Fotokatalis komposit rGO–TiO₂ telah banyak menarik perhatian karena efektivitasnya dalam degradasi polutan organik seperti metilen biru (MB), terutama dalam aplikasi pengolahan air limbah. Namun, pemanfaatan limbah biomassa seperti tempurung kelapa sawit (PKS) sebagai sumber karbon untuk sintesis rGO dan sekaligus sebagai agen reduktor dalam pengolahan ilmenit (FeTiO₃) masih belum banyak dijelajahi. Penelitian ini mengusulkan pendekatan terintegrasi dan berkelanjutan dengan memanfaatkan PKS dalam dua peran utama: (1) sebagai reduktor dalam proses reduksi karbotermik ilmenit asal Banten dan (2) sebagai prekursor karbon untuk produksi rGO. Karbonisasi PKS dilakukan terlebih dahulu sebelum direaksikan dengan ilmenit pada suhu 1000 °C dan 1200 °C, yang menghasilkan fasa Fe, Fe₂TiO₅, dan TiO₂. Derajat metalisasi masing-masing mencapai 70,9% dan 98,6%. Slag yang kaya akan TiO₂ selanjutnya dimurnikan menggunakan metode caustic fusion (rasio massa NaOH:ilmenit = 2:1, pada suhu 850 °C selama 60 menit), dilanjutkan dengan pelindian air dan asam. Pelindian dengan HCl terbukti paling efektif, menghasilkan kemurnian TiO₂ hingga 94,189%. Secara paralel, PKS juga diolah menjadi rGO melalui metode Hummer termodifikasi dan iradiasi gelombang mikro. Komposit rGO–TiO₂ dibentuk dengan metode sol-gel menggunakan titanium tetraisopropoksida (TTIP), dan dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, UV-Vis, dan SEM. Uji fotokatalitik menunjukkan kemampuan degradasi MB hingga 96%, mengindikasikan sinergi yang kuat antara rGO dan TiO₂. Penelitian ini menegaskan potensi besar PKS sebagai sumber karbon multifungsi dalam pengembangan material fotokatalitik ramah lingkungan sekaligus sebagai strategi pemanfaatan limbah biomassa.