p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Furnace
Supriadi, Alif Zaky
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Baterai Melalui Metode Electrochemical Exfoliation Untuk Produksi Graphene Sebagai Counter Electrode Pada Sel Surya DSCC Prasetio, Muhamad Eko; Supriadi, Alif Zaky; Pasaribu, Fransiska M M K; Novianto, Muhammad Revanza Naufal; Nurzaman, Muhammad Rizky; Trenggono, Adhitya Trenggono; Kambuna, Bening Nurul Hidayah
Jurnal Furnace Vol 7, No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Teknik Metalurgi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jf.v7i2.35379

Abstract

Peningkatan permintaan baterai lithium-ion akbibat semaik banyaknya penggunakan kendaraan listrik secara global menimbulkan tantangan serius terkait limbah baterai bekas yang dapat mencemari lingkungan. Seiring meningkatnya jumlah kendaraan listrik, limbah baterai juga bertambah, sehingga daur ulang menjadi urgensi untuk mengurangi dampak lingkungan. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengurangi limbah baterai tersebut. Salah satu pengembangan yang banyak dilakukan adalah pengolahan limbah grafit baterai menjadi graphene dan penggunaan panel surya untuk mengurangi emisi. Dye-synthesized solar cell (DSSC) menjadi salah satu alternatif panel surya yang menjanjikan karena biaya produksi relatif rendah dan fleksibilitas desain. Limbah grafit baterai merupakan bahan utama material counter electrode yang berperan krusial dalam meningkatkan efisiensi konversi daya melalui aktivitas katalitik dan konduktivitas yang baik. Penelitian ini memfokuskan pada pemanfaatan graphene hasil electrochemical exfoliation dari limbah grafit baterai sebagai bahan substrat elektroda bersama lapisan tipis platinum. Proses exfoliation ini menggunakan elektrolit H2SO4:KOH dengan rasio 90:10 dan memberikan graphene dengan rasio ID/IG terendah (0,42) dan rasio I2D/IG tertinggi (1,15), menandakan jumlah lapisan optimal dan cacat minimal. Aplikasi graphene pada substrat FTO diikuti pelapisan platinum tipis menghasilkan beberapa konfigurasi elektroda, yaitu Pt konvensional, Pt/single-layer graphene, Pt/bi-layer graphene, dan Pt/multi-layer graphene. Pada pengujian di bawah iluminasi standar 1000 W/m2 (AM 1.5), sel referensi Pt menunjukkan efisiensi 3,35% (Voc 0,72 V, Jsc 7,27 mA/cm2, FF 64%) . Penambahan satu lapis graphene meningkatkan efisiensi menjadi 3,42% (Voc 0,70 V, Jsc 7,52 mA/cm2, FF 65%), sedangkan konfigurasi bi-layer graphene mencapai efisiensi tertinggi 3,58% (Voc 0,71 V, Jsc 7,63 mA/cm2, FF 66%) . Sebaliknya, lapisan graphene terlalu tebal (multi-layer) menurunkan performa menjadi 2,25% (Voc 0,66 V, Jsc 5,98 mA/cm2, FF 57%) . Hasil ini menunjukkan trade-off antara penurunan resistansi lembaran dan berkurangnya transmitansi optik saat jumlah lapisan graphene meningkat. Hasil penelitian lain juga mendapatkan PCE hingga 8,56% untuk elektroda Pt-graphene melalui hibridisasi atau doping logam, dibanding GO (4,48%) dan sputtered Pt (8,18%).
Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sawit Sebagai Reduktor Ilmenit Dan Sumber rGO Untuk Sintesis Komposit Fotokatalitik TiO2 Nurzaman, Muhammad Rizky; Pasaribu, Fransiska M M K; Prasetio, Muhamad Eko; Novianto, Muhammad Revanza Naufal; Supriadi, Alif Zaky; Kambuna, Bening Nurul Hidayah; Trenggono, Adhitya
Jurnal Furnace Vol 7, No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Teknik Metalurgi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jf.v7i2.35413

Abstract

Fotokatalis komposit rGO–TiO₂ telah banyak menarik perhatian karena efektivitasnya dalam degradasi polutan organik seperti metilen biru (MB), terutama dalam aplikasi pengolahan air limbah. Namun, pemanfaatan limbah biomassa seperti tempurung kelapa sawit (PKS) sebagai sumber karbon untuk sintesis rGO dan sekaligus sebagai agen reduktor dalam pengolahan ilmenit (FeTiO₃) masih belum banyak dijelajahi. Penelitian ini mengusulkan pendekatan terintegrasi dan berkelanjutan dengan memanfaatkan PKS dalam dua peran utama: (1) sebagai reduktor dalam proses reduksi karbotermik ilmenit asal Banten dan (2) sebagai prekursor karbon untuk produksi rGO. Karbonisasi PKS dilakukan terlebih dahulu sebelum direaksikan dengan ilmenit pada suhu 1000 °C dan 1200 °C, yang menghasilkan fasa Fe, Fe₂TiO₅, dan TiO₂. Derajat metalisasi masing-masing mencapai 70,9% dan 98,6%. Slag yang kaya akan TiO₂ selanjutnya dimurnikan menggunakan metode caustic fusion (rasio massa NaOH:ilmenit = 2:1, pada suhu 850 °C selama 60 menit), dilanjutkan dengan pelindian air dan asam. Pelindian dengan HCl terbukti paling efektif, menghasilkan kemurnian TiO₂ hingga 94,189%. Secara paralel, PKS juga diolah menjadi rGO melalui metode Hummer termodifikasi dan iradiasi gelombang mikro. Komposit rGO–TiO₂ dibentuk dengan metode sol-gel menggunakan titanium tetraisopropoksida (TTIP), dan dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, UV-Vis, dan SEM. Uji fotokatalitik menunjukkan kemampuan degradasi MB hingga 96%, mengindikasikan sinergi yang kuat antara rGO dan TiO₂. Penelitian ini menegaskan potensi besar PKS sebagai sumber karbon multifungsi dalam pengembangan material fotokatalitik ramah lingkungan sekaligus sebagai strategi pemanfaatan limbah biomassa.