Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PELAPISAN BENIH SEED COATING JAGUNG (Zea mays) TERHADAP VIGOR BENIH Erick Yuhardi; Fahmi Arief Rahman; Slamet Supriyadi; Lailatin Nisfiyah
AGRIBIOS Vol 21 No 1 (2023): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v21i1.2859

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas bahan pelapis benih jagung dari bentonit, biochar, batubara muda dan kompos biochar terhadap vigor benih pada kondisi cekaman kekeringan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu dan rumah kaca, dari bulan September sampai Januari 2022. Penelitian menggunakan rancangan penelitian Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Faktor pertama ialah perlakuan bahan coating dan faktor kedua ialah cekaman kekeringan. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pelapisan benih dengan pengujian dikertas merang metode Ukddp tidak berpengaruh nyata pada ketiga parameter yaitu daya berkecambah, indeks vigor, dan potensi tumbuh maksimum. Namun berpengaruh nyata pada pengujian dimedia tanah. Sedangkan pada parameter panjang tunas dengan pengujian dikertas merang metode Ukddp tidak berpengaruh nyata pada parameter panjang tunas. Sama halnya dengan pengujian dimedia tanah hasil analisis ragam menunjukkan tidak berpengaruh nyata pada parameter panjang tunas. Perlu adanya pengamatan lebih lanjut sehingga dapat diketahui adanya pengaruh pada perlakuan bahan pelapis benih dan cekaman kekeringan.
SERAPAN N, P, DAN K PADA JAGUNG MADURA-3 DI TANAH LEMPUNG LIAT BERPASIR DIAMELIORASI BIOCHAR DAN BENTONIT-TERAKTIVASI ASAM Slamet Supriyadi; Fahmi Arief Rahman; Erick Yuhardi; Choirul Umam
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol. 10 No. 2 (2023)
Publisher : Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtsl.2023.010.2.1

Abstract

Sandy clay loam soil in Bangkalan is a soil with a low content of nutrients, organic matter, bases, and cation exchange capacity (CEC), which inhibits the growth of maize plants. In addition, the nature of the soil causes the fertilizer to become more soluble, and the absorption of nutrients, especially potassium, is low. One of the efforts to increase potassium uptake in sandy loam soils is applying biochar and acid-activated bentonite. This study aimed to examine the effect of adding biochar and acid-activated bentonite to the nutrient uptake of maize plants in the sandy soil of Bangkalan. Biochar was prepared from maize cobs by the Kon-Tiki method; bentonite was activated by physical (200 oC) and chemical (1N H2SO4) methods. The greenhouse experiment was carried out using a completely randomized design with biochar (B) and acid-activated bentonite (T) as treatments, each with three levels, namely 0, 5, 10 t ha-1 and three replications. Soil analysis performed included pH, organic carbon, CEC and exchangeable bases, while plant tissue analysis included leaf height and area. The results showed that the combination of biochar and acid-activated bentonite significantly increased soil pH, soil exchangeable K, soil exchangeable Na, and leaf area of maize plants. A single application of biochar significantly increased soil organic C and maize plant height. The application of acid-activated bentonite significantly increased the CEC of sandy loam soils.
Perubahan Tutupan Lahan dan Stok Karbon Permukaan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Blega Fahmi Arief Rahman; Nurlaila Mubarokah; Erick Yuhardi; Agung Adiputra; Slamet Supriyadi; Sinar Suryawati
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2023.010.02.3

Abstract

ABSTRAK  Emisi karbon merupakan isu yang sangat berdampak pada pemanasan global, peningkatan bencana hidrometeorologi dan penurunan sumberdaya alam. Salah satu cara mengurangi emisi karbon adalah mencegah perubahan tutupan lahan terutama hutan pada daerah tropis seperti Kawasan DAS Blega. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan tutupan lahan dan dan pengaruhnya terhadap stok karbon permukaandi DAS Blega tahun 1990-2020. Penelitian dilakukan di area DAS Blega melalui 6 tahapan, yaitu koreksi geometric, komposit band, training sample pada Area of Interest (AoI), uji Training sample, klasifikasi tutupan lahan dan menghitung stok karbon. Hasil analisis menunjukkan rata - rata tutupan lahan pada tahun 1990, 2000, 2010 dan 2020 terluas berturut-turut adalah pertanian lahan kering (69%), hutan tanaman (11.2%), sawah (8.77%), hutan tanaman (4.59%), tambak (2.65%), pertanian lahan kering campur (1.56%), hutan mangrove sekunder (0.87%), pemukiman (0.70%), belukar (0.63%) dan sisanya tanah terbuka. Perubahan tutupan lahan 1990-2000 dari belukar rawa menjadi pertanian lahan kering (8,819.81 ha), sawah (2,629.13 ha) dan pemukiman (152.57 ha). Periode 2000-2010 terjadi perubahan tutupan lahan pada pertanian Lahan Kering Campur-Pemukiman sebesar 654.14 ha. Periode 2010-2020 terjadi konversi lahan tertinggi pada sawah - tambak dengan luas 4,571.08, belukar - sawah, dan hutan mangrove sekunder - tambak masing - masing luas 343.12 dan 316.13 ha serta sebagian kecil penutup lahan lainnya. Selanjutnya, periode 2010-2020 tutupan lahan sawah mengalami penurunan sebesar 4,302.7 ha. Perubahan tutupan lahan tersebut berpengaruh pada perubahan stok karbon di DAS Blega, yakni selama periode tahun 1990-2020 mengalami penurunan sebesar 25.98%. Tahun 1990-2000 mengalami penurunan 19.41%, tahun 2000-2010 dan 2010-2020 mengalami penurunan masing-masing sebesar 1.55% dan 5.02%. Kata kunci: emisi karbon, karbon permukaan, madura ABSTRACT Carbon emissions are a strategic issue because of the impact on global warming, increased hydrometeorological disasters, and decreased natural resources. One way to reduce carbon emissions is to prevent land cover change, especially forests for other uses in tropical areas such as forests in the Blega watershed area. This study aims to look at land cover change and its effect on surface carbon stock in the Blega watershed from 1990-2020. This research was conducted in the Blega watershed area through 6 stages, namely: 1) Geometric correction, 2) Band composite, 3) Training sample on Area of Interest (AoI), 4) Training sample test, 5) Land cover classification and 6) Carbon stock calculation. The results of image analysis of the Blega watershed area show that the average land cover in 1990, 2000, 2010, and 2020 are dry land agriculture (69%), plantation forest (11.2%), rice fields (8.77%), plantation forest (4.59%), ponds (2.65%), mixed dry land agriculture (1.56%), secondary mangrove forest (0.87%), settlements (0.70%), shrubs (0.63%) and the remaining open land. The land cover changed 1990-2000 from swamp scrub to dry land agriculture (8,819.81 ha), paddy fields (2,629.13 ha), and settlements (152.57 ha). The period 2000-2010 saw land cover change in Mixed Dryland Agriculture-Settlement of 654.14 ha. The 2010-2020 period saw the highest land conversion in paddy fields - ponds with an area of 4,571.08, scrub - paddy fields, and secondary mangrove forest - ponds with an area of 343.12 and 316.13 ha respectively, and a small portion of other land covers. Furthermore, in the 2010-2020 period, rice field land cover decreased by 4,302.7 ha. The change in land cover affects the change in carbon stock in the Blega watershed, which during the 1990-2020 period decreased by 25.98%.1990-2000 experienced a decrease of 19.41%, 2000-2010 and 2010-2020 experienced a decrease of 1.55% and 5.02% respectively. Keywords: carbon emissions, surface c stock, madura