian di Indonesia adalah sebuah pertanda mengenai ketidaksiapan pasangan suami istri terhadap hak dan kewajiban mereka dalam melaksanakan tugasnya. Penyuluhan persiapan pranikah perpektif Islam ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah sehingga dapat mempersiapkan mereka dalam memilih pasangan hidup dan mengemban tanggung jawab dalam pernikahan. Penyuluhan ini memberikan tema-tema menarik seperti konsep memilih pasangan hidup, proses ta’aruf dan Khitbah, hak dan kewajiban suami istri, serta mempersiapkan keturunan yang sholih dari sisi Islam dan psikologi. Partisipan penyuluhan adalah remaja akhir dan dewasa muda yang belum menikah baik laki-laki maupun perempuan. Hasil penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan partisipan mengenai persipan pranikah perspektif IslamKata kunci: pra-nikah; pernikahan; islam; penyuluhan Islamic Perspective Pre-Marriage Extension Program to Increase Knowledge of Islamic MarriageABSTRACT Islam regulates how to choose the ideal partner and explains the rights and obligations that will be carried out after they are married. However, the increasing rate of divorce in Indonesia is a sign of the unpreparedness of married couples towards their rights and obligations in carrying out their duties. Education of Islamic perspective premarital preparations has been done done to increase the knowledge of the late adolescents regarding the concept of sakinah, mawaddah, wa rahmah and also to prepare their readiness to choose partner based on Islamic criteria and for being more thoughtful about responsibility in marriage life. This program provides interesting themes such as the concept of choosing a spouse, the process of ta'aruf and khitbah, the rights and obligations of husband and wife, and offspring issues from the side of Islam and psychology. Participants are single late teenagers and young adult, both men and women. Outreach results indicate an increase in participants' knowledge regarding the concept of marriage in Islamic perspective.Key words: pre-marital; marriage; islam; education